Meet You Again

14.8K 1K 9
                                    

Udara hangat menerpa wajah Jungkook sesaat setelah ia keluar dari bandara megah kebanggaan kota Bangkok, Suvarnabhumi. Pemandangan ramai, tanpa jepretan paparazzi membuatnya tak sungkan melepas masker dan kacamata Dior hitamnya. Ia membiarkan angin lembut hangat itu menerbangkan rambutnya yang mulai memanjang tersebut. Dia menunggu driver yang sudah disiapkan managernya tadi pagi.

Wajahnya masih berseri, tidak lelah meski menempuh lima jam perjalanan dalam kelas bisnis Korean airlines, yang membantunya tenang dan menyusun kata-kata untuk bicara pada Lisa. Sungguh, kali ini dia tidak ingin salah lagi. Dia datang sejauh ini, demi Lisa, demi cintanya. Dia masih ingin waras dengan meminta gadis itu kembali.

jungkook melirik cartier yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya, pukul empat sore waktu Bangkok. Menurut informasi, perumahan tempat Lisa tinggal hanya berjarak sepuluh kilo dari sini. Dan Jungkook meraih kopernya ketika melihat sebuah Audi hitam mendekatinya di selasar bandara.

"Selamat datang di Bangkok, Tuan Jeon Jungkook." Ucap supir paruh baya yang sepertinya tak begitu lancar berbahasa Inggris, ya setidaknya Jungkook masih mengerti apa yang ia ucapkan. Jungkook tersenyum tipis untuk membalasnya, pria itu segera keluar dan mengambil koper Jungkook untuk dimasukan ke dalam bagasi. Sementara Jungkook masuk ke kursi penumpang lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

Deringan demi deringan masih diabaikan, untuk ke sekian kalinya Lisa menolak panggilannya. Tapi, nampaknya Jungkook cukup bersabar. Ayolah, dia sudah sedekat ini dengan Lisa. Lebih baik bicara langsung saja nanti.

Suvarnabhumi - Siam Paragon Resident

Hanya dibutuhkan waktu sekitar lima belas menit untuk sampai di komplek tempat tinggal Lisa karena jalanan Bangkok di sore hari lengang. Audi hitam tersebut keluar dari jalan tol dan berbelok ke sebuah gerbang megah dengan pilar menjulang bernama Siam Paragon. Jungkook membenarkan posisi duduknya, dia juga membenahi jaket, rambut dan menyimpan kacamatanya di dalam sling bag Supreme yang dia bawa

Mobil yang ditumpanginya berhenti di depan sebuah gerbang tinggi dan besar berwana hitam pekat. Si supir tadi menoleh ke arahnya, dan berkata jika ia sudah sampai di tujuan. Jungkook mengangguk sekilas lalu turun dari mobil. Dia merasakan napasnya tercekat saat gerbang besar tersebut terbuka sedikit, memunculkan seorang pria tua yang sepertinya bertugas menjaga rumah Lisa.

"Khuṇ t̂xngkār xarị?" (Ada perlu apa?)

Jungkook hanya melongo, bahkan dia tidak bisa mengeja dengan baik apa yang pria tua ini katakan. "Excusme, can I meet Lisa?"

Si pria tua itu pun tak kalah bingungnya, dia buta sama sekali dengan bahasa Inggris. Dia memperhatikan Jungkook seksama lalu menutup celah gerbang yang terbuka di belakangnya. "Khuṇ pĕn khır? khuṇ t̂xngkār xarị mị̀ t̂xng kạngwl nī̀ khụ̄x kl̂xng wngcrpid mākmāy!" (Siapa kau? Ada perlu apa? Jangan macam-macam, di sini banyak kamera cctv!) Unjuk si pak tua ke segala arah, yang makin membuat Jungkook tak mengerti.

Lalu dari arah belakang Jungkook, driver tadi datang membawa kopernya, driver bertubuh tambun itu tersenyum karena mengerti keadaannya, dia membungkuk pada penjaga rumah Lisa itu, "K̄hxthos̄ʹ na thī̀ rbkwn k̄heā mā phb..." ( Dia ingin bertemu dengan...) Driver itu menoleh ke arah Jungkook, tatapannya seakan bertanya dan satu-satunya yang terpikirkan adalah nama Lisa.

"Lisa,"

"X̀ā k̄heā mā cāk keāh̄lī pheụ̄̀x phb kạb mis̄ li s̀ā," (ah, dia datang dari Korea, untuk menemui nona Lisa,) jelasnya lagi.

Faisons L'amour (LISKOOK) [Complete]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang