Worried

16.3K 1.1K 97
                                    

Musim dingin di akhir bulan Desember begitu menusuk, Jennie betah berdiam di perapian sembari memeluk Kai, si anjing kesayangannya. Matanya terpejam menikmati segala kehangatan, enggan beranjak dari sana karena di dalam pikirannya pun mulai sibuk berkhayal akan merayakan musim semi bersama sang kekasih. Ah, bagaimana dengan Maldives?

Ting Tong Ting Tong.

Oh, tidak. Private room di sana tidak ada suara berisik macam itu. Ya, di Maldives begitu tenang, sunset yang indah dan dia akan berlarian di sepanjang garis pantai bersama Kai. Tetapi Kai yang ini adalah kekasihnya. Pria seksi dengan wajah tampan-

Ting Tong Ting Tong.

Retak, imajinasi yang ia bangun seindah mungkin hancur begitu saja. Berengsek! Siapa yang bertamu sepagi ini, huh! Mata kucingnya meliar, melempar tatapan tak suka dan itu dapat ditangkap dengan baik oleh Rose juga Jisoo yang sejak tadi asik nonton drama.

Ting Tong Ting Tong.

"Oh, baiklah! Aku datang!" Jennie mengangkat tubuhnya sendiri dengan perasaan enggan, membiarkan pomerian  berwarna cokelat peliharaannya mengikuti. Saat itu juga Jennie menyesal, seharusnya dia pelihara anjing sejenis Pitbull, Malamute, atau jenis anjing besar lain. Mungkin orang di balik pintu yang sudah merusak ketenangan paginya itu akan lari pontang-panting.

Dok Dok Dok.

Ish! Padahal Jennie sudah sampai di ambang pintu, siapa sih mahkluk kurang ajar ini!

Dan ya, harusnya Jennie bisa menebaknya. Dia memutar mata bosan, "demi tuhan, Jung! Ini masih jam setengah enam!"

"Di mana Lisa?!" Sergahnya cepat.

Jika sudah menyangkut Lisa, pasti lelaki ini akan mulai tak waras. Apa-apaan dia itu, terlihat seperti gelandangan yang dikejar patroli polisi karena kedapatan tidur di emperan toko. Jennie hampir saja tertawa, saat melihat sepatu Jungkook berlainan. Satunya Yeezy dan satunya Nike? Lalu, hei! Bagaimana ia bisa tahu Lisa ada di sini dan bukan di apartemennya.

Ayolah Jennie, bahkan Jungkook sebelum kemari sudah mengobrak-abrik apartemen gadisnya!

Tapi pria itu terburu-buru menerobos tanpa permisi, Jennie mendengkus dan menutup pintu. Oh, untung dia sedang baik hati saat ini. Kalau tidak ia akan menyeret Jungkook keluar, bahkan dia tak menyapa Rose dan Jisoo dan begitu saja melewati mereka untuk sampai ke kamar Lisa!

Jika mereka tak sayang Lisa, sudah dipastikan pria yang berstatus kekasih Lisa sejak lima bulan lalu akan mereka keroyok menggunakan sandal rumah.

BLAM.

Pintu kamar Lisa kembali tertutup saat Jungkook berhasil memasukinya. Pria bermarga Jeon itu mengusap wajahnya, membuang topi, masker, juga mantel hitamnya sembarang. Dia mencelos melihat Lisa yang tertidur pulas memeluk Leo, kucing scottis fold miliknya. Kakinya terbalut perban cokelat tersanggah dua bantal ditumpuk tinggi. Sisi kirinya yang kosong terisi Luca dan Lily, si ras ragdoll. Anak bulu mereka.

Ranjang king size Lisa sedikit berderit saat Jungkook duduk di sana untuk melepas sepatunya, sedikit mengerenyit karena ia baru sadar jika dia tergesa dari Saint De Luz kemari mengenakan sepatu berbeda, peduli setan, dia panik bukan main. Matanya kembali melirik Lisa lalu bergabung ke dalam selimut hangat yang menguarkan aroma vanilla berwarna cokelat, lalu memeluk Lisa erat. Dia mencoba menenangkan gadisnya saat Lisa sedikit menggeliat. "Ssstt.. tidurlah, aku di sini."

Lisa kembali tenang, perlahan jemari Jungkook merambat meraih jemari Lisa dan menggenggamnya erat. Lalu mereka kembali pulas, mengabaikan waktu yang terus berputar dan hujan salju yang mulai turun di luar sana.

Faisons L'amour (LISKOOK) [Complete]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang