31

655 25 1
                                    

" Fatimmmmm "

Sontak membuat Fatim tersadar dari lamunannya

" I...i..iya apa bu " ucap Fatim dengan terbata bata

" Kamu ngapain sih ngelamun bukannya dengerin apa yang ibu jelasin, sekarang ibu mau tanya apa yang dimaksud dengan Geragih atau Stolon? " ucap Ibu guru
   
    Dan jawabannya hanya di gelengkan oleh Fatim

" kamu g tau kan, sekarang kamu berdiri di depan kelas terus kamu pegang telinga dan angkat kaki kamu sampai pelajaran pertama ibu selesai ngerti kamu, ayo berdiri " ucap ibu guru

" i..i..ya bu " ucap Fatim

Ps: jadi kan kalau misalkan di cerita lain di hukumnya pasti berdiri di deket tiang bendera atau bersihin toilet jadi kalau autho mah bebas dan gamau plagiat

Setelah hukuman selesai dan Fatim pun pergi ke kantin bersama teman temannya

" Aduhhh capek banget sumpah " ucap Fatim
" lagian sih lho ada ada aja " ucap Rika
" Hehehe maaf lah " ucap Fatim
" Oh ya Luh ngelamunin apa sih sampai segitunya dimarahin guru " tanya Vina
" Yang pasti kamu ngelamunin doi ya " ucap Rika
" Apa sih Rika g ko aku g ngelamunin doi, emang aku punya doi g kan " ucap Fatim
" Ada Rio tuh yang mau sama kamu " ucap Syifa
" Ish apaan sih g ko bukan dia aku mah g suka " ucap Fatim
" Helleh " ucap Rika
" Udah ah yu makan " ucap Syifa

Skip ae dah Autho mau lanjut cerita nih

Di rumah Fatim

Keadaan di kamar Fatim

" Belajar belajar belajar sama si Noval si Noval si Noval anaknya bahenol, bahenol bahenol bahenol ehhe " ucap Fatim dengan gaya si cute girl

" Ahhahaha lucu juga lagunya " ucap Fatim

Tok....tok...tok...

" Fatim nak buka pintunya " ucap Bunda

Di dalam

" Iya Bun buka aja, pintunya g dikunci " ucap Fatim

Kreekk

" Lagi apa sih , kayanya seru banget " ucap bunda
" Lagi belajar Bun ko dibilang seru " ucap Fatim
" Hahaha Fatim Fatim " ucap bunda

Saat Fatim sedang belajar, Si bunda melihat di jari Fatim ada plester yang melipat lipat di jarinya, dia pun bingung lalu dia bertanya

" Fatim jari kamu kenapa, ko dikasih plester gini " ucap bunda

Pertanyaan nya membuat Fatim terkaget dia bingung harus menjawab apa

" Itu hmmm anu hmm anu " ucap Fatim dengan gugup
" Anu apa sih " ucap bunda
" Oh itu tangan Atim kena pisau pas motong bawang ya itu kena pisau " ucap Fatim ( bohong )
" Yang bener " tanya bundanya dengan curiga
" Iya bener ko Bun " ucap Fatim

Skip pagi

Skip terus ya karena Autho gaada  ide mau buat apa

" Met Pagi semwaaaa " ucap Fatim

Keadaan di Gen Halilintar

" Met Pagi dunia " ucap anak laki-laki yang hampir seumuran kaya Fatim tapi hanya beda 3 tahun

" Teh jangan berisik Napa sih, sakit tau kuping bang aih nih " ucap Saaih

Teh berarti....

Ya itu Fateh

" Hehehe maaf lah bang, ya udah Fateh mau bangunin Muntaz dulu y bang " ucap Fateh
" Hmm " balas Saaih dengan deheman

Setelah semuanya sudah siap Fateh pun langsung pergi ke sekolah nya

Di suasana sekolah

" Bang emang beneran ya, kak Fatim itu kakak Abang " ucap murid¹

" Bukan dia itu kakak kelas abang, ya Abang emang udah Deket sama dia " ucap Fateh

" Tapi bang muka Abang sama kak Fatim mirip lho " ucap murid²

" G ah masa iya sih mirip kata nya mah kalau kita mirip walaupun beda ibu bapak kan emang kita udah satu tanah air Indonesia satu bangsa satu budaya satu bahasa ya walaupun beda suku " ucap Fateh

" Tapi kan bang.... " Ucap murid¹ terpotong oleh Fateh

" Udah jangan denger gosip dari orang lain itu namanya gibah ntar dapet dosa lho " ucap Fateh

" Ok bang maaf ya kami nanya seperti itu " ucap murid¹ dan ²

" Ok g PP ko " ucap Fateh dengan tersenyum

Lalu diapun melangkah kakinya kembali untuk pergi ke kelas

Saat di kelas

Hai Autho come back lagi nih, sekalian Autho mau tanya nih langsung skip ke seminguu yang lalu atau lanjut terus kalau ada yang minta skip langsung biar Autho cepetin ceritanya Fatim ketemu sama keluarga GH, dan juga yang minta skip ke seminggu Autho bakal nulis cerita di PCB ( Please Come Back ) ayo mangkanya jangan. Lupa di jawab ya

Anddddd

Don't forget to follow Coment vote and like

Thank you Readers 😘😘

I LOVE YOU So Much ❤💗❤💗💖💗❤💋😂😂

Ternyata Kakak Kelasku adalah SaudarakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang