55 19 5
                                    

" Rain, main yuk?" Ajak Galen saat mereka pulang sekolah.

"Jangan lama-lama tapi ya kak!" Kata Raina.
Galen tersenyum, "iya".

Selama lima belas menit mereka jalan beriringan. Bedanya, kini tiada Sendau gurau atau obrolan ringan yang menemani perjalanan mereka.

"Udah sampai", ucap Galen. Mereka telah sampai di lapangan sepak bola dekat kompleks Raina.

" Kakak ngapain ngajak aku kesini? Kita mau main bola?"

Galen menggeleng, " Nggak, kakak mau ngajak kita putus."

--------------


"J-jadi gitu deh, habis itu aku lari, ninggalin ka Galen di sana sendiri, hiks-"

" Udah Rain, sabar. Cowok rese emang suka gitu." Ucap seorang bersurai coklat dengan dagu runcing.

"T-tapi V-vino kenapa coba dia mutusin aku?" Ucap Raina sambil mengelap sisa-sisa bulir bening yang meluncur dari matanya.

Hanna memeluk kepala Raina, " kalau memang Galen punyamu. Kamu bakal sama dia lagi kok. Sabar ya Rain."

🌵🌵🌵

"BRE****!" Teriak Galen sambil menendang kursinya.

Kedua temannya hanya mampu menatap Galen dalam diam, enggan untuk menahan emosi Galen saat ini.

" DIA LANGSUNG DORONG GUE TANPA KASIH GUE WAKTU BUAT JELASIN SEMUA!" Galen kembali menendang kursinya.

Salah seorang dari temannya berdiri, " sabar len," ucap laki-laki yang bernama vino.

"Iya" lanjut laki-laki bernama Rakka.
"Mending kita ke kantin, yuk ah!"

Sesampainya ketiga pria itu di kantin, mereka langsung berbaris ke stand makanan yang diinginkan. Vano memilih makanan yang sama dengan Galen dengan alasan ' kalau si memble ngamuk yang malu bukan cuma dia, tapi gue juga.'

Setelah memesan makanan, meraka langsung memindai area kantin, mencari meja yang kosong.

"Aduh, nggak ada yang kosong," ucap Rakka.

" Gila aja, perut gue udah konser koplo dari tadi." Vano menegeluh.

"Di sana aja guys," tunjuk Galen kepada meja yang berisi tiga gadis manis.

Dahi Rakka berkerut, " yakin? Bukannya elu put-"

"Halah, gue doang yang putus. Toh di sana ada pacar lu si Hanna sama kembarannya vano si vino, kalem kali" omongan Rakka terpotong oleh Galen.

🌵🌵🌵

BRUK

"Ohok-" Raina tersedak dawet ayu saat ia mendengar bunyi hempasan nampan di menjanya.

Ia mendongak, mendapati Galen, Rakka, dan vano masih memegang nampannya, berarti-

"MENTANG-MENTANG KAMU MANTAN, BANTING NAMPAN SEMBARANGAN!" Raina berteriak di depan Galen, tak peduli air liurnya mancur bebas ke wajah tampan Galen.

Galen mengambil nafas, " BARU PUTUS DIOMELIN, NGAJAK BERANTEM?!"

" LAH AYO AKU NGGAK TAKUT YA SAMA KAKAK!" Ucap Raina sambil memberikan gestur menonjok.

" Kalo sama kamu mau nggak perlu lah yang keras-keras, toh di halusin dikit aja udah amblas kan? HAHAHAHA!" Galen tertawa di depan muka masam Raina, dan sedetik kemudian dawet ayu Raina sudah berpindah dari gelas ke wajah Galen.

Galen mengelap mukanya yang basah, "duh."

X Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang