"Seberat apapun masalah hidup lo, jangan lakuin hal tolol kayak gitu lagi."
Tepat pukul 06.15, arventa sudah tiba diparkiran sekolah dengan motor matic yang dibeli papa barney. Karena cek senilai 1 milliar itu, arventa selalu diperlakukan khusus dari kecil oleh pasangan pemilik panti asuhan itu. Tapi, arventa juga menolak perlakuan khususnya secara halus kepada papa barney. Alhasil, papa barney menyetujui hal itu, tapi dengan syarat apapun yang arventa butuhkan akan selalu dipenuhi oleh papa barney.
Hari ini adalah hari pertama Arve sekolah disemester lima jenjang SMA. Arventa bersekolah di SMA FRANSISCUS KAREN. Dia duduk di kelas 12 MIPA 2. Disekolah, arve jarang berteman dan bersosialisasi. Mungkin dia akan bersosialisasi dengan teman apabila ada kegiatan kelompok saja. Tapi, meskipun jarang berteman bukan berarti arve tidak punya teman. Dia punya satu teman yang selalu bersama disekolah. Namanya diar. Teman sebangku arve.
Terkadang, ada alasan beberapa siswa untuk tidak bergaul dengan arve. Bukan hanya karena arve yang selalu terlihat tomboy dan berwajah datar, tapi karena mereka segan berteman dengan arve dan takut salah berbicara kepadanya. Ya, arve bisa dikatakan tomboy dan tegas, bukan galak. Dia selalu mendapat peringkat pertama diangkatannya.Hari ini, kelas arve kedatangan teman baru. Menurut gosip yang beredar, teman baru dikelas arve adalah pemuda tampan dan kaya. Tapi tentu saja, arve tidak akan tertarik dengan semua hal itu.
"Ve, ve.. lu tau nggak, kita kedatangan anak baru dikelas ini. Katanya cowok ganteng, terus juga mapan.. sumpah ve, gua penasaran parah!!" Pekik diar, teman sebangku arve.
"Ooh.." jawab arve, datar.
"Yaelah, ve.. respon dikit napa, ni buku tutup dulu kek. Lu udah pinter ve, gausa belajar lagi!" Celoteh diar sambil menutup buku yang dipegang arve. Arve menoleh sambil menatap tajam diar.
"Hehe, peace deh✌️" ucap diar, sambil mencoel dagu arve. Seiring menunggu guru datang, arve selalu bercanda ria dengan diar.
Tepat pukul 07.35, bu anna datang kekelas 12 MIPA 2, kelas arve. Arlan, selaku ketua kelas langsung mempersiapkan kelas memberi salam kepada bu anna.
"Selamat pagi anak anak.."
"Selamat pagi ms. Anna.." sahut murid murid kelas 12 MIPA 2.
"Hari ini, kita kedatangan murid baru." Ucap bu anna, sambil mempersilahkan masuk murid barunya. Wajahnya yang tampan, dan asal keluarga yang mapan membuat kelas arve riuh dan tak karuan."Saya Geo Xirga. Murid pindahan dari SMA SWASEMBADA. Salam kenal" ucap geo, memperkenalkan dirinya dengan senyum tipis. Seketika itu, banyak bisikan bisikan yang mengatakan kalau geo sangat tampan, idaman, mapan, dll.
"Baiklah geo, kamu boleh duduk disamping zigo." Ucap bu anna. Lalu geo berjalan menghampiri bangku kosong. Geo duduk disebelah zigo. Bisa dikatakan, bu anna salah menempatkan seorang bad boy disamping play boy. Mereka berdua jadi seperti sahabat yang cocok dalam bergaul.
Pelajaran pun dimulai setelah perkenalan geo, dan berakhir dengan lancar tepat pukul 15.00.
______________________________________Setelah 1 bulan geo bersekolah di SMA FRANSISCUS KAREN, sifat aslinya mulai terbuka. Dia sering terlambat, bolos, dan tertangkap merokok dibelakang sekolah. Benar benar seorang bad boy. Tapi, dibalik semua itu, dia punya alasan mengapa dia melakukan hal itu.
Dia adalah anak broken home. Keluarganya memang kaya, berpenghasilan 100 juta dalam 1 bulan. Tapi, orang tua geo adalah orang tua yang egois. Papanya suka bermain perempuan diluar rumah, bukan hanya sekali dua kali. Bahkan geo sendiri pun pernah melihat papanya tidur dengan wanita jalang. Dan mamanya? Dia hanya sibuk dengan semua barang branded nya. Tidak mau tahu dan peduli dengan apa yang dilakukan suaminya diluar. Yang dia tahu, dia akan selalu menerima uang setiap bulannya untuk kebutuhan dirinya sendiri.
______________________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine.
Teen FictionArventa. Gadis dingin yang sengsara. Ditinggal kedua orang tuanya sejak balita. Dan dibesarkan dipanti asuhan. Membuat dia tak pernah berhenti menangis tiap malam mengingat hal itu. "Kenapa? Kenapa? Kenapa gua begini? Seberdosa apa gua sampai merek...