-nyaman-

7 0 0
                                    

Pagi rabu ini adalah pagi yang cerah. Arve disambut oleh hangatnya matahari dari jendela kamarnya. Sebelum ia bergegas kesekolah, terlebih dahulu ia berdoa dan merapikan tempat tidurnya.

"Hai semuanyaa..." Sapa arve pada anak anak yang bersiap makan di ruang makan.

"Kayanya ade ade kak arve kelaperan semua ya?? Hihihi..." Ejek arve sambil tertawa.

"Hehehe.. tau aja kak arve. Semalem aku cuma makan 1 piring, 2 beng beng, susu coklat sama cemilan gitu, tapi tiba tiba aku lapar lagi paginya." Ucap dero, anak lelaki paling gendut diantara lainnya.

"Huh, kamumah memang udah kebiasaan makan melulu, ro. Makanya perut kamu gede gitu." Ucap kiyya sambil mempersiapkan makanan dimeja makan, yang sudah ditunggu oleh anak anak sedari tadi. Lauk mereka pagi ini adalah sayur kangkung, ikan tongkol, dan udang. Membuat semua anak anak tergiur dengan masakan kak kiyya dan mama kezya.

"Meskipun sederhana, setidaknya mereka merasa bahagia." Batin kiyya.

"Sudah sudah, ayo kita makan. Nanti kalian terlambat kesekolah." Ucap mama kezya.

Setelah selesai makan, semua anak anak berpencar. Ada yang bermain, ada yang berangkat sekolah. Berhubung gea memiliki motor matic, dia bisa mengantar sebagian anak anak kesekolah mereka. Baru setelah itu, arve pergi menuju sekolahnya.

"Morning arventa." Sapa diar, sahabatnya.

"Morning too" balas arve, sambil tersenyum tipis.

"Ve... Ada pr gasi?" Tanya diar, sambil menaik turunkan alisnya. Sudah tau tujuan diar, arve langsung mengeluarkan buku fisika dan memberikannya kepada diar tanpa kata. Yang diberi hanya cengengesan tak jelas.

Tak lama sosok yang sudah 2 hari memboloskan diri itu datang. Dia datang dengan pakaian rapi, rambut disisir, dan tas yang berisi. Arve sempat terkejut melihat keadaan geo yang tidak seperti biasanya. Dengan santai dia menghampiri diar dan menyuruh diar pindah ketempat duduknya bersama zigo.

"Ekhem. Di, lo pindah dulu ya bareng zigo"

"Lho kenapa? Kan dia cs lo. Lagi berantem lu ya."

"Tuu lu tau. Dah cepet pindah sono. Lagian gua mau fokus belajar dulu." Jawab geo, beribu alasan. Diar dan seisi kelas langsung tercengang mendengar hal yang diucapkan geo.

"Lah?? Tumben banget lo! Gak biasanya lo kaya gini.

"Ooh atau jangan jangan..." Ucap diar sambil memegang dahi geo.

"Shhhh... Sanap ve" ucap diar sambil menggoyangkan tangannya.

"Gua ga sakit. Udah buru. Lagi gua tau  dari dulu lo mau deket sama zigo kan. Tapi gakesampean aja. Buahahhaaha" ucap geo dengan santai yang didengar oleh seisi kelas, tak terkecuali zigo. Dengan cepat diar menjitak kepala geo sambil merutukinya. Yang dikasari malah semakin memancing dengan berlari kesana kemari.

"Wleee... Ayo coba tangkap gua. Buahahaha" ucap geo sambil berlari dibelakang zigo.

"Sini gak lu, anak lucknut!" Balas diar sambil melempar buku buku didepannya. Tanpa sadar, dia mengambil buku tulis yang sedang zigo kerjakan, lalu melemparkannya pada geo. Jelas hal itu membuat zigo marah dan malah mengejar diar, sedang seisi kelas yang memperhatikannya sedari tadi hanya tertawa terbahak bahak.

Dengan segera Arlan menghentikan semua tingkah konyol anggota dikelasnya dan menyuruh semuanya tetap tenang. Setelah kejadian tadi, geo berhasil membujuk diar untuk duduk disamping arve, dan diar duduk disebelah zigo. Jangan tanya bagaimana ekspresi zigo sekarang. Dia sedang menahan amarah besar dengan mahluk yang ada disampingnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Mine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang