Sejak saat itu Mareta selalu cerita kepadaku tentang si kakak kelas itu. Yahh, itu gebetan si Mareta. Perkenalkan namanya Dimas. Dia anak basket. Bicara tentang anak basket, pasti identik dengan badannya yang tinggi, tampan, dan populer. Tak heran jika banyak cewek yang suka dan banyak yang mengejarnya. Yah, Dimas salah satunya. Ia berbadan tinggi, tampan. Eitssss tetapi tidak dengan kepopulerannya. Heran kan, kok ada anak basket yang udah tinggi, tampan, eh nggak populer dan jarang ada cewek yg mengejarnya.
Nah itulah tipe cowok yang disukai Mareta. Cowok berbadan tinggi, tampan, kurang apalagi coba. Dan tentunya nggak populer. Ditambah lagi senyumannya manis. Aduhhh udah dapet paket komplit rasanya.
***
Pagi yang cerah, suara burung berkicauan seakan menyapaku hari ini. Matahari baru muncul dari persembunyinanya, udara segar membuatku semangat untuk pergi ke sekolah.
Aku berangkat ke sekolah pukul 06.20 dan sampai sekolah pukul 06.30
Pelajaran berlangsung dengan tenang, tiba-tiba.....
Tettt... Tettt... Tettt...
Saatnya istirahatBel istirahat berbunyi. Aku segera menuju kantin dengan temanku sekelas. Biasalah, aku ke kantin yang penjualnya aku sapa bulik. Suami beliau penjaga sekolah ini.
Saat aku selesai makan dan akan kembali ke kelas dan bertemu Mareta. Datang-datang ia langsung menggeretku.
"Ma, ayo ikut aku." ajak Mareta sambil menggeret tanganku.
"Iya-iya sebentar dong. Aduh sakit tanganku, jangan geret-geret tanganku ah. Ada apa sih?" aku menjawab dengan kesal.
"Udahlah, ikut aku pokoknya" jawab Mareta.
Tibalah kita di suatu tempat. Yah, lapangan basket.
"Kenapa sih kita sembunyi-sembunyi? Kaya orang mau maling aja huhh." jawabku sudah amat kesal.
"Liat tuh, itu yang di lapangan basket." jawab Mareta dengan nada bisik
"Oh, Dimas" jawabku dengan nada datar
"Iya, Dimas ganteng ya. Kita disini aja dulu." jawab Mareta dengan girangnya.
"Okelah." jawabku mengiyakan.
Tettt.... Tettt.... Tettt....
Bel masuk berbunyi."Ayo ah masuk kelas."
"Nanti dulu lah."
"Udah bel itulo."
"yaudah deh iya."
***
Sepulang sekolah aku masuk kamar dan tiba2
Ting
Suara notif WA ku"Besok kita ke lapangan basket yuk."
Eh ternyata chat dari Mareta.
"Ngapain lagi? Mau liat dia lagi?"
"Iyalah, sekalian ekstra dong."
Akupun menuruti dan mengiyakan
***
Keesokan harinya...
"Ma, ayuk kesana." Mareta mengajakku ke lapangan basket.
"Iya-iya ayo." sambil berjalan aku menjawabnya
"Ma, liat itu dia disana." dengan hati gembira dia menjawabnya.
Iyasih, aku liat dia memang ada disana lagi main basket.
"Ih, ganteng tau. Kok tambah ganteng ya." jawabnya dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
COZ WE ARE SQUAD
Fiksi RemajaIni kisah persahabatan kami. Walaupun beda kelas tetapi kita selalu bersama.Sejak kelas 7 SMP kami sudah mulai bersahabat. Gak tau kenapa tiba-tiba muncul rasa saling nyaman diantara kami. Awal bertemu kami saat pertama masuk sekolah dan cerita kami...