TATA LAKSANA SHALAT JUM'AT VERSI KITAB KUNING (DI ACEH)

363 6 0
                                    

Kamis, 15 Maret 2012

TATA LAKSANA SHALAT JUM’AT DENGAN DUA KALI AZAN

A. Pendahuluan

Ibadah Jumat terdiri dari :

1. Dua khutbah Jum’at

2. Dua raka’at shalat Jum’at

B. Hukum Shalat Jum’at

Shalat Jum’at hukumnya wajib ‘ain dengan ijmak ulama dan berdasarkan firman Allah, berbunyi :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Q.S. al-Jum’at : 9)

C. Syarat-Syarat Wajib Jum’at

1. Islam

2. Baligh

3. Berakal

4. Laki-laki

5. Merdeka (bukan hamba sahaya)

6. Bermuqim (tidak dalam keadaan musafir)

7. Tidak dalam keadaan ‘uzur (‘uzur Jum’at adalah ‘uzur dalam jama’ah)[1]

Catatan: Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila. Namun, apabila mereka ikut shalat Jum’at, shalatnya sah sebagai ganti dhuhur

D. Syarat –Syarat Sah Jum’at

1. Dalam waktu dhuhur

2. Dilakukan dalam kawasan yang ada perumahan yang sifatnya tidak sementara

3. Tidak didahulu Jum’at lain dalam kawasan tersebut, karena tidak boleh ada dua Jum’at atau lebih dalam satu kawasan kecuali karena kesukaran

4. Berjama’ah

5. Jum’at itu didirikan oleh empat puluh laki-laki baligh berakal, merdeka dan menetap di suatu kawasan tidak ada cita-cita untuk berpindah ketempat dalam keadaan apapun kecuali karena dharurat.

Kunjungi :
Http:kitab.kuneng.blogspot.com

6. Dua khutbah sebelum shalat.[2]

E. Rukun-Rukun Khutbah Jum’at

Salat Jum’at diawali dengan khutbah Jum’at yang dapat dilakukan oleh imam salat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua ; khutbah pertama dan khutbah kedua yang dipisah dengan duduk sebentar. Dalam kitab Minhaj al-Thalibin[3] karangan al-Nawawi disebutkan isi khutbah harus mengandung lima rukun berikut:

1. Memuji Allah, sekurang-kurangnya :

الْحَمْد ِللهِ

2. Membaca shalawat kepada Nabi SAW, sekurang-kurangnya :

والصلاة عَلى رسول الله

3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa, sekurang-kurangnya :

اطيعوا الله

4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah.

5. Berdo’a untuk orang yang beriman dengan segala hal yang bersifat ukhrawi (keakhiratan), namun boleh dicampur dengan urusan duniawi pada waktu khutbah kedua. Memadai doa tersebut dengan misalnya :

Bacaan Dalam Shalat, Wiridan, Doa-doa Setelah Shalat & Doa Pilihan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang