Rosea🌹

89 0 0
                                    

"Srek" Aku membuka gorden itu dan aku mundur kaget tapi

"Tap tap-tap" Aku berjalan masuk dan melihat sekeliling, sepi dan sunyi tidak ada orang

Aku pun bergumam dalam hati " Apa dia mempermainkan ku? " 

"Dretdretdret" Smartwatch ku bergetar

Aku melihatnya " Ah panggilan masuk.. Dari... " Aku melihat namanya " Tae-hyung... " Aku segera mengangkatnya " Halo? " Sapaku

" KAU DIMANA SIH? KITA KAN ADA KELAS TAMBAHAN! " teriakannya yang tiba-tiba membuatku kaget

" Maaf, aku lupa... Tae, tolong izin kan aku ke guru ya? " Pinta ku

Dia terlihat kesal " Aku sudah didepan rumah mu loh, btw emang kamu dimana? "

Aku menggigit bibirku " Ketemu teman lama "

" Dengan make-up seperti itu? " Celetuknya

Sepertinya Tae mulai curiga " Memangnya gak boleh kalau aku kayak gini?apa terlihat norak? " Tanyaku

Dia menatapku " Orang yang akan kamu temui pasti sangat special " Dia tersenyum tapi nampak kekecewaan nya di wajahnya " Kamu sangat cantik maaf menganggu "

"Tut" Tae memutuskan panggilan nya

Aku melihat nomor nya langsung dinonaktifkan oleh nya " Hah... " Aku membuang nafas " Aku gak boleh cerita pada nya, pasti akan jadi beban untuknya " Aku mengangguk yakin sambil menahan air mata karena sebenarnya aku juga sangat takut

" Smartwatch yang bagus "

" Ah.. " Aku membalikkan badanku dan menghapus air mataku

Dia tersenyum " Kau tahu? Itu Smartwatch yang mahal... Keluargamu pasti orang kaya kan? tapi untuk apa adik mu mendaftar di tempat kami? Atau kalian mempermainkan kami? "

Aku menatapnya serius dan mengepal tanganku menahan emosi " Siapa kau? Kau jangan seenaknya bicara! Ini hadiah untukku dari sahabatku! "

"Plokplak" Dia tiba-tiba bertepuk tangan

" Hebat juga sahabatmu,memberikan hal yang mahal kepadamu... Kau jual berapa dirimu padanya? "

"zleb!" Kata-katanya begitu menyakitkan dan merendahkan ku menyambar sampai menusuk hatiku

Aku melempar buku yang berada diatas meja kearahnya " Keluar! Keluar dari balik gorden itu sekarang! Jangan kau tutupi muka mu yang sombong itu! Tatap aku! Tatap aku dan hina sepuasmu! Dan aku akan puas! " Teriakku

" Baik, kau yang menantang... "

"Zrats" Gorden penghalang itu jatuh ke lantai dan aku dapat melihat, cowok dengan toksedo putih,dia mengenakan wig orange dan ditangannya terdapat bungan mawar merah

"Tap tap-tap" Dia berjalan mendekati ku

Dan aku, aku hanya diam mematung. Aura yang dipancarkannya membuat siapapun yang melihatnya seperti tunduk padanya

"Grekk" Dia menggeser kursi dan duduk disana sembari menatapku

Dia meminum teh hangat yang tersedia di meja " Mari minum.. " Tawarnya

" Aku ingin bicara padamu! " Tutur ku

Dia mengaduk tehnya dengan santai lalu menaruh sendok itu diatas cangkirnya " Silahkan, tapi duduk.. Diajarkan sopan santun kan? "

" Ya... " Aku menggeser kursi dan duduk disampingnya

Dia mengacuhkan ku! Dia asik sendiri dengan tehnya

" Kau, untuk apa memakai wig dan bergaya seperti ini? "

" Suka-suka ku, kau tidak ada hak untuk mengatur " Dia celingak celinguk mencari sesuatu " Ah, bisa tolong kau bawa kookies itu kemari? "

Aku mengambil toples itu dan menaruh di hadapannya

Dia mengambil dan memakannya, " Uh, rasa terimakasih pun gak ada! " Celetukku

Dia berhenti menggigit kookiesnya " Maaf, aku lupa, makasih nona.. "

Aku membuang wajahku " Bisa kau jawab pertanyaan ku yang tadi? "

" Soal gaya ini? " Tanyanya

" Ya.. " Singkatmu

" Ini sudah standar perusahaan piupiu kami, dan juga kami melindungi wajah asli mereka. Karena mereka pasti malu jika wajah asli mereka di publish.. Banyak yang mendaftar untuk biaya hidup dan ada juga untuk hiburan semata, dan mereka tidak keberatan dituntut bergaya dengan costume yang ditentukan beserta wig dan lain-lain " Jelasnya

Akhirnya aku menemukan pandangan lain yang dapat kupetik dari jawabannya " Kulihat kau orang yang baik? Tapi kenapa bos mu, itu berbicara sangat kasar kepada adikku? "

" Bos? "

Aku mengangguk " Ya? Pasti kau bawahan yang disuruh beliau kan? "

Dia tersenyum lepas  " Bos sudah datang... "

Aku melihat kearah pintu " Dimana? "

"Sruk" Dia menghadapkan bunga mawarnya kehadapan ku

" Dia? Dihadapanmu.. " 

"DEG" Jantungku terasa melambat saat tau dia adalah pemilik piupiu apps

Aku berdiri dan menunduk " Maaf atas ucapanku yang tidak berbobot, kupikir bapak tadi bawahannya? "

" Heh,? Bapak? Kau pikir umurku berapa? "  Dia menguletkan badannya " Ah, hah.. Itu lah, yang kubilang sopan santun itu perlu. Lebih baik kau mulai berubah... "

" Sekali lagi maafkan aku, aku terbawa emosi karena ucapan bapak semalam "

" Bapak lagi? "

Aku menatapnya " Maaf, saya harus memanggil bapak apa? "

Dia menatap tehnya " Karena dari awal kau sudah memanggilku seperti musuh, panggil lah aku sesukamu "

Aku menelan ludah ku, sepertinya dia berhasil memojokkan ku, aku harus bagaimana?

Dia tersenyum seolah menang melihat wajahku yang tak bisa berkata

" Jadi? Kau ingin memanggil ku apa? "

" Come on, otak berfikir lah "  Kataku dalam hati

Dia melempar bunga mawarnya ke lantai

" Ah itu dia! " Tiba-tiba saja nama itu terlintas dipikiranku

" Hmm? " Dia menyenderkan kepalanya di tangannya

Aku tersenyum " Aku akan memanggilmu Rosea,,, "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

👑Meremajakan NAFSU💕🐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang