Part I/Freemason & Illuminati Di Masa Kini

161 9 0
                                    

Freemason
Seiring berjalannya waktu, Freemason ini sekarang udah bukan organisasi rahasia lagi. Bahkan anggotanya yg disebut sebagai Mason, bisa ngasih tau identitas dirinya ke publik walau gak semua mau karena Freemason sekarang masih dianggap erat banget sama Illuminati (stigma buruk di masyarakat). Yang gak boleh dikasih tau itu apa yg diperintahkan untuknya. Masing-masing anggota emang punya tugas tersendiri, tugas-tugas ini yg bikin mereka lebih diakui bahkan sampai naik kasta. Tempat pertemuan mereka ini juga gampang ditemui kok, gak tertutup di ruangan bawah tanah gitu misalnya. Mereka biasa ngumpul di loji yg ada, trus berdiskusi ngebahas masalah-masalah tertentu.

Freemason di seluruh dunia organisasi yg legal, berbadan hukum, ada alamatnya, bisa dihubungi. Menurut Antropolog Universitas Indonesia Julia Maria Van Tiel kita juga bisa masuk ke loji mereka, masuk ke perpustakaan, diskusi juga sama anggota-anggotanya. Boleh juga masuk ke museum nya, secara berkala anggota ngebuka pintu untuk umum & bisa masuk ke semua sudut ruangan. Di perpustakaan Grand Lodge Freemason Nederland di Den Haag, Belanda, menurut Julia Maria Van Tiel yg waktu itu ada disana juga banyak orang-orang baca buku-buku yg di publikasi Freemason yg ada dalam banyak bahasa di dunia. Tiap Grand Lodge di lebih 120 negara dunia sering bertukar karya-karya terbaik anggotanya lewat majalah & buku yg mereka publikasi.

Sekarang ini, syarat umur untuk jadi Mason minimal 18 tahun dan masuk juga karena ajakan dari teman (yg udah anggota). Kalo gak ada ajakan siapa-siapa masih bisa masuk sih, tapi dia gak akan bisa naik kasta. Untuk kasta paling bawah ada Entered Appreantice yg ngelakuin tugas-tugas sederhana, Fellow Craft yg udah diajarin lebih dalam soal organisasi, terakhir Master Mason yg udah sampe ngelakuin ritual. Jadi anggota ini juga bukan perkara mudah, soalnya mereka dituntut untuk paham berbagai masalah humanisme & peradaban. Apa yg dipelajari anggota diharapkan bisa disumbangkan dalam upaya meningkatkan peradaban manusia.

Jumlah Mason ini tiap tahun terus meningkat, sekarang ini aja udah ada 6 juta anggota yg kesebar paling banyak di Amerika & Eropa. Di Amerika anggota cuma untuk laki-laki, di Eropa perempuan masih boleh masuk tapi syaratnya ketat (perempuan dianggap ngerepotin, dan terlalu suka ngegosip). Mason ini juga udah tersebar di Indonesia lho dari jaman penjajahan dulu. Dan Mason di seluruh dunia kalo diskusi yg dibahas ilmu pengetahuan & dilarang untuk bahas politik.

Dan satu hal yg harus diketahui, untuk di masa sekarang ini jadi anggota Freemason dilarang Atheis (gak percaya dengan adanya Tuhan) atau Agnotisme (percaya Tuhan tapi gak anut keyakinan/agama). Percaya sama Tuhan & punya agama itu salah satu syarat jadi anggota, entah Tuhan apa yg dipercaya & dari kepercayaan apa aja itu gak masalah. Tapi agama itu sendiri jadi topik yg tabu untuk dibicarakan ke sesama anggota, sama kayak ngebahas politik. Dan dalam kegiatan ritual Freemason juga gak ada petinggi agama semacam pendeta atau rabbi, setiap anggota bebas berpikir sesuai dengan keyakinannya. Ritualnya juga bukan ritual keagamaan atau (yg biasa dikabarkan) ritual menyembah setan, tapi ritual tentang kehidupan sekuler.

Bagi anggota, peran Tuhan sangat sentral dalam kehidupan sebagai manusia. Mereka mau orang-orang memiliki keyakinan kepada suatu Dzat tertinggi (Tuhan), karena hal itu bisa membuat semua anggota menjadi orang baik & pria yg hebat. Mereka juga udah sampe bangun Ancient Arabic Order of Nobles of the Mystic Shrine atau biasa disebut juga The Shriners, organisasi non-profit yg mengoperasikan 22 rumah sakit anak-anak di mana pasien gak membayar sepeserpun. Organisasi ini dibentuk tahun 1870 dan Florida sebagai markasnya.

Untuk praktiknya, Freemason gak menyajikan suatu doktrin atau dogma. Pada dasarnya Freemason mengedepankan masalah-masalah kemanusiaan atau humanisme sekuler. Berkumpul dalam loji merupakan tradisi yg dari awal dipakai untuk anggota saling tukar pikiran, yg terpenting harus bisa kerja untuk diri sendiri supaya jadi manusia yg lebih baik, berguna, dan membangun kebebasan berpikir dalam kehidupannya di masyarakat.

Pada dasarnya juga Freemason menghormati semua agama & kepercayaan yg dianut anggotanya. Freemason sebagai organisasi persaudaraan gak terlibat di suatu agama & kepercayaan yg dianut anggotanya. Dan mereka memang bukan sebuah agama (orang sering salah kaprah), mereka hanya mengajarkan berkebebasan berpikir & anti dogma. Dengan demikian, tiap anggota juga perlu menghormati kebebasan tiap individu dalam menentukan pilihan agama & kepercayaannya masing-masing. Secara prinsip Freemason punya tiga pilar filosofi yg harus selalu dipegang yaitu: Rasionalitas, Ketuhanan, & Etika.

Mereka mengajarkan sebuah filosofi baru dalam kehidupan ini, yaitu sekularisme yg artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama (kayak pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, ilmiah, dll). Untuk hal ini agama jadi kebutuhan individu, trus kurangin fungsi agama dalam kehidupan sosial. Dengan demikian sekularisasi dalam Freemason merupakan sebuah proses dimana semua yg mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai, norma & ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, pragmatik. Misal nih, kalau ada orang yg kena penyakit aneh sering dikatain kena azab dari Tuhan, kebanyakan dosa, dll. Pas diperiksa lewat medis, ternyata itu penyakit langka yg emang ada istilah & asal mulanya. Itulah sebabnya dalam segala hal, Freemason mau semua anggotanya selalu berpikir secara rasional, pisahkan hal-hal spiritual (keyakinan) & yg mistis.



Ada pertanyaan coment aja

ILLUMINATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang