: : u l t a h : :

36 8 0
                                    

Hening, mecca masih ditaman, tapi kursi yang berbeda karena tadi ia beli eskrim.
Dia masih memikirkan tentang guanlin. Ia tidak tau mengapa dia gelisah.

Mecca mendengus "lagian ngapain sih gue mikirin si guanlin"

"woi, ngapain sih bengong terus" ucap seseorang membuyarkan lamunan mecca

"apasih lin, lo gak jadi ke ultah mantan lo? " iya itu guanlin, pria yang sedari tadi mecca pikirkan

"gamauah, gaada lo, ayo dong ikut mec" ucap guanlin dengan wajah memelas

"males banget" ucap mecca sembari mengalihkan pandangan ke lain arah.

"ayo ah, ikut" ujar guanlin sambil menarik tangan mecca membawanya kemobil

mecca pasrah ikut karena percuma ia tidak bisa mengelak guanlin.

"ngapain sih" ucap mecca

"tuh ganti baju dulu, lo udah kayak gembel gitu yakali dipasangin sama gue yang ganteng" ucap guanlin sembari menunjukan wajah yang 'sok'nya itu

"idih, yaudah sana keluar lo" ujar mecca menyuruh guanlin pergi.

Guanlin keluar dan pintu pun ditutup. Mecca senang sih diajak oleh guanlin ke ulang tahun mantannya walaupun mecca takut guanlin asik berbincang dengan teman dan mantan pacarnya dan mecca ditinggalkan sendirian.

Guanlin mengetuk kaca mobil dengan artian 'sudah selesai belum?'. Mecca segera membuka kan pintu.

"lama banget ganti bajunya" ujar guanlin sembari menyalakan mesin mobil dan siap berjalan

Mecca hanya menanggapi guanlin dengan satu alis terangkat, bukan karena apa ia hanya malas menjawab hal sepele seperti itu dan tidak akan ada habisnya.

¤¤¤¤

Mecca telah sampai didepan rumah sang mantan guanlin, dengan keaadaan riuh didalam yang terdengar sampai luar. menandakan pasti acara yang mewah.

"ayo jalan" ajak guanlin menggenggam tangan mecca

Mecca melihat kearah tangannya dan melihat kearah guanlin dengan satu alis terangkat,

"biarin, biar gak keliatan jomblo banget" ujar guanlin mengerti akan tatapan mecca

Mecca diam, karena mereka segera berjalan menuju pintu masuk.

Sampai didalam mecca sudah mengetahui pasti 'dia' orang yang mampu, dilihat dati dekorasi ulang tahunnya yang sangat mewah dan tentu mahal

"EH GUANLIN" ucap seorang gadis cantik berlari kearah guanlin dan memeluk guanlin. Mecca melihatnya dengan tatapan jijik, mecca tidak cemburu atau semacamnya tapi mecca mengatakan kalau gadis itu alay.

Lantas guanlin langsung melepaskan pelukan gadis itu dan menatap kearah mecca.

Gadis itu sadar akan keberadaan mecca disamping guanlin dan terlihat menggenggam tangan guanlin.

"hai gue kanya MANTAN nya guanlin" ucap gadis yang bernama kanya itu dengan menggulurkan tangannya dan meninggikan kata mantan yang sudah dipastikan untuk menyinggung mecca. Padahal mecca biasa saja dan tidak peduli dengan itu.

"gue mecca, temennya guanlin" ucap mecca biasa saja, karena mecca memang bukan orang yang suka mengaku2 yang bukan miliknya.

"otw pacaran tapi" sela guanlin ditengah pembicaraan mecca dan kanya. Mecca langsung menatap guanlin dengan tatapan tanda tanya.

"oiya, selamat ulang tahun ya, sorri cuma bisa ngadoin ini" ucap guanlin lagi yang lupa akan tujuan ia kesini. Mecca tidak menyadari sedari tadi guanlin memegang sebungkus kado untuk kanya.

"iya, makasih ya lin" ujar kanya sembari mengasih senyuman yang manis kepada guanlin.

"yaudah kita berdua kesana dulu ya" ucap guanlin

Memang benar dugaan mecca yang dipastikan tidak ada yang ia kenal dipesta ini, jadi dia akan terus menguntit guanlin karena ia tidak tahu harus kemana.

"mecca, woi diem aja" ucap guanlin mengagetkan mecca

"hah? Laper gue" ujar mecca yang memang laper

"yaudah bentar tunggu sini, gue ke tukang bakso dulu" ujar guanlin

"gamau, mau ikutt, serem disini sendiri" ucap mecca sembari memegang tangan guanlin.

"haha, yaudah ayo" guanlin sedikit mentertawakan mecca, dan langsung jalan menuju abang bakso

"bang baksonya 1 gak pake sayuran, bawang goreng, sama kecap" ucap guanlin yang hafal akan mecca yang tidak suka sayuran dan tidak suka kecap.

"yaudah, ayo pulang lin, kita makan dimobil aja, bentar gue ke batagor dulu deh" ucap mecca

Guanlin menunggu mecca didepan gerobak bakso

Mecca datang membawa satu piring batagor dengan siomay.

"nih buat lo, ayo pulang" ucap mecca sembari menarik tangan guanlin kearah mobil.

ΦΦΦΦ

haii, tetep baca dan vote ya !

selamat membaca,

to be continued. . .

D E B A T - Lai GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang