Bel istirahat pertama berbunyi. Akhirnya!!
Ella sudah resah berada dikelas, apalagi semenjak ada Althair, yang akhirnya duduk dibangku kosong disamping bangkunya.
Dalam sekali lihat, Ella bisa tahu Althair itu tipe cowok seperti apa. Punya 4 kakak cowok, 5 sepupu cowok, dan 5 sahabat cowok membuat dia tau segala hal mengenai laki-laki. Termasuk Althair, yang sebelas duabelas dengan kakaknya Khafi. Playboy sok cool, jika Ella bilang.
Playboy sok cool itu mainnya pelan, pelan banget, sampai ceweknya dibuat sejauh - jatuhnya dan mungkin jadi bucin. Targetnya juga orang-orang keren, alias kalangan atas. Ella berdecak memikirkannya.
Dengan cepat gadis itu membereskan barang-barangnya, kemudian beranjak berdiri. Didepan pintu, seperti biasa, sudah ada Iwan cs nongkrong untuk menunggu kedatangannya.
Dengan cepat gadis itu keluar kelas, tanpa menghiraukan kedua temannya lagi. Resah tau, sedari tadi dilihatin. Ternyata punya abang banyak enggak bisa buat dia kebal diliahatin cowok begitu. Masih baper aja bawaanya.
"Wan!" panggil gadis itu, melangkahkan kakinya menuju Iwan cs.
"Makan?" sepeti biasa.
Ella mengangguk pelan, kemudian merangkul lengan Iwan seperti biasa.Althair yang melihat tingkah gadis itu hanya menampilkan raut wajah yang tidak terbaca.
"Kak Kenzo kemana? Enggak ikut makan bareng kita?"
"Nyusul katanya. Lo kenapa sih?" tanya Iwan penasaran, yang melihat gelagat aneh cewek didepannya. Jangan sampai, mereka kecolongan lagi seperti dulu.
"Wan, kayaknya gue bentar lagi jadi bucin deh" ucap gadis itu pelan.
"Ha? Maksudnya bagaimana?" Iwan menghentikan langkahnya, menghadapkan wajahnya kedepan gadis itu.
"Duh, tau ahk. Yok jalan lagi!!. Lapar gue" ucap gadis itu bersungut-sungut.
Iwan hanya bisa menggaruk-garukkan kepalanya bingung. Cewek itu begini amat ya!
^^^
Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore. Ella baru saja bangun dari tidur siangnya. Dengan lunglai, gadis itu melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia sudah merasa haus sedari tadi.
"Sayang" Kenzo datang menghampirinya, memberikan kecupan-kecupan kecil di sekitaran area wajahnya. "Lelah!" ujar cowok itu.
Ella hanya mengelus rambut kakaknya, sambil minum. Setelah selesai minum, barulah gadis itu berujar. "Baru pulang kak?"
Kenzo mengangguk pelan. Tangannya masih Setia merangkul pinggang adiknya. "Gue dari kelas 1 ngapain aja sih? Kok bisa enggak tau apa-apa" ucapnya bersungut-sungut. Ella tertawa.
Ini nih modelan anak orang kaya, udah gitu manja. Segala hal dibuat enteng.
"Mau les bareng aku aja gak kak?" tanya gadis itu akhirnya. Kenzo melirikan matanya kepada Ella.
"Emang bisa?" tanyanya merendahkan.
Ella hanya menyeringai. Dengan santai gadis itu memukul perut kakaknya. "Bisa dong. Belum tau ya sepak tarjangku bagaimana?" tanyanya.
Posisi mereka masih berdiri dan pelukan didepan kulkas. Ella sudah memakai pakaian rumahnya, celana pendek setengah paha dan kaus kebesaran. Sedangkan Kenzo masih memakai seragamnya. Bedanya, laki-laki itu sudah membuka kancing seragamnya, dan memperlihatkan kaus hitam didalamnya.
"Kak, ajarin main basket dong. Kali aja aku bisa nambah tinggi"
Kenzo terkekeh, kemudian mengangguk pelan, "Oke. Tapi coba nanti malam kakak diajarin MTK" tawar Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers (DREAME)
Teen FictionPossesive Brothers Masalalunya sudah benar-benar selesai. Kini Ella bisa melanjutkan hidupnya seperti layaknya keluarga Kylie, berbuat segala hal yang dia inginkan. Salah satunya adalah Pacaran. Tapi jangan harap ia bisa melakukan itu, jika masih...