"Dasar manja!"
"Biarin!"
"Ku tinggal sendiri di rumah kamu!"
"Aku cari kemanapun sampe ketemu!"
Senra membalas dengan kecupan hidung kecil Minami. Sungguh di pagi hari gadis itu membuatnya gemas dengan tiba-tiba memeluknya saat memasak pancake. Tapi mau marah-pun juga tidak bisa.
"Aku mau pancake dengan saus coklat Nutella," Minami memgambil stok selainya di kulkas dengan Senra yang masih sibuk dengan beberapa pancake yang sedang dia panggang. "Kau mau pakek apa? Sama denganku atau sirup maple seperti hari kemarin," melirik Minami yang asik mengaduk-aduk isi kulkas Senra menyelesaikan pancake terakhirnya dan meletakkan di piring miliknya dan Minami.
"Sirup maple saja. Ayok bawa selaimu dan punyaku perutku sangat lapar."
Minami mengekori Senra di belakang. Meletakkan dua selai di atas meja dan duduk di kursinya. Dengan semangat dia menuangkan Nutella banyak-banyak di pancakenya. Senra yang melihat itu hanya tersenyum maklum.
"Hari ini aku di kampus sepertinya sibuk. Apa kau juga banyak kerjaan di kantor dan USSS?"
Senra hanya membalas dengan gumaman karena mulutnya sibuk mengunyah pancake, "tapi akan ku usahakan pulang cepat. Kau bilang ingin makan kare kan?"
Dengan semangat Minami mengangguk dan memamerkan senyum yang selalu Senra sukai, "kalau begitu cepat habiskan. Setelah itu akan ku antar kau ke kampus."
Tidak ada obrolan lainya lagi. Mereka berdua fokus dengan makanan masing-masing.
#######
"Aku senang kita bertemu di konbini. Jadi kau bisa membantuku membawa belanjaan yang banyak."
Senra menatap dengan tulus Minami yang membawa dua kantung plastik sedang di sebelahnya. "Kau juga tidak bilang jika bulanan kita habis. Untung aku tadi masuk ke konbini. Setelah ini buatkan kare special untukku!"
"Siap laksanakan tuan putri."
Minami terkekeh dengan ucapan Senra yang seolah-olah di miripkan dengan suara pangeran yang berat. Sungguh tidak cocok.
#####
Dua orang itu tergelak tidak berdaya setelah menghabiskan sepiring besar kare special yang di buat sendiri. Minami yang tertidur di sofa menepuk-nepuk perutnya puas. Sedangkan Senra yang bersandar di single sofa tak jauh darinya hanya memejamkan mata. Dia tidak kuat makan banyak, tapi minami memaksanya.
Suara ketukan tiba-tiba menginterupsi kegiatan malas mereka. Siapa juga tamu yang bertandang malam-malam seperti sekarang? "Akan kubuka," Senra bengkit dan berjalan ke pintu depan. Minami hanya mengangguk tanpa menyahuti apapun. Dia sungguh kekenyangan.
"Akhirnya aku bertemu denganmu. Perjalanan sungguh membosankan tanpamu "
Senra sangat terkejut dengan kehadiran dua pasangan paruh baya di depannya. Apalagi dengan wanita yang tiba-tiba memeluknya. "Dia sungguh cerewet. Makanya aku membawanya pulang cepat. Harusnya masih sisa dua hari di Hawaii."
Dengan kaku Senra menampilkan sentumnya dan memberi jalan mereka masuk. Sungguh Senra ingin mereka tidak pulang malahan.
"Siapa yang datang Se..." Ucapan Minami terputus. Dia menatap dengan mata membola besar dua orang di depannya. Terlalu cepat. Itu yang ada di pikirannya.
"Hooh. Aku sudah sangat rindu dengan tuan putri di rumah ini," Minami hanya menerima dengan kaku pelukan seorang laki-laki di depannya sambil menatap penuh tanya pada Senra. Sedangkan yang di tatap hanya mengangkat bahunya tak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ours
FanfictionIni hanya cerita tentang kita. Aku dan kamu yang berusaha melengkapi dan menjadi satu yang indah. Tidak hanya soal senyuman. Bahkan air mata juga ada di hari-hari kita. ini semua tentang kita. Milik kita.... ####### Hai.... Cerita di sini menggun...