chapter 1-dunia lain...

3K 159 1
                                    

Seorang pemuda berjalan dengan eskpresi dinginnya. Dengan memakai jaket hitam dan headseat yang terpasang di telinganya.

Penampilannya begitu dingin dan misterius, membuat setiap orang yang melihatnya merasakan hawa dingin darinya.

"Ah... Sudah waktunya untuk istirahat..." gumamnya lirih.

Dirinya adalah Noran sanders, seorang pelajar smk yang pendiam.

Saat ini dirinya berada di kelas 2, hampir waktunya untuk ujian awal semester pertama.

"Ah... Hari yang melelahkan." gumamnya lirih.

Hari ini, adalah hari yang melelahkan bagi Noran, selain banyak tugas, praktek yang panjang.

Selain itu, dirinya harus praktek sendirian karena teman satu kelompoknya tidak berangkat.

Noran berjalan dengan santai dan mengacuhkan sekitarnya, tidak mempedulikan tatapan sinis dari setiap orang yang melihatnya.

"Dasar... Tukang gosip.." gumam Noran.

Setelah beberapa lama, Noran sampai di rumahnya. Rumah kecil yang sederhana.

Ada 2 kamar tidur di rumah ini, namun hanya satu yang Noran gunakan, karena Noran hanya tinggal sendirian di rumah ini.

"Sungguh sepi..." gumam Noran.

Noran meletakkan tasnya di sudut kamar, dan merebahkan diri di atas kasur yang tipis dan agak keras.

Bruuuk....

"Hari yang melelahkan, kenapa sih dia gak berangkat?" gumam Noran.

Ketika dalam lamunannya, sebuah suara terdengar dari lemari pakaian milik Noran.

Gubrak gubrak...

"Apa itu?" ucap Noran.

Noran bangkit dan mendekati ke arah lemari pakaian miliknya. Suara itu memang berasal dari lemari pakaiannya.

Gubrak gubrak...

Suara berasal dari laci paling bawah lemari. Laci sudah kusam dan kumal,juga penuh debu.

"Laci paling bawah?" gumam Noran.

Noran mencoba membukanya, namun, lavi terkunci dengan kuat.

"Terkunci? Diman kuncinya?" pikir Noran.

Sudah lama laci ini terkunci dan kuncinya hilang entah kemana. Sudah berulang kali Noran mencoba membukanya, namun laci tidak pernah berhasil terbuka.

Gubrak gubrak...

Suara hentakan dari dalam laci semakin jelas, seperti sesuatu yang mencoba keluar.

Noran semakin yakin jika di dalam laci ini ada sesuatu yang aneh.

"Apa itu? Aku harus membukanya." ucap Noran.

Noran kemudian mencoba menarik laci seperti terakhir kali ia mencoba membukanya.

Namun, itu masih gagal, Bahkan gagang laci kini terlepas karena tarikan dari Noran.

Tes...

Sebuah jarum kecil muncul dari gagang dan menusuk jari Noran, membuatnya meneteskan darah.

"Ah... Kenapa ada jarum?" ucap Noran.

Tes tes...

Tetesan darah mengalir di sepanjang ukiran gagang laci. Dalam beberapa saat kemudian, jarum kembali masuk ke dalam gagang.

Shrink....

Cahaya merah pekat muncul dari sela-sela laci, bunyi deritan terdengar, seperti mekanisme kuno.

archipelago : the lost kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang