kedua penguji itu adalah murid dalam dari akademi bintang utara. dalam akademi bintang utara, pembagian murid terbagi menjadi tiga.
murid inti
murid dalam
murid luarmurid luar merupakan tingkat terendah. setelah murid menjadi murid inti, mereka bisa menjadi tetua untuk berkontribusi pada akademi.
tentu, untuk naik tingkat memiliki persyaratan yang sulit, tak jarang dari mereka yang gagal melewati ujian.
kembali ke cerita, kedua murid dalam itu berjalan di pusat kota, lord kota, tuan Renner menyambut mereka secara pribadi.
"selamat datang tuan di kota semi, saya merasa tersanjung bisa menyambut tuan tuan." ucap Renner.
Renner memandu keduanya menuju ke sebuah panggung, memperdilahkan keduanya duduk di kursi yang mewah.
"tuan-tuan, silahkan duduk." ucap Renner.
keduanya duduk dan memandang ke arah kerumunan pemuda di hadapan mereka.
"nona Lilia, apa nona ingin memakan beberapa buah?" tanya si pria.
dirinya menawarkan beberapa buah kepada Lilia yang cantik. dengan balutan jubah akademi berwarna biru dan putih, serta rambut yang tergerai bebas, menambah kecantikannya.
"makan saja sendiri. mari kita mulai ujiannya." ucap Lilia singkat.
"baik Nona Lilia." ucap Hugo.
sesuai perintah dari Lilia, Hugo berdiri di tengah panggung dan mulai berpidayo.
"ujian masuk akadrmi bintang utara akan segera dimulai, setiap peserta, mohon berbaris dengan rapi untuk pengujian!" teriak Hugo.
para pemuda segera berbaris mengikuti instruksi dari Hugo, barisan pria dan wanita terpisah.
Hugo dan Lilia kemudian berdiri, menguji umur tulang setiap peserta. cara ini di lakukan untuk mengukur berapa usia sebenarnya setiap peserta.
karena, dalam dunia ini, orang terlihat muda pun mungkin saja berusia lebih dari seabad, penampilan bukanlah penentu umur seseorang.
"16 tahun, lolos!"
"21 tahun, gagal!"
"17 tahun, lolos!"
"18 tahun, lolos!"
tes terus berlanjut, dari sekian peserta, ada sekitar 3000 yang memasuki tahap kedua. tahap kedua memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
"saatnya untuk tes kedua, setiap peserta akan diukur tingkat kekuatannya. majulah dan ukur di batu kristal ini!" teriak Hugo.
sebuah batu kristal tertata di atas meja, memiliki bentuk transparan dan bulat, begitu indah.
seorang peserta maju, meletakkan kedua tangannya dan menyalurkan tenaga dalam miliknya dengan kuat.
shua...
batu kristal berguncang, memunculkan kabut keemasan di dalamnya, perlahan-lahan, sebuah angka terbentuk di tengahnya.
bintang 4...
"pembentukan tubuh bintang 4! lolos! peserta selanjutnya!" ucap Hugo.
pemuda lainnya segera maju, meletakkan kedua tangannya di atas kristal, dan menyalurkan tenaga dalamnya ke kristal.
shua...
kristal bergetar, memunculkan kabut keemasan dan membentuk angka lainnya.
bintang 3..
"pembentukan tubuh bintang 3! gagal! peserta selanjutnya!" teriak Hugo.
"jadi, minimal harus bintang 4 ya?" pikir Noran.
KAMU SEDANG MEMBACA
archipelago : the lost king
Fantasykarena sebuah senjata kuno, Noran tertarik ke dalam dunia lain, dunia berisi kekuatan dan segala keindahan tiada tara. dalam dunia tersebut, Noran ternyata memiliki darah keturunan dari seorang raja agung. dirinya diharuskan mengambil kembali tahta...