chapter 9-perampokan

611 74 0
                                    

hari berganti, kini toko telah resmi di buka, Noran bertugas sebagai juru masak dan Rudra menjadi pelayan toko.

sebenarnya, Noran ingin menggunakan kelima bawahannya sebagai pelayan dan Rudra sebagai kepala pelayan ataupun pemilik toko.

namun, dengan pertimbangan itu akan terlalu mencolok jika toko baru memiliki banyak karyawan. mungkin saja, kelompok kelompok penguasa kota semi akan muncul dan menunjukkan taringnya.

beberapa pengunjung mulai terlihat di toko, kebanyakan, mereka adalah warga yang dibagikan kue secara gratis. tentu saja Rudra tidak menyangka jika para pembeli segera datang saat toko di buka.

"tuan, banyak pembeli yang datang kepada kita!" gumam Rudra dengan senang.

sementara itu, kelima bawahan Noran menyamar di sekitaran toko, ada yang menjadi pengemis, ada yang menjadi pengelana, juga yang menyamar menjadi warga kota.

"wow, toko tuan cukup ramai."

"tak kusangka, cara tuan berhasil."

"sungguh menakjubkan."

Rudra dan Noran melayani mereka dengan baik, dalam beberapa saat, mereka berhasil mendapatkan 200 koin tembaga, itu setara dengan 2 koin perak.

[note:

ada 5 mata uang yang di gunakan
crystal
platinum
emas
perak
tembaga.

1 koin crystal=100 koin platinum
1 koin platinum=100 koin emas
1 koin emas=100 koin perak
1 koin perak=100 koin tembaga]

"hanya dalam satu hari, kita sudah mendapatkan 2 koin perak, kita hanya membutuhkan waktu satu bulan lagi untuk melunasi hutang kita tuan." ucap Rudra dengan bersemangat.

"itu terlalu lama paman. paman, bagikan lagi kue ini kepada warga kota, kali ini, berikan kepada orang orang yang lebih kaya." ucap Noran.

"untuk apa tuan? bukankah mereka orang yang kaya?" tanya Rudra.

"karena mereka kaya, kita harus memberi mereka. jika mereka tertarik, bukankah mereka akan membeli lebih banyak lagi?" ucap Noran.

"ah! saya paham. tuan sangat cerdas! dengan begitu, kita akan lebih cepat mengumpulkan kekayaan!" bisik Rudra.

"tepat sekali! nanti sore, bagikan kepada mereka." ucap Noran.

"baik tuan." jawab Rudra.

dari tempat lain, beberapa orang mengamati toko milik Noran dengan tajam. mata mereka terpaku pada toko ini.

"kita harus melaporkan pada bos." ucap seorang pria.

"ya, mari laporkan kepada bos." ucap pria lainnya.

keduanya menghilang di tengah kerumunan, hari semakin gelap, tanpa di sadari, uang yang terkumpul telah mencapai 10 koin perak.

sungguh cepat pengumpulan uangnya. Noran tersenyum, usahanya tidak sia-sia, dirinya kemudian melatih kembali tinju besi miliknya.

wush....

energi terkumpul semakin besar di tubuh Noran, dan ledakan energi tercipta. kini, tinju besi miliknya sudah berada pada lapisan ke tiga.

"lapisan ketiga!" gumam Noran dengan gembira.

semilir angin malam membuat Noran kembali tersadar, jika dirinya saat ini masih berada dalam situasi yang berbahaya.

swush...

sebuah bayangan hitam bergerak dengan cepat, mengintai Noran yang sedang berlatih.

"siapa disana?" tanya Noran.

archipelago : the lost kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang