Cahaya Jingga Saat Senja
Udara dingin di musim gugur mulai terasa. Harum bunga merebak bersamaan dengan sang bayu berembus menerbangkan kelopak bunga dan daun yang gugur.
Sesosok pemuda bertubuh ramping berdiri menatap bangunan gereja tua di sebelah kebun lavender. Rambutnya berantakan tertiup angin dan tatapannya kosong tak bertuju, matanya berkaca-kaca seolah-olah dia sedang menyaksikan kembali kejadian tiga tahun yang lalu.
Suara teriakan dan letusan senjata api masih dapat dia dengar dengan jelas, bahkan sosok pemuda yang sangat dia rindukan pun tampak nyata di hadapannya saat ini.
Wang Yibo, sosok yang tengah berlari ke arah pemuda manis itu dengan berlumuran darah, langkahnya semakin melambat saat tetes demi tetes darah meluncur turun dari tubuhnya mengikuti langkah yang mulai goyah.
Bersamaan dengan robohnya tubuh pemuda itu, cahaya senja berwarna jingga mulai menerobos masuk dari celah-celah pepohonan, menyinari sebagian wajah pucat dan tubuh mematung sang kekasih yang telah menunggu selama delapan jam di depan altar.
Xiao Zhan, pemuda polos yang tidak pernah tahu jika kekasihnya adalah seorang buronan polisi hanya bisa mematung menyaksikan itu. Tubuhnya terasa bukan miliknya, semua tidak mengikuti perintahnya, bahkan air mata yang terus turun berderai Zhan tak dapat merasakannya.
Perkenalannya yang singkat, tidak membuatnya ragu untuk menerima lamaran dari seorang Wang Yibo. Pemuda tampan dengan begitu banyak rahasia di hidupnya. Salahkan dirinya yang tidak pernah ingin tahu tentang masa lalu kekasihnya itu, baginya hidup itu tentang saat ini dan esok, masa lalu hanyalah lembar cerita yang harus kau akhiri setelah mendapati cerita baru hari ini. Begitulah menurutnya, yang pada akhirnya membawanya kepada penyesalan.
Hari ini, 05 Oktober 2023. Tiga tahun yang lalu, tanggal seharusnya dirinya dan kekasihnya itu melangsungkan pernikahan. Di gereja ini, dan di hari ini, sekali lagi Xiao Zhan mengenang kekasih tercintanya. Seseorang yang tidak akan pernah dia sesali kehadirannya, Wang Yibo.
"Biarlah seluruh dunia menganggapmu sebagai seorang penjahat, tetapi di mataku ... kau tetap sebagai kekasih terhebat," lirih Xiao Zhan sambil menarik senyumnya.
-Lavender Promise-
A/n: ini adalah salah satu cerita favoritku. 🤧 Saat menulis cerita ini membuat perasaan jadi campur aduk. Semoga kalian juga menyukainya. ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Lavender Promise (End)
FanfictionStatus: TAMAT "Xiao Zhan! Tunggu sampai aku membawakan seikat bunga lavender untukmu, saat itu tiba, kau adalah milikku." Pemuda yang dijanjikan itu hanya tersenyum malu-malu, tak tahu harus menjawab apa, tetapi satu hal yang dia tahu hatinya begitu...