Happy reading!!!
Yuri menghela nafasnya berkali - kali, hatinya sangat kesal mengingat lawannya yang menggunakan cara kotor. Namun Yuri tidak memiliki bukti jika lawannya itu bersalah.
Yuri pun duduk di sebuah kedai untuk melepas kekesalannya dengan Soju. Rasa bersalah pun muncul melihat raut wajah Tuan Byun yang tersenyum pahit. Yuri meneguk beberapa gelas tanpa henti. Tiba - tiba muncul seseorang yang mendekati Yuri.
" Kwon Yuri? ", Yuri mengangkat kepalanya untuk melihat orang yang memanggilnya, dilihatnya Minho berdiri di hadapannya.
Suasana menjadi canggung dalam beberapa saat, Minho hanya menatap Yuri yang masih sibuk dengan Soju ya. Bagaimana dia merindukan gadis dihadapannya yang masih terlihat begitu cantik? Sesekali pria tampan itu menyunggingkan senyuman mengingat kenangannya dulu.
" Aku mendengar dari Sooyoung Noona, kau menanyakan tentangku? ", Minho membuka suara.
" Neh?! ",
" Apa ada yang ingin kau katakan padaku? ", tanya Minho penasaran.
" A-anio, aku hanya... Hanya ingin mengetahui kabarmu. Karena aku merasa bersalah telah berbicara kasar padamu saat kita bertemu hari itu ", Yuri mencoba beralasan walaupun sebenarnya bukan hal itu.
" O-oh, begitu. Kupikir ada hal penting yang ingin kau katakan padaku ", Minho mencoba tersenyum, ingin rasanya dia bertanya tentang Byeol namun Minho tidak ingin merubah mood Yuri padanya mungkin secara perlahan dia bisa mengetahui semua pertanyaan didalam kepalanya.
" Apa kabarnya, Byeol? ", Yuri menatap Minho, gadis itu tidak menyangka jika Minho akan bertanya tentang Byeol.
" B-baik ", Yuri memaksakan tersenyum.
" Syukurlah ",
" Omo!!! Aku lupa! Aku belum menjemput Byeol! ", Yuri menyeru karena kasus di kantor polisi yang memakan waktu lama sehingga dia lupa dengan Byeol.
" Maaf Minho-ya, sepertinya aku harus pergi. Aku harus menjemput Byeol ", Yuri beranjak dari tempat duduknya dan berniat pergi namun sebelum Yuri pergi Minho menahan tangannya.
" Biarkan aku mengantarmu hari sudah malam, kebetulan mobilku didekat sini ", tanpa pikir panjang Yuri menerima tawaran Minho yang membuat Minho merasa senang.
~
" Maaf merepotkan Han Ssaem. Aku harus menangani kasus yang lama tadi ", Yuri terus membungkukkan tubuhnya pada Guru Byeol yang memang tinggal didekat sekolah Byeol.
" Tidak apa - apa, Byeol Omma. Byeol anak yang baik dan pintar. Aku senang bisa menemaninya ", Guru Han tersenyum karena sangat menyayangi Byeol.
" Kalau begitu aku permisi ", Yuri pamit sambil menggendong Byeol yang sudah tidur.
Minho pun mengantar Yuri pulang, dia menawarkan diri untuk membawa Byeol di punggungnya. Yuri yang sedikit mabuk hanya menerima tanpa menolak, kepalanya sedikit pusing akibat Soju.
Minho meletakkan hati - hati tubuh Byeol di tempat tidurnya. Minho mengusap rambut Byeol dengan lembut.
" D-daddy.... ", Rancau Byeol, Minho terasa miris mendengar Byeol mengucapkan Daddy.
" Benarkan kau anakku? Darah dagingku? ", Minho mengelus pipi Byeol sebelum meninggalkan kamar Byeol.
" Terima kasih, Minho ", ucap Yuri yang sudah terbaring di sofa kecilnya, kepalanya sakit dan tubuhnya sungguh lelah.
Minho hanya menatap Yuri yang tertidur di sofa, Minho mendekati Yuri dan memandangi wajah cantik gadis yang sempat mengisi hatinya. Saat tangannya akan membelai rambut Yuri, Minho mengurungkan niatnya dan kembali berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Of My Little Girl
Fanfiction" Mommy, dimana Daddy? Aku ingin seorang Daddy. Mommy katakan pada Daddy, aku merindukannya ",