F14
Hyunsik bingung mau memberitau Jimin yang sebenarnya atau tidak, karena Jimin saat ini sedang berada dalam dua posisi."Appa" panggil Jimin
Hyunsik tersadar dari lamunannya, lalu dia menyadari bahwa dia berada di depan ICU.
"Appa kenapa melamun?" tanya Jimin
"Aniya, jadi gimana keadaan Taehyung? Kamu dapat laporan dari Han ahjussi?
"Kata Ahjussi, Taehyung pulang besok pagi"
Hyunsik menganggukkan kepalanya, lalu dia melihat Jimin yang daritadi terus menatap pintu ruang ICU.
"Namjoon itu kuat, Jim" ucap Hyunsik
"Tentu saja, Appa"
Sebenarnya mereka tau Namjoon tidak sekuat itu, tapi mereka tau bahwa Namjoon berusaha untuk terlihat kuat di hadapan Hyung dan Dongsaengnya.
Saat Jimin ingin masuk ke ruang ICU, ada panggilan dari teman di kelasnya
"Wae, sungwoon Hyung?"
"…"
"Jinjja?! Ah arraseo, tunggu ya"
"…"
"Annyeong"
"Appa, aku ada tugas dan akan dikumpulkan besok, jadi aku akan mengerjakannya di rumah temanku, apa Appa bisa menjaga Namjoon Hyung?"
"Tapi Appa banyak kerjaan juga, Jim"
"Yoongi Hyung, Hoseok Hyung dan Jungkookie juga sibuk, siapa yang akan menjaga Namjoon Hyung?"
Saat mereka sedang sibuk memikirkan siapa yang akan menjaga Namjoon, Seokjin muncul di hadapan Hyunsik dan Jimin.
"Apa yang kalian lakukan di sini?"
Mereka tersentak, karena seingat mereka Seokjin tidak disini.
"Jinie, bisa kau membantu Samchon?
"Bantu apa?"
"Bantu jaga Namjoon"
.
.
.
.
.
.
.Dan disinilah Seokjin sekarang, di ruang ICU untuk menemani Namjoon.
Hyunsik sempat bilang padanya, kalau Namjoon sadar segera tekan tombol merah yang ada di dekat bed Namjoon.
'Sekarang dia terlihat kurus, kenapa aku tidak menyadarinya?' batin Seokjin
Tidak lama, Yoongi masuk dan memeriksa keadaan Namjoon.
"Tuan Seokjin, jika anda sibuk, anda bisa pergi sekarang. Saya yang akan menjaga Kim Namjoon sekarang"
"Geurae, tolong jaga dia Uisanim"
Seokjin keluar dari ICU, dan berjalan ke arah ruang rawat Taehyung.
Yoongi side
Yoongi saat ini sedang di ruang rawat Namjoon untuk menjaga Namjoon yang keadaannya sudah membaik.
"Namjoon-ah, kau memang kuat"
Tidak lama, Yoongi melihat bahwa jari Namjoon bergerak.
"Namjoon-ah" panggil Yoongi.
Tidak lama, Yoongi melihat Namjoon mengerjapkan matanya.
"Namjoon-ah" panggil Yoongi lagi
"H…Hyung"
"Hyung akan memeriksa mu sebentar"
Yoongi memeriksa keadaan Namjoon, sedangkan yang di periksa hanya diam.
"Kau kuat, Joon-ah"
Namjoon bingung dengan yang diucapkan oleh Yoongi.
"Nanti saja, sekarang kau ingin apa?"
"Pulang"
Seketika Yoongi menyesal dengan pertanyaannya.
"Kau baru sadar beberapa detik yang lalu, dan kau ingin pulang? Yang benar saja, Namjoon"
Yoongi memarahi Namjoon yang meminta pulang, sedangkan sang objek kemarahan Yoongi hanya diam.
"Baiklah Hyung, biarkan aku istirahat ya"
"Hm"
Namjoon menyadari bahwa Yoongi marah padanya, tapi dia tidak mempermasalahkannya.
"Hyung, mianhae"
"Hm"
Namjoon menutup matanya, dan berusaha untuk mengistirahatkan tubuhnya yang semakin hari semakin lemah.
Yoongi menoleh ke arah Namjoon yang sedang beristirahat, dia duduk di sofa sambil menunggu waktu istirahatnya selesai.
"Hyung istirahat saja, aku tidak apa-apa sendirian"
Yoongi berdiri dari duduknya dan berjalan ke luar dari ruang rawat Namjoon.
"Mianhae"
Namjoon side
Namjoon saat ini sedang sendirian di ruang rawatnya.
"Seokjin Hyung, Taetae, Yoongi Hyung, Jiminie, Samchon Mianhae. Aku sudah merepotkan kalian, kuharap ini yang terakhir kalinya aku membuat kalian kerepotan" lirih Namjoon
Namjoon ingin keluar dari ruang rawatnya tapi alat-alat kedokteran itu masih menempel di tubuhnya dan dia takut kalau tangannya merusak alat-alat itu.
Pintu ruang rawat Namjoon terbuka dan menampilkan Yoongi dan dua orang perawat yang menemaninya dan mulai memeriksa Namjoon dan melepas beberapa alat kedokteran yang menempel pada tubuh Namjoon.
Sekitar 10 menit, Yoongi selesai memeriksa Namjoon. Dia duduk di sofa ruang rawat Namjoon sambil memainkan ponselnya.
"Hyung" panggil Namjoon
"Hm"
"Mianhaeyo" lirih Namjoon
Yoongi berhenti memainkan ponselnya, dia berjalan ke arah bed Namjoon. Namjoon menutup matanya, dan yang dia rasakan adalah usapan lembut di kepalanya.
"Gwaenchana" ucap Yoongi
Yoongi memeluk Namjoon dan dia merasakan bahwa bahunya basah, sepertinya Namjoon menangis.
"Hyung, mianhae" ucap Namjoon di sela-sela tangisannya.
"Ne"
Yoongi mengusap punggung Namjoon, berusaha menenangkan pasien kesayangannya.
Mereka tidak menyadari jika ada sepasang mata yang mengintip mereka dari balik pintu ruang rawat Namjoon.
'Apakah aku tidak pantas untukmu, Namjoon-ah?' batin orang itu.
Orang itu pergi sambil mengusap air matanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
🙃🙃🙃🙃Soobin menyadarkan kehaluanku, tapi halu itu menyenangkan, Soobin Oppa dan dirimu juga halu🙃🙃🙃🙃
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine ✔
FanfictionDia dilupakan dan dibenci, namun dia tidak pernah bersedih karena dia telah berjanji agar tetap tersenyum walaupun itu hanyalah topeng miliknya.