15

2.8K 253 16
                                    


Pukul 12:00

Namjoon saat ini berada di Mansion Kim bersama Jimin yang saat ini sedang memasak makanan.

"Hyung, bagaimana caranya kau membuat Yoongi Hyung mengabulkan permohonan anehmu itu?"

"Tentu saja………rahasia"

Jimin ingin sekali menjual Namjoon sekarang, tapi nanti dia akan bertanya pada siapa jika tugas kuliahnya sulit?

"Ini dia, masakan ala Jiminie"

Jimin menyerahkan masakannya pada Namjoon, sedangkan Namjoon bingung melihat makanan yang dibuat Jimin.

"Kau harus membantuku diet Hyung, aku ingin terlihat sexy seperti Jimin BTS"

"Baiklah"

Namjoon memakan masakan yang dibuat Jimin.

"Gimana Hyung?"

"Enak, apa nama makanannya?"

"Pisang masak susu, aku dapat resepnya dari w**t**n"

Saat Namjoon dan Jimin sedang makan, Seokjin datang dengan wajah yang pucat. Namjoon langsung membantu Seokjin berjalan ke kamarnya, awalnya dia menolak, tapi karena tubuhnya lemas akhirnya dia menerima bantuan Namjoon. 

"Jinie Hyung istirahat ya, Joonie ada di bawah"

Namjoon membuatkan kompres penurun demam, dan Jimin membuatkan bubur untuk Seokjin.

Namjoon mengantar bubur dan kompres penurun demam ke kamar Seokjin.

"Hyungie, ireona"

Seokjin bangun dari tidurnya dan dia melihat Namjoon yang datang sambil membawa baskom kecil beserta handuk kecil dan semangkok bubur.

"Hyung bangun sebentar ya, makan dulu lalu istirahat lagi"

Namjoon membantu Seokjin bangun, tidak ada penolakan dari Seokjin. Lalu Namjoon membantu Seokjin memakan bubur.

"Aku tau Hyung tidak mau menatap wajahku dan tidak sudi menerima apapun dariku, tapi untuk kali ini saja aku akan membantumu selama Taehyungie masih di Rumah Sakit"

Seokjin menerima suapan bubur dari Namjoon tanpa banyak bicara, dia sebenarnya masih sayang dengan Namjoon hanya saja selalu saja dia kalah dengan Egonya sendiri hingga tanpa sadar dia telah menyakiti adiknya sendiri, adik yang selalu dia idamkan saat kecil.

"Sudah habis Hyung, sekarang Hyung minum obat dan tidur ya" ucap Namjoon

Namjoon memberikan Seokjin obat pereda demam dan air minum. Setelan meminum obat, Seokjin akhirnya tidur. Namjoon mulai mengompres Seokjin dan selalu menggantinya.

"Seokjinie Hyung, bogoshipo" gumam Namjoon.

Namjoon keluar dari kamar Seokjin dan berjalan kembali ke ruang makan.

Flashback on

Seokjin kecil daritadi terus menatap perut sang Eomma, membuat Eomma dan Appanya bingung.

"Eomma" panggil Seokjin

"Ne Jinie, waeyo?"

"Pelut Eomma tenapa?"

Sang Eomma hanya terkekeh mendengar ucapan Seokjin kecil.

"Perut Eomma ada dedek bayi, nanti Jinie akan punya adik. Jinie paham?"

"Ne"

"Jinie harus menjaga Joonie dengan baik, ya?" ucap sang Eomma

"Joonie?"

"Nama adik Jinie, Joonie. Jinie suka?" tanya sang Appa

"Ne, Jinie tuka, Appa"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Namjoon side

"Bagaimana Hyung?" tanya Jimin

"Jinie Hyung sudah istirahat sekarang, Chim, Hyung ke kamar dulu ya"

Namjoon berdiri dari duduknya dan berjalan ke kamarnya.

Setelah sampai dikamarnya, Namjoon langsung berbaring di kasurnya dan menyalakan ponsel yang daritadi selalu masuk notifikasi.

From : Dr. Min Yoongi Hyung

Joon-ah, jangan lupa besok ke Rumah sakit, jadwal kemoterapimu sudah keluar.

Namjoon mematikan kembali ponselnya dan ingin tidur, tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

"Joon Hyung, aku berhasil lagi" ucap Jimin

"Apa?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.

Namjoon harus kembali duduk di Ruang Makan untuk menemani Jimin makan siang

"Ini apa lagi?" tanya Namjoon

"Taro ball in milk cream, coba saja"

Namjoon kembali memakan hasil percobaan Jimin.

"Kau tau Hyung, aku sudah mencobanya hampir 3 kali, dan ini sudah berhasil"

"Enak kok, Chim"

"Jinjja? Wah apa aku ada jiwa memasak seperti Seokjin Hyung?"

Namjoon hanya mengiyakan saja apa yang dikatakan Jimin.

"Oh iya Hyung, besok Hyung ada kelas?" tanya Jimin

"Ada, kenapa?"

"Hyung ikut Jim saja, kebetulan Jim juga ada kelas"

"Apa tidak merepotkanmu?"

Jimin menggelangkan kepalanya, lalu kembali mengisi mulutnya dengan masakannya sambil tersenyum.

"Hyung ke kamar ya, kalau ada apa-apa panggil saja"

"Geurae"

Namjoon kembali ke kamarnya, dan langsung tidur.

Belum beberapa menit Namjoon tidur, tiba-tiba ada yang menyiramnya dengan air.

"Heh sialan, bangun. Kau harus membersihkan mansion, dan mencuci pakaian kami"

"Ne Halmeoni"

Namjoon bangun dari tidurnya dan mengganti pakaiannya yang basah.

"Ugh, pusing"

Namjoon keluar dari kamarnya dan mulai membersihkan mansion Kim.

Tes

Namjoon melihat darah yang menetes di lantai, dan dia merasakan bahwa ada yang mengalir keluar dari hidungnya.

"Ugh, darah lagi"

Saat Namjoon ingin mengambil tisu, tiba-tiba lantai yang tadi di pel Namjoon basah, dan membuatnya tergelincir.

"Akh"

'Perasaan tadi tidak basah'

Namjoon ingin bangun, tapi sepertinya tidak bisa.

'Sepertinya, kakiku terkilir'

Namjoon tidak bisa bergerak, dan saat itu dia merasakan ada yang mengangkatnya.

"Antar dia ke gudang" dan terdengar suara sang nenek.

"A…andwae, Halmeoni"

Namjoon dimasukkan di gudang dan dikunci dari luar.

"Halmeoni" panggil Namjoon

Tidak ada yang membukakan pintu gudang.

"Obatku dikamar, kakiku terkilir, nanti apa lagi? Aku lelah, Eomma Appa"

Dan Namjoon tidak sadarkan diri tanpa ada seorangpun yang tau.

TBC

gak nyambung kan?

Fine ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang