DIA ADALAH SUPERHEROKU#6

1 0 0
                                    

Hingga akhirnya bel pulang berbunyi dan semua murid berhamburan untuk keluar, tidak lain jg dengan aku, aku keluar kelas,tapi bedanya aku enggak pulang tapi aku langsung menuju ke ruang OSIS untuk mengikuti rapat OSIS.

Setelah sampai di depan ruang OSIS aku diam sejenak disana karena entah kenapa aku sangat takut dan deg-deg an hingga akhirnya aku berusaha memberanikan diri untuk masuk, saat aku membuka pintu....

Aku di kejutkan dengan dua orang yang sedang berbincang-bincang dengan asiknya seperti pasangan yang sangat bahagia. Siapa mereka? Ya mereka adalah kak Deva dan kak Clara.

Kak Clara adalah wanita yang digamu kak deva dan sekarang sedang diperjuangkan kak deva. Mereka nampak bahagia, tapi beda halnya dengan aku, hatiku teriris iris, tapi aku berusaha untuk kuat dan tetap masuk ke ruang OSIS itu.

" Assalamualaikum kak dev,kak Clara" ucap Almira.

"Waalaikumsalam mir, sini duduk" balas kak dev dan kak Clara.

" Kok masih sepi sih kak, aku kira sudah telat tadi" ucap almira.

" Ga tau juga nih mir biasanya sih jg udah rame tapi kok ini malah belum pada Dateng" balas kak clara.

"Yaudah kak tunggu aja,sebentar lagi juga pasti sampe kok mereka" ucap Almira.

Saat aku masuk sepertinya kak deva sempat kaget melihatku karena aku kemaren sempat menabrak dia, dan kelihatannya dia belum kenal aku.

Tak lama dari itu anggota OSIS yang lain mulai berdatangan, dan rapat pun segera dimulai. Rapat ini membahas tentang program OSIS dan acara-acara yang akan dilaksanakan di tahun ajaran baru.

Satu jam berlalu, akhirnya rapat itu selesai dan semua anggota berhamburan keluar untuk pulang kerumah masing-masing, tapi beda dengan aku yang tetap di ruangan ini dengan satu temanku yang namanya nadira karena hari ini jadwal piket aku dan dia. Aku segera membersihkan ruangan itu.

Setelah selesai membersihkan ruangan itu aku bergegas keluar untuk pulang karena aku sangat lelah hari ini. Nadira sudah pulang duluan karena dia sudah dijemput. Aku jalan sendirian melewati koridor sekolah yang sudah sepi. Dan saat aku sampai di parkiran aku dikejutkan dengan sesuatu yang membuat tubuhku menegang

dan tanpa kusadari mataku sudah penuh dengan air mata dan aku sudah tidak kuat lagi melihatnya,aku bergegas pergi dari sana,rasanya aku ingin berlari sejauh mungkin mencari tempat dimana tidak ada siapapun disana,sehingga aku bisa meluapkan semuanya.

Memilih Cinta AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang