Chapter 10

741 50 3
                                    

7 tahun lalu
«•»
Seorang gadis sedang menangis didepan sosok ayahnya
"Dasar anak tak tau di untung ,apa yang kamu lakukan pada Ruko chan disekolah hingga dia menangis sampai dirumah"bentak sang ayah.

Pukulan demi pukulan ia terima,banyak luka di sekujur tubuhnya.
Rambut pirangnya diikat dua,mata indahnya terus menerus mengeluarkan air matA

Sakit, sangat sakit.

Gadis itu Naruto,di umurnya yang 16 tahun dia menginjak kls 3 High School,lebih tepatnya dia akan lulus sebentar lagi.Ujian sudah dia lalui
.Dari kecil dia tak pernah mendapat kasih sayang dari orang tuanya,tapi dia hanya diperlakukan begitu buruk bahkan semakin buruk hingga dia remaja.

Dia hanya diam,karena dia tau percuma dia melawan
"Lebih baik kamu pergi dari rumah ini anak sialan"teriak ibunya yang memeluk Naruko yang sedang menangis
"Dasar anak sialan pergi saja sana"teriak Minato

Naruto memilih untuk keluar dari rumah itu,sambil terisak. Untuk apa juga dia bertahan dirumah yang serasa neraka ini.
Tapa dia tak sadar kakak laki lakinya mengamati dari lantai 2 dengan tatapan nanar,ingin rasanya dia membela sang adik tapi dia tidak bisa .
...
..
.
Naruto berhenti berjalan dan malah berlari,namun pandangannya menjadi buram. Tanpa dia sadari ada mobil Lamborghini Aventador hitam melaju kearahnya
Tin tiin
Suara kelakson terdengar,namun Naruto tidak menghiraukan.
Pandangannya semakin menghitam,kepalanya pusing
Ckit
Suara rem mobil yang dia dengar terakhir sampai badannya terjatuh
...
..
"Enghh"Matanya terbuka perlahan,mengamati ruangan yang ditempatinya.
Mewah,itulah yang pertama dia lihat.
Terdengar pintu dibuka,dan masuk seorang perempuan lebih tua darinya.
"Kamu sudah bangun?"tanya perempuan itu
"Aku dimana?"tanya Naruto yang mencoba untuk duduk namun kepalanya masih pusing
"Biar aku bantu,mau minum"Naruto hanya mengangguk
Melihat itu perempuan itu segera menghubungi seseorang dengan telpon rumah
"Bibi tolong bawakan air putih ke kamar segera"
"Baik nona"
Tak butuh waktu lama,seorang perempuan paruh baya datang dengan segelas air putih
"Ini non"
"Terimakasih Bi,kamu boleh pergi"ucap perempuan itu
"Saya permisi dulu non"
"Iya,minumlah"

Naruto menerima minum tersebut,dan menatap perempuan cantik didepannya
"Aku dimana?dan Nee-san siapa?"tanya Naruto
"Tenanglah kamu di rumahku,namaku Yuuki. Namamu siapa?"perempuan tadi ternyata adalah Yuuki
"Naruto, terimakasih sudah menolong ku Yuu-nee"ucap Naruto
"Ne,kenapa kamu bisa mendapatkan luka seperti itu?"tanya Yuuki ketika melihat luka luka ditubuh Naruto.

Naruto pun menjelaskan semuanya tanpa terkecuali,Yuuki hanya bisa menatap iba
"Kamu mau gak jadi adik Nee-san"tawar Yuuki dengan penuh ketulusan.
Naruto hanya mengangguk,dan menangis penuh haru
"Jangan menangis"Yuuki mengusap air mata Naruto dan membawa tubuh Naruto kepelukannya
"Arigatou Yuu-nee"ucap Naruto tulus
"Ne Imouto"
...
..
.
2 Tahun kemudian

Naruto akhirnya memutuskan untuk masuk kedunia militer,setelah mendapatkan penawaran dari Yuuki.Dia tahu keputusannya pasti akan mendapatkan akibatnya suatu hari nanti.
Menjalani sekolah kemiliteran begitu berat baginya.

Sekarang

Malam semakin larut Naruto menyandarkan tubuhnya pada pembatas balkon dikamarnya.
Secangkir cokelat hangat menemaninya.
Pikirannya entah kemana.
Mengingat semua kenangan masa lalunya, memikirkan soal itu dia teringat kakak angkatnya.

Ditempat Yuuki

Posisi mereka begitu membuat iri,Yuuki duduk dipangkuan Itachi sedangkan Itachi memeluk pinggangnya. Itachi meletakkan kepalanya di bahu Yuuki dan mencium leher Yuuki,tak lupa menggigitnya hingga menimbulkan desahan Yuuki.
"Ahh"Yuuki mencoba menahannya tapi tetap saja lolos.
"Chi jangan ,aku harus menyelesaikan ini dulu"Itachi melihat apa yang dikerjakan sang istri, 'surat pengunduran diri'Itachi menatap Yuuki tak percaya
"Kamu mau mengundurkan diri"tanya Itachi yang dibalas anggukan Yuuki
"Kamu yakin dengan keputusanmu"tanya Itachi sedikit ragu
"Yakin Chi"jawab Yuuki yang masih asik memainkan keyboard laptop dipangkuannya.
"Bagaimana dengan Naruto"
Yuuki terdiam mendengar perkataan Itachi,dia teringat wajah sang adik
"Entahlah, aku bingung Chi.Apalagi ada kenyataan pahit yang harus aku pendam"
Mendengar itu Itachi mengambil laptop dipangkuan Yuuki dan meletakkan laptop itu diatas meja.

Yuuki,dia diam saja.Itachi memeluk Yuuki semakin erat saat mendengar isakan pelan Yuuki.
"Sayang,ada apa? ceritakan padaku"
Tangisan Yuuki semakin menjadi
"Naruto,dia adik kandung ku Chi"Itachi tersentak mendengarnya
"Aku takut dia tahu aku kakak kandungnya,aku kakak yang buruk Chi.Apalagi keputusan ku kali ini,pasti akan menyakitkan baginya.Aku takut chi,bukan hanya dia yang akan membenciku,tapi kalian semua.Aku takut,aku takut"Yuuki menenggelamkan wajahnya kedada Itachi
"Tenanglah,aku tak akan meninggalkan mu.Dan aku yakin Naruto juga begitu"
Diusapnya lembut kepala Yuuki,Yuuki masih terus terisak
...
..
Meninggalkan mereka berdua disebuah bangunan tepatnya sebuah ruangan yang terlihat sepi dengan penerangan yang kurang seorang laki laki dengan surai panjang,kulit pucat dan mata bak ular sedang duduk dikursi memandang bulan purnama.

Seseorang memasuki ruangan itu
"Orochimaru-sama"
Memutar kursinya dan mengadap sang bawahan
"Kabuto,bagaimana?"tanyanya pada orang yang dipanggil Kabuto tadi
"Sudah siap semua,tinggal rencana anda tuan"
"Bagaimana soal dia?"
"Saya mendapat kabar dia akan mengundurkan diri dari ANBU"
Orochimaru tersenyum bukan tapi lebih terlihat menyeringai
"Kita mulai rencana kita,tapi jangan pernah menyakiti dia dan yang berharga bagi nya.Karena dia urusanku"
"Ha'i Orochimaru-sama,saya permisi"pamit Kabuto.
.
Keesokan harinya

Itachi terbangun sedari tadi,memandang wajah istrinya yang tertidur.
Hatinya merasa tenang melihat wajah istrinya,andaikan ada satu keinginannya dia hanya ingin selalu berada disamping istrinya.
Andaikan dulu dia tau lebih dulu penyebab istrinya pergi,dia akan memilih untuk melarang istrinya pergi.

Membelai dengan lembut wajah Yuuki,menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Yuuki dengan lembutnya.
Dia teringat perkataan istrinya semalam

Flashback

"Chi"panggil Yuuki lembut.Itachi menatap wajah Yuuki yang begitu terlihat habis menangis
"Ada apa?"
"Chi Gomen dulu aku meninggalkanmu dengan Yura"Permintaan maaf itu begitu tulus terucap dari hati Yuuki
"Itu hanya masa lalu sayang,yang terpenting sekarang kamu ada disisiku dan Yura. Tapi apa alasan yang sebenarnya kenapa kamu meninggalkan kami"
Yura menatap manik onyx suaminya, mencoba meyakinkan dirinya untuk jujur
"Aku cerita tapi jangan dipotong.Kamu tahu kelompok Hebi bukan"melihat Itachi menganggukkan kepalanya dia melanjutkan ucapannya
"Dia mengincarku chi.."
Dimalam itu Yuuki menceritakan secara detail semua tentang dia,dimalam itu Yuuki berjuang untuk jujur pada suaminya.

Flashback off

"Engh"Yuuki terbangun,yang pertama dia lihat adalah wajah suaminya.
"Chi sudah bangun ,kenapa tidak membangunkan ku"
Itachi gemas dan langsung mencubit pipi Yuuki
"Sakit tau"tanpa rasa bersalah Itachi tersenyum
"Ini masih jam setengah 6 sayang"
Ucapan Itachi membuat Yuuki kaget
"Setengah 6"buru buru dia bangun , menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya
"Chi ayo bangun dan cepat mandi"Yuuki menggoyang Itachi yang pura pura tidur.
"Morning kiss"Itachi duduk
"Tidak mau,mandi sana"Yuuki mendorong tubuh Itachi, menyuruhnya untuk cepat mandi.Dia keluar kamar dan menuju kamar putrinya
"Sayang bangun"
"Mama"ujar Yura dengan suara khas bangun tidur
"Ra-Chan mandi ya,mama bantu atau dipanggilin Ayame ba-san"
"Mama"Yuuki akhirnya membantu Yura bersiap.
Setelah Yura diserahkan pada Ayame pengasuh Yura dia pergi menuju dapur.
..
...
Yuuki menyiapkan sarapan untuk mereka, setelah itu dia membersihkan diri dan mengajak suami dan putrinya sarapan.
Mengantar suaminya sampai depan dan mengantar putrinya sampai ke sekolahnya.
Itulah yang dilakukan Yuuki setiap harinya.
Sungguh keadaan yang Yuuki inginkan selama ini
"Ra-chan gak boleh nakal disekolah ne.Nanti pulang mama jemput"
ujarnya pada putrinya.Mereka sedang ada di depan sekolah Yura,dengan beberapa orang membicarakan mereka
"Itu mama Yura"
"Wow cantiknya"
"Mamanya Yura cantiknya"Yuuki hanya tersenyum
"Mama pergi dulu ne,Ra masuk gih"Yura mencium pipi mamanya dan berjalan memasuki gerbang sekolahnya
Sebelum memasuki mobilnya tak lupa Yuuki menyapa beberapa ibu ibu yang mengantar anak mereka.

Tbc

Hallo Minna,Semoga suka ya.Tunggu next part nya.Arigatou dukungannya

Rose and Sun Flowers [S1 & S2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang