o.0.o
Mobil ferrari hitam itu berhenti di parkiran universitas konoha. Dan keluarlah sesosok laki laki dengan wajah datarnya, namun wajah datar itulah yang menarik pesona para kaum hawa. GANTENG. lelaki itu pun berjalan menuju gedung universitas itu.
Uchiha Sasuke, nama lelaki hampir sempurna itu. Dia berjalan menuju kelasnya yang hampir terisi dengan mahasiswa.
"Oy teme!" Panggilan teme tersebut di tujukan untuk sasuke. Sasuke pun menoleh dengan wajahnya yang datar dan dingin, namun tidak mengurangi kadar ketampanannya
"Hn." Kata andalannya ia keluarkan.
"Kau tahu, katanya ada anak baru dikelas ini." Sahut naruto dengan mengebu ngebu. Benar, nama lelaki bersuara cempreng tersebut bernama naruto. Teman sekaligus sahabat karib sasuke.
"Hn?" Sasuke menjawab dengan singkat.
"Yah, gapapa. Hehe!" Cengiran yang khas dari lelaki bersurai jabrik ini ia keluarkan.
Sasuke tidak menjawab, malah dia pergi dari kelas dan menuju taman belakang. Ia duduk di bangku taman sambil menikmati hembusan angin yang menerpa wajah dan rambutnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan berteriak histeris.
"Sasuke, sasuke." Ada suara yang memanggil sasuke. Siapa itu?
"Hn? Jangan ganggu aku sehari aja, bisa gak? Aku juga pengen hidup tenang kayak manusia normal." Jawab sasuke menjawab panggilan yang dilontarkan oleh makhluk tak kasat mata tersebut.
"Tapi 'kan emang kamu sudah ditakdirkan seperti ini, sas." Jawab hantu tersebut.
"Aku tau Koko kiki." Yah, nama hantu itu bernama koko dan kiki. Mereka adalah hantu kembar yang mati karena di bunuh oleh paman mereka.
"Yaudah lah, aku mau ganggu sakura aja. Dia baik soalnya, gak kayak sasu. Ayo kiki, kita pergi!" Koko dan kiki pun pergi dari hadapan sasuke.
"Huft, sakura yah. Dia bisa lihat juga yah?" Helaan nafas dan pertanyaan itu ia lontarakan.
"Huh, udah jam setengah 9, udah mau masuk nih." Sasuke pun beranjak daru bangku taman, dan pergi ke kelasnya.
Di tempat lain. Namun masih satu universitas yang sama, duduk lah seorang gadis berparas imut yang sedang menyantap hidangan didepannya. Dia menghela napas karena sahabat satunya ini tidak bisa diam. Ngomel aja dari tadi.
"Ino! Diem deh! Ngomel ngomel gak jelas aja. Cerewetnya bisa dikurangin dikit gak?" Gadis imut tadi tengah berteriak menanggapi sahabatnya yang berisik minta ampun.
"Hehe, Eh sak, kamu masih di gangguin gak sama hantu anak kembar itu?" Tanya ino. Memang ino tahu kalau sahabatnya yang bernama sakura ini memang anak yang spesial. Dia bisa melihat apa yang kita tidak bisa lihat.
"Masih, kenapa? Gak biasanya kamu tanya begituan." Sakura heran, karena ino ini tipe anak yang takut akan hal hal yang berbau hantu gitu. Jadi, dia tidak mau disinggung mengenai hantu hantu gitu.
"Gapapa sih. Cuman heran aja, ada yah yang tega bunuh anak yang masih kecil gitu. Tega bener." Ucap ino dengan bergidik ngeri. Nah kan, belum bicara seluk beluknya aja udah merinding gini. Gimana nati ngomongnya udah sampai pembunuhan(?).
KAMU SEDANG MEMBACA
S E E
Romance[End] Sakura tidak pernah berpikir jika ia akan merawat bayi berusia 2 tahun, dan sialnya dia merawat bayi tersebut dengan laki laki yang baru beberapa bulan ia kenal. Dan mereka merawat bayi itu tanpa ada hubungan apapun, sepasang kekasih? Tidak! M...