All About Queen!

1.8K 211 21
                                    

Apa yang Husein tunggu di sekolah ? gak ada, hanya pengen cepat lulus dan lanjut kuliah. Husein hanya harus bersabar setahun lagi agar bisa lulus SMA.

"Woi! Makin datar aja muka!" kaca mata Husein ditarik begitu aja.

Husein menatapnya datar dan merebut kembali kaca matanya. Karena tanpa kacamata, mata Husein buram alias minus. Bukan buta.

"Eh, Sein. Lo duluan aja ke kelas, gue mau ke kantin dulu mau sarapan sama pacar" katanya kemudian berbelok ke kiri.

Husein gak nanggepin. Ya mungkin Husein gak buta, tapi dia tuli makanya gak nyaut. Gaklah bercanda. Husein males aja nanggepinnya. Husein pun berjalan menuju kelasnya yang ada di lantai dua. Ospek siswa baru pun gak membuat Husein menoleh. Dia pokonya bodo amat, yang penting dapat kursi paling depan. 



Kalo bisa di sebelah gurunya. Itu prinsip Husein. Gak!









Brak!— hempasan tas diatas meja sebelah cukup mengganggu Husein.

"Kita sekelas! Kita bertiga sekelas!!"

"Terus ?"

"Ya bagus, meskipun kita gak bisa lengkap, kasian Yena beda kelas sama kita" tawanya dengan kuat.

Husein melanjutkan bacaan komik yang baru saja dia beli kemarin. Sekedar informasi, Husein memang menyukai sesuatu yang berbau Jepang. Movie, drama, manga, anime, artis, musik, bahasa, budaya, dan masih banyak lagi. One piece dan shingeki no kyojin  anime favorit nya.

"Gila ya, adek kelas cantik-cantik!" Komentar teman disebelah Husein. "Sein, gue ke lapangan dulu ya" ucapnya.

Oh ya,
Muka datar tadi, namanya Hyewon Al Husein. Tidak banyak deskripsi tentang Husein, karena Husein cuma siswa biasa yang penuh dosa. Gak!





Keadaan kelas sungguh tidak tenang, dan Husein benci itu. Ia menutup komik dan membawanya ke perpustakaan. Ya benar! seorang Husein ingin menuju ke perpustakaan. Tapi, keadaan lorong begitu ramai.

"Beri jalan buat Queen! Eh lo— minggir!!" Husein sedikit tergeser karena dorongan itu.

Shit! maki Husein di dalam hati, ia benci harus terjebak di sekolah yang begitu berlebihan dalam memuja seorang yang katanya 'Queen' yang tak tertandingi. Semua orang mengenalnya,


Tapi hanya Husein satu-satunya orang yang tidak memuja seorang Wonyoung.

Queen dan teman-teman nya seakan orang yang lebih penting daripada kepala sekolah. Lorong sekolah seakan dibuat pas untuk mereka berempat jalan berdampingan. Hingga tidak menyisakan sedikit pun ruang untuk orang lain lewat.

"Wonyoung! Mau kah kau menjadi pacar ku ?!"

Cowok itu kasian sebenarnya, mana mau seorang Wonyoung dengan tipe seperti itu. Maksudnya, seorang Queen pasti akan mencari seorang King untuk menjadi pendamping. Emang gak punya kaca aja tuh yang nyatain perasaan.

"Sungguh! Melihatnya membuang waktu" batin Husein. Ia sedikit menyelip dari kerumunan untuk menuju perpustakaan. Untung aja Genk Queen itu sedang berhenti berjalan, sehingga Husein bisa sampai diperpustakaan.

Mungkin, Husein harusnya berterima kasih kepada cowok tadi karena dirinya, Husein bisa sampai ke perpustakaan.

"Husein, katanya akan ada olimpiade, kamu mau ?"

QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang