Cokelat Biru

19 4 0
                                    

Berada di keramain tapi tetap merasa sepi bukan hal yang asing.

Teruntuk mereka yang haus perhatian dari orang tuanya, haus kasih sayang akan tetap mencari-cari perhatian tapi berbeda dengan seorang pemuda yang melampiaskan semua rasa gelisahnya dengan duduk bersantai dengan secangkir cokelat lattenya.

09.15 PM

Waktu sudah menunjukan malam tetapi bukan hal yang tak biasa bagi seorang yang duduk dipojok sambil menikmati cokelat lattenya dengan di temani sebatang rokok.

Hati yang bergejolak ingin meluapkan kekesalannya pada kedua orang tuanya yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.

Tiba-tiba seorang itu tersentak kaget dengan suara petikan gitar dan suara seorang gadis yang menurutnya merdu.

Kamu yang ada di depan mata
Aku ingin terus menatapmu
Karena senyum tawa
Yang terlalu lama kau simpan

Aku terpana terbawa suasana
Yang ada di malam itu
Kau yang kulihat dari banyaknya
Kaum Hawa

Cukup berdua dan kita tinggalkan dunia
Yang terasa hampa
Tanpa membawa segala rasa
Yang pernah ada di hatiku

Kamu rotan yang dijadikan bangku
Ingin membuatku
Terduduk diam merasakan kenyamanan
Bagai bara yang ada di dalam tungku
Tidak pernah mati seperti cintaku
Rasa ini natural bagai cokelat
Secokelat tanah
Warna bagai biru sebiru lautan
Yang luas

Cukup berdua dan kita tinggalkan dunia
Yang terasa hampa
Tanpa membawa segala rasa
Yang pernah ada di hatiku

Kamu rotan yang dijadikan bangku
Ingin membuatku
Terduduk diam merasakan kenyamanan
Bagai bara yang ada di dalam tungku
Tidak pernah mati
Hoo... hoo...
Tidak pernah mati
Hoo... hoo...
Hoo... hoo...
Tidak pernah mati
Seperti cintaku
Kepadamu

Nah buat yang gatau lagunya nih
Bayangin aja yang nyanyi cantik, terus cewe:v

Secara tak sengaja kedua pasang mata bertemu seorang laki-laki tampan dan seorang gadis cantik di seberang yang sedang memetik gitar dan menunjukan kebolehannya bernyanyi.

Pandangannya tak mampu lepas dari gadis itu.
Tiba-tiba saat gadis itu selesai bernyanyi dan berjalan melewati laki-laki itu.

"Nama gua Vino" Ucap Vino sambil memegang pergelangan tangan gadis tersebut seolah ingin menahannya untuk pergi.

"Eh hai gua Aletta" Jawab gadis itu dengan senyum manisnya.

"Gua baru pertama kali denger lu nyanyi disini" Ucap Vino yang tetap memegang tangan Aletta

"Yaps bener gua baru pertama nyanyi disini, Dan lu kenapa sendiri disini" Sahut Aletta tetap dengan senyum manisnya.

"Setiap hari gua sendiri disini" Jawab Vino dan sekarang jantung Vino seperti sedang ikut maraton:v

"Oh gitu ya, yaudah gua mau pulang dulu ya bye" Berpamitanlah Aletta dengan senyum manisnya dan melambaikan tangan ke arah Vino.

"Iya bye" Sahut Vino dengan hati yang masih tak menentu.

23.45 PM

Baru saja mobil yang dikendarai Vino memasuki teras rumahnya.
Rumah mewah, Mobil mewah semua hal mewah memang keinginan banyak orang, tetapi berbeda dengan Vino, dia tak mengharapkan itu semua
Yang Vino harapkan hanya kehangatan kasih sayang seorang Papa dan Mamanya.

"Hufttt masih seperti hari-hari biasanya" Gunam Vino

Vino turun dari mobil dengan wajah yang datar, berjalan memasuki rumahnya

Ya tetap seperti biasa rumah yang sunyi seperti tanpa penghuni

Lalu Vino langsung menuju kamarnya yang berada dilantai 2

Hati Vino yang masih tak tentu dengan pikiran yang masih tertuju dengan Aletta

"Kenapa gua seperti ini pas ketemu Aletta" Gunam Vino dalam hati sambil menatap bintang dari balkon kamarnya

"Apa gua jatuh cinta??" Batin Vino

---
Bantu Support cerita ini🙏

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya😂
Ikuti terus perjalanan Vino dan Aletta

Apakah Vino jatuh cinta?? Atau sekedar kagum dengan sosok Aletta?

Tunggu up selanjutnya😬

VINOlatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang