Halu

13 2 0
                                    

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau

Ku berandai
Kau disini
Mengobati rindu ruai
Dalam sunyi
Kusendiri meratapi
Perasaan yang tak jua didengar

Tak kan apa
Bila rasa ini tumbuh sendirinya
Tak berdaya
Diri bila diantara
Walau itu hanya bayang-bayangmu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu

Senyumanmu yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Sekarang aku pun sadari semua hanya mimpiku
Yang berkhayal akan bisa bersamamu

Dihampiri seribu ragu
Hanya membisu
Dihampiri seribu ragu
Hanya membisu

Ku berkhayal

Senyum merekah keluar dari bibir Vino
Pemandangan yang sangat langkah bisa melihat senyum seorang Vino Guentta Abditama.

Prok.. Prokk.. Prokkk...

Semua pengunjung Cafe tersebut bertepuk tangan melihat Aletta bernyanyi dengan merdunya.

Aletta turun dari panggung menuju sebuah meja dan dimeja tersebut sudah ada Vino yang menunggunya.

Semenjak kejadian malam itu Vino dan Aletta semakin kenal dan sering sekali nongkrong atau Vino sekedar menemani Aletta untuk manggung.

"Gimana gimana?" Tanya Aletta dengan raut wajah yang begitu gembira

"Seperti biasa, Lattenya Vino tampil memukau" Jawab Vino dengan gelak tawanya

Ya Latte adalah panggilan dari Vino untuk Aletta karena mengingat dia yang sangat suka menikmati Cokelat latte.

Hari semakin malam pengunjung cafe pun semakin ramai, tak sedikit orang yang mengenal Vino.

"Jalan keluar yuk" Ajak Aletta

"Tapi sudah larut" Jawab Vino

"Gue pengen makan" Sahut Aletta denga bibir yang sudah pout

"Disini kan ada makanan kenapa gak pesan dari tadi" Ucap Vino dengan santainya

"Mau nasi goreng gila di ujung jalan sana" Kata Aletta sambil menarik-narik baju Vino

"Yaudah ayo" Jawab Vino

Mereka berdua memilih untuk jalan kaki ke unjung jalan setapak untuk menemukan penjual nasi goremg gila.

Dengan perasaan yang belum menentu Vino menjalani hari-harinya bahagia dengan Aletta.

Perasaan yang masih menjadi tanda tanya besar dalam benaknya.

Tetapi ada keanehan yang dirasa, Vino sudah merasa kenal lama dengan Aletta begitu juga dengan Aletta juga merasa sudah mengenal Vino cukup lama.

Vino berfikir apa Aletta benar teman masa kecilnya waktu di bangku sekolah dasar.
Wajahnya sedikit mirip dengan Ale, yaps Ale adalah panggilan teman masa kecilnya.
Vino tak pernah tau nama Ale yang sebenarnya tapi senyuman Aletta mengingatkan Vino dengan Ale.

Senyum seorang gadis kecil yang selalu menemaninya saat dia rapuh.

Yang selalu memberi pelukan hangat ketika dia merasa sendiri.

Ale selalu ada buat Vin saat Vin butuh seseorang untuk sekedar melegakan rasa gelisah.

Flashback on

Huu.. Huu.. Huu..
Terdengar suara tangisan seorang putra kecil ditepi danau

"Vin jangan nangis" Ucap Ale untuk sekedar menenangkan

"Ale gatau apa yang vin rasain huuuu.." Jawab Vino masih dengan tangisannya

"Ale tau kalo Vin sedih, tapi Ale juga sedih kalo Vin menangis" Ucap Ale dengan raut yang ikut sedih

"Vin sayang Ale jangan tinggalin Vin sendiri ya Ale" Ucap Vino sambil memeluk Ale

"Ale disini sama Vin, Main sama Vin, Belajar sama Vin, atau menikah juga sama Vin hihi" Sahut Ale dengan senyum manisnya

Flashback off

Masih terlukis jelas dalam ingatan Vino kisah antara Ale dan Vino

Tapi apa Aletta ini Alenya Vin?

Vino masih belum yakin akan hal itu

Setelah beberapa saat berjalan menyusuri jalan akhirnya mereka berdua menemukan penjual nasi goreng gila

Mereka makan dengan sedikit candaan yang menbuat hati Vino tak kesepian lagi.

23.45 PM

Waktu menunjukan hampir larut malam Vino dan Aletta memutuskan untuk pulang,

Tak lupa Vino mengantar Aletta untuk pulang terlebih dahulu karena ternyata Aletta dan Vino berada dalam 1 perumahan atau komplek.

"Bye bye Vinotttt" Ucap Aletta sambil melambaikan tangan dan sedikit mengejek Vino

"Dasar Latte banyak tingkah" Sahut Vino sambil meninggalkan rumah Aletta

Vino masih berfikir keras tentang perasaannya yang tak menentu.

Perasaan apa ini?

---
Bantu Support cerita ini🙏

Penasaran dengan kelanjutan ceritanya😂
Ikuti terus perjalanan Vino dan Aletta

Apa sebenarnya perasaan Vino terhadap Aletta?
Apa Aletta adalah Alenya Vin yang dulu??

Tunggu up selanjutnya😬

VINOlatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang