6. kesalahan

1.1K 129 37
                                    


****

________________

Seminggu setelah pertemuan terakhir Sehun dan Luhan, keduanya tidak lagi bertemu, bukan ada hal yang buruk terjadi, tapi keduanya sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Sehun sudah empat hari berada di Jerman, sedangkan Luhan dia ada di Jepang bersama ayah dan Ren adik angkatnya itu.

Jaejoong ingin melewai natal tahun ini bersama ke dua anaknya itu. Segalanya sudah dia persiapakan. Awalnya Ren menolak karna dia juga sibuk, tapi mendengar kalau Luhan juga datang, dia jadi bersemangat, bahkan membelikan kakaknya itu hadiah.

Luhan menunggu kabar Sehun yang berjanji kepadanya untuk menghubunginya saat malam natal. Di tanganya sekarang sudah ada kado natal dari Ren. Dan adiknya itu sudah kembali lebih dulu ke Korea.

"Kau tidak kedinginan sudah satu jam duduk di sini? " Jaejoong menepuk pundak anaknya itu saat menyusulnya duduk di taman belakang rumah. Ayahnya itu sudah memperhatikanya dari dapur sembari membereskan makan malam mereka tadi.

"Tidak juga Papa, lagi pula syal pemberianmu sangat nyaman di pakai saat cuaca seperti ini" jawab Luhan.

"Karna kau menyukai syal makanya Papa memberikanmu ini" ujar Jaejoong menyentuh syal yang dia rajut sendiri itu sebagai hadiah natal.

Mereka tidak bicara setelahnya, menikmati salju yang turun pada malam hari, walau terasa dingin, tapi menyenangkan, Luhan dan Jaejoong cukup lama tidak bertemu.

"Lu? " gumama Jaejoong. "Kau sebenarnya memiliki hubungan spesial bukan dengan pria yang menginap di rumahmu waktu itu? " tanya Jaejoong.

Luhan menundukkan wajahnya, ayahnya itu bahkan tidak pernah menolak, membenci, atau bahkan marah tentang apapun yang dia lakukan atau dia inginkan.

"Maaf Pa, saat itu aku dalam keraguan, oleh karena itu aku tidak mengakuinya" jawab Luhan.

"Kau mencintainya?" tanya Jaejoong.

Luhan menganggukkan kepalanya, lalu dia melirik ayahnya yang tampak termenung. "Ada apa Pa? " tanya Luhan.

"Dalam hidupmu, apa kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan Luhan? " tanya Jaejoong.

"Sejujurnya aku hanya menginginkan satu hal Papa, kebahagiaan, kau sangat tahu bagaimana aku menolakmu dulu saat hendak mengadopsiku" jawab Luhan.

"Apa sampai saat ini kau masih keberatan? Terlebih Ren yang suka menyakitimu? "

"Ren sakit Papa, dia tidak melakukan kesalahan kepadaku, mungkin dengan begitu dia merasa sembuh, dan aku bersyukur kalau pria yang dia taksir dia dapatkan" jawab Luhan.

"Papa hanya merasa bersalah kepadamu, kau banyak berkorban untuk Ren" ujar Jaejoong.

"Itu tidak sebanding dengan apa yang telah Papa berikan kepadaku, kadang aku merasa bahwa Papa berlebihan kepadaku dibandingkan kepada Ren, Papa bahkan menguliahkanku sampai ke Jerman, sedangkan aku han-"

"Itu karna kau mampu" Sela Jaejoong. "Papa berharap kau bahagia bersama kekasihmu itu" lanjutnya. Lalu keduanya kembali terdiam hingga tidak lama ponsel Luhan berbunyi.

(not) one night stand  (HunHan) "END"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang