cintaku idolaku

chapter 6

aku tertawa mengingat semua nya, mengingat betapa aku menggilai dia dulu. Ali Syarief dimataku begitu sempurna. tak sedetikpun bagiku sempat untuk melupakannya. dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun aku selalu mencari tahu berits tentang dirinya. dengan siapakah dia sekarang dan bagaimana kah keadaannya sekarang.

5 tahun lalu

malam itu aku melihat dirinya sekali lagi. kulihat dia memberikan jaket jeans nya untuk adik puti yang hendak pulang bersama dengannya. begitu perhatian dia bahkan dengan keluarga puti. rasanya ingin sekali berada dalam posisi itu. ali, bisa kah kau melihat ku sekali saja? walau hanya sepejam saja. tahu kah kau selama ini aku memanggilmu dalam diam. mimpiku tidak banyak. aku hanya ingin kau juga tahu aku ada disini.

"pril.. udah di sent belum draft skripsi yang mau loe kasih ke gw? " riska menagih janji. " nih barusan udah gw sent,loe cek ya." aku menjawab. sudah dua jam aku menghabiskan waktu di depan laptop. hari ini cukup santai karena jam kuliah ku kosong. sehingga aku bisa berada seharian di rumah kost ku. tiba-tiba perhatian ku tersedot pada jendela inbox facebook yang menyala.

asalamualaikum non, kemarin lupa minta no hp kamu, boleh aku tahu?
-ali syarief

"aaaaaaaakkkkkhhhhhhhhhhh OEMJI HELLLOOOOO!!!!!" aku seketika berteriak tak percaya menatap apa yang baru saja akh baca barusan. "plak !!!" sambaran guling mengenai kepala ku. " berisik loe ! apaan sih teriak kaya bocah !" ternyata uchal yang melempar . " sini chal lihat nih sumpah lihat nih !! gw gak mimpi kan????????!! " tegas ku menarik tangan uchal.

riska dan uchal langsung merapat mengerubuti laptop. setelah itu mereka bertatapan  dan berbalik menatap ku. " omaigaaaaaaaattt priiilllll !!!!!" keduanya berteriak bersamaaan. dan kami pun seketika heboh bersama.

"cieeeeeeee hahahahahaa" riska tertawa. " hahahahahaa akhirnyaaa ada hikmah dibalik penderitaan loe wi... " teriak uchal sembari kembali ke posisi duduknya yang awal. aku masih terpaku pada apa yang kulihat. "terusss gw mesti gimana nih????" tiba tiba aku bingung harus bagaimana sungguh ini terlalu diluar prediksi. "yaudah loe bales lah !!!! gak usah sok jual mahal deh .." jawab riska yakin. " gak ada yang salah kan.. lo sama aghi juga udah selesai.." tukas uchal. " iya sihhh tapi gw ga yakin gini... kecepetan ga kalo gw bales sekarang?"aku kembali ragu. " enggaaaa... udah cepet bales sono.." perintah uchal. akhirnya pun aku menuruti apa yang diperintahkan uchal.

081808820889 ini nomor aku,save ya mas.

sent.

harap harap cemas memenuhi pikiran ku saat ini. setelah sekian lama aku mengenalinya. mungkinkah ini menjadi sebuah awal untuk kami. awal yang indah.

selang dua hari setelah aku memberi nomor telepon ku,ali sama sekali tidak menghubungiku. timbul berbagai macam spekulasi memenuhi otakku. apakah dia menganggapku terlalu mudah atau dia sibuk atau dia hanya berbasa basi. ah entahlah aku pusing.

hari ini aku ada kuliah pagi sampai malam. tentu akan menjadi hati yang panjang dan melelahkan. setumpuk buku y ang harus kubawa setiap kuliah sudah siap diransel besar ku. laptop beserta teman-temannya jg sudah kumasukkan ransel. " riss gw jalan dulu ya.." pamitku. saat hendak memakai sepatu kets ku tiba-tiba hp ku berbunyi panggilan masuk..

ALI syarief calling...

kulihat nama itu dilayar hp ku.

aku terdiam.

"riskkkkkaaaaaaaaaaaaa!!!!!" pembawaan ku yang heboh tentu tidak bisa menghindari luapan kegembiraanku kali ini. " rissss cepet ini sinii.. mas aliii teleponnnn !!!" aku berteriak kembali.

"apaaaa???? seriussss lo??? yaudah cepet angkat... " riska setengah tergesa berlari menghampiriku.

belum sempat aku menekan tombol yess, panggilannya berakhir.

"yaaaahhh ko mati sih??" seketika lemas aku dibuatnya. " loe kelamaan sih ngangkatnya." riska menatapku dalam. " yaudah sabar nanti dia telepon lagi pasti,mending lo sms aja sekarang ke dia tanya ada apa." usul riska. aku berpikir apakah usul riska itu bisa kulaksanakan. " gitu ya?" aku cemas. riska mengangguk.

ada apa mas? maaf tadi gak lihat hp.

sent.