-'Bagian Enam

12 0 0
                                    

-06.00-

Leira sudah siap akan pergi ke sekolah,sudah seminggu ia melewati hari-hari di sekolah baru. Sekarang hari Senin artinya ia harus berangkat pagi dan mengikuti upacara.

Oh ya jangan lupakan bahwa  sekarang keluarga Levantte sudah pindah ke estate yang sama dengan om Wira,dan juga rumah mereka tepat bersebelahan.

Leira sudah selesai sarapan. Tapi mama,papa dan adiknya belum selesai. Seperti biasa ia akan berangkat lebih dulu dari Mhiyara. Tapi kali ini ia tidak dijemput Dhafi seperti biasa. Ia naik mobil dan mengendari mobilnya sendiri.

Papanya sudah memperbolehkan Leira membawa mobil,lagipula  Leira sudah kelas 2 SMA jadi biar saja ia membawa mobil sendiri. Lagipula jalanan Malang tidak terlalu ramai seperti jalanan Jakarta.

"Pa,ma, Yar aku berangkat ya" pamit Leira di ruang makan.

"Ehh kak kak, tungguin Yara papa gabisa antar dia papa harus cepat ke kantor" kata papa gyova.

"Oh oke,yuk Yar" ajak Leira pada adiknya itu.

Akhirnya Leira dan Mhiyara sudah sampai di sekolah, Mhiyara turun duluan dan langsung berlari ke sekolahnya.

Sedangkan Leira? Ia memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah dan berlenggang pergi ke kelasnya.

"Udah hebat ya sekarang bawa mobil sendiri" tiba-tiba suara di koridor kelas 10 menghentikan langkah Leira.

Leira celingukan mencari siapa yang bicara,lagipula apa peduli orang itu mengatur hidup Leira,suka-suka dia lah.

"Emang udah 17 tahun?" Suara itu mengagetkan Leira

"Apa peduli anda?" Tanya Leira dengan muka yang kesal dibuat-buat.

"Suka-suka gua mau peduli ke siapa" orang itu tak kalah kesal

"Suka-suka gua juga mau naek mobil kek,becak kek,andong kek, emang bapaklo yang bayarin?" Leira kesal sekali pagi-pagi seperti ini sudah ada yang membuatnya naik darah.

Dan orang itu adalah Abimanyu Livian Basherd,orang yang seminggu ini selalu bertemu dengan Leira di koridor anak kelas 10.

"Hai Lei, baru dateng lo?" Sapa Rifda saat Leira dengan lesunya masuk ke kelas.

"Hm" pagi-pagi seperti ini sudah ada yang membuatnya kesal sampai badmood.

"Lei, tadi gua ketemu Niel di ruang olahraga,gua mau ambil botol minum gua yang ketinggalan kan,nah terus gua liat Niel lagi merenung duduk di bangku deket ring basket,tadinya gua mau nanyain,tapi sungkan yaudah deh" jelas Rifda dan ya itu benar-benar terjadi.

Leira kembali segar mendengar nama Dhafi disebut,pasalnya selama seminggu ini Leira diantar ke sekolah dengan Dhafi mereka sangat canggung,tak pernah ada pembicaraan menghiasi perjalanan mereka.

"Oh ya?gua emang tadi ga berangkat bareng dia sih,dia juga ga ngechat gua jadinya gua pikir dia emang ga jemput gua" kata Leira agak lesu, padahal tadinya ia mengucap 'hm' saja harus mengumpulkan niat yang banyak

"Kayaknya dia lagi ada masalah deh Lei,soalnya kata temen-temen sekelas dia anak IPA 1 si Niel sering bolos,dia cuman nganter lo doang terus dia ga masuk kelas" kata Rifda

I'm sorry (i love yours)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang