7. SAKIT

47 12 2
                                    

Selamat read read <3

___

Aku tidak kemana mana,
Tapi aku ada dimana mana

___

Sebuah mobil berwarna hitam terhenti di depan sebuah rumah mewah yang sangat besar,

Alicia keluar dari mobil tersebut dengan kesal, tenaganya terkuras habis hanya karena ia terus melontarkan kalimat pedas kepada si Kiki, cewek nggak tau diri sepanjang perjalanan

Tanpa mengucapkan terimakasih atau sekadar menoleh kearah Alden, gadis itu malah membanting pintu mobil dengan keras menyalurkan kekesalannya karena tadi! Sumpah Alicia sudah kapok semobil sama manusia mulut seribu itu

Tangan Alicia terulur menyentuh gerbang, pikirannya sekarang hanya ada kasur, rebahan, lalu tidur. Namun baru akan mendorong pagar besi itu ada sebuah tangan lain menahannya. Alicia menoleh, mendapati Alden dengan muka lempengnya

"Maaf" kata itu terlontar cepat dan datar, Alicia menghembuskan nafasnya lelah. Ini lagi, males banget Alicia ngeluarin tenaga lagi buat debat sama Alden

"Kenapa minta maaf? coba gue tanya?"

"Nggak tau" jawab Alden singkat. Alicia melotot menahan mati matian tangannya yang sangat gatal untuk menonjok muka didepannya. Woy bang salah lo banyak!

"Marah?"

"Menurut lo?" Tanya Alicia kesal

"Nggak tau"

"Ish dasar nggak peka! Nggak tau aja terus sampe ayam beranak gajah"  Ucap Alicia. Sedangkan Alden tertawa kecil, kedua tangannya ia arahkan untuk menggenggam tangan mungil Alicia. Alicia terkejut, ia dapat merasakan telapak tangan Alden yang panas melingkupi tangannya.

"Marah mulu kerjaannya"

"Siapa coba yang nggak marah pas liat pacar sendiri deket deket sama cewek lain," ucap Alicia spontan. Sedetik kemudian ia menunduk malu

'Anjir Al! Ngapain sih bilang kek gitu! Ketauan banget kaya pacar alay cemburu anjir!'

"Lo juga deket sama cowok lembek itu"

"Kok jadi bawa bawa Daffa?!" Ucap Alicia sambil mendongak menatap Alden. Dahi Alicia mengeryit. Muka Alden terlihat pucat, tatapan matanya juga rada sayu, bentar... tangannya juga panas, sakit kah?

"Stop! Udah nggak usah diterusin, gue capek tengkar sama lo"

"Dikira situ doang yang capek" gumam Alicia. Alden menghela nafas

"Intinya lo itu cuma pacar gue, lo nggak ada hak ngatur gue" ucap Alden santai. Alicia yang sudah kehabisan tenaga, ingin marah juga percuma menguras tenaga, ia hanya bisa mengangguk saja

"Kenapa? Marah?" Tanya Alden

"B aja" jawab Alicia seadanya. Alden tersenyum, lalu mengacak gemas rambut panjang Alicia. Seketika Alicia meleleh. Ya masa bayangin ya, seumur idup baru kali ini ia punya pacar walau boongan. Trus perlakuan manisnya! Ugh firs time Alicia merasakannya

"Yaudah gue pulang" ucap Alden. Alicia  kembali mengangguk pasrah

Cup

Dengan cepat Alden mengecup pipi kiri Alicia. Mata Alicia membola saat merasakan sapuan lembut dari bibir Alden di pipinya

"Sampai jumpa, girl" bisik Alden lirih tepat disamping telingan Alicia. Alicia tambah belingsatan, jantungnya berdetak lebih cepat.

Alden menjauhkan wajahnya, lalu mengulurkan tangan kanannya ke depan muka Alicia, Alicia masih mematung, pipinya amat panas

My Name is Alicia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang