Pretty girl-Maggie Lindemann🎵Happy Reading <3
Alicia mengelabang rambutnya menjadi satu, bibirnya tak henti mengeluarkan senandungan kecil pertanda ia sedang bahagia. Kenapa? Of course karena hari ia ia ada janji untuk bermain futsal kembali dengan teman lamannya saat di SMA Senggana
Dan yang paling penting, hari ini ia tidak akan bertemu dengan si kolor ijo Alden, makmur lah hidupnya
Selepas itu, Alicia menenteng tas ransel hitam yang sudah disiapkan, Alicia mengambil kunci motornya di nakas, ia memakai jaket parasut berwarna hitam untuk menutupi jersey dengan nomer punggung 18 itu
Ia menuruni tangga dengan semangat, hal pertama yang ia lihat adalah papanya yang sedang membaca koran di ruang keluarga
Alicia menghampiri pria dewasa tersebut. Ia menghela nafas, berusaha menenangkan hatinya
"Selamat pagi pa!" Sapanya dengan senyuman. Namun lama lama Senyum Alicia perlahan pudar saat melihat papanya diam saja, menoleh pun tidak
"Pa, Lia mau pamit. Mau main futsal sama temen temen" ucap Alicia
Aryanto melirik sinis putrinya lewat ekor mata, pria itu membuang mukanya, penampilan Alicia membuat pria itu muak! Seorang gadis seharusnya berpenampilan feminim, dan kalem, tidak seperti putri bungsunya itu, sangat urakan, tak bermoral dan mirip laki laki, Berbeda jauh dengan Alice dan hal itu sangat merusak citra seorang Hadi Aryanto. Jujur ia malu memiliki putri seperti Alicia
"Apa peduli saya?" Jawab Aryanto dingin, sedangkan Alicia tersenyum kecut, ia menghela nafas berat lalu menatap papanya dengan sorot yang tak bisa diartikan
"Yasudah pa, Lia pergi dulu" ucap Alicia
Karena tak mendapat respon dari lawan bicara akhirnya Alicia bergegas meninggalkan ruang tamu, ia berjalan terburu buru kearah pintu
Ia membuka pintu besar tersebut dengan mudah, namun saat pintu terbuka, nampaklah sesosok makhluk yang sangat Alicia hindari
Alden, cowok sedang berdiri tegak sambil memasukkan satu tangannya ke saku celana, terlihat wajah putih itu nampak agak pucat. Rambutnya pun acak acakan seperti habis terkena badai hingga menutupi dahi sang empu dan terlihat seperti poni, namun hal itu malah menambah kesan cute pada diri seorang Alden
Alden menatap Alicia dengan pandangan bertanya, sedetik kemudian nampaklah raut lega dari wajah pucat Alden
"Lo kok disini sih?!" Tanya Alicia ketus bercampur heran
"Nyariin elo bego!" Ucap Alden kesal
"Ngapain nyariin gue?"
Alden melotot, bagaimana bisa Alice alias Alicia bertanya seperti itu setelah tadi malam ia tak mengijiknan Alicia pulang menyuruhnya untuk menginap karena sudah larut, namun pada saat pagi hari ia tak mendapati gadis itu di kamar sebelah hingga menyebabkan Alden berlarian mengelilingi rumah seperti orang gila hanya untuk mencari Alicia yang tak ada sama sekali
Dan kini Alicia bertanya seperti orang tak punya kesalahan?
what the fuck!
Alden menghela nafas sabar, ia mengelus dadanya
"Lo tadi malem jadi pulang?" Ucap Alden mencoba sabar
"Lha emang iya" jawan Alicia seadanya. Alden kembali melotot
"Lo gila ya! Lo cewek pulang tengah malem sendirian ditambah nggak ada ngomong sama gue! Ntar kalo paginya lo tinggal nama, siapa yang disalahin?!" Ucap Alden sambil menatap mata hitam Alicia
KAMU SEDANG MEMBACA
My Name is Alicia
Teen FictionKisah tentang Alicia yang diharuskan berubah menjadi Alice Alicia yang tomboy, tempramen, dan keras itu kini berubah menjadi sosok feminim yang manis Ia ditugaskan oleh Alice untuk menjaga pacarnya selama Alice pergi Dari sandiwara ini, Alicia malah...