Hari ini adik adik gue ada acara pensi di sekolahnya. Namanya "The Dream Show". Tadi malem pada misuh katanya gue harus dateng dan nonton paling depan. Jadi rencananya gue mau dateng sama Mas Taeil, Bang Jo, Jehyun, Doy, Bang Atuy, Kun sama Dejun. Yang lain katanya mau nyusul. Adik-adik gue tampil sama Chenle+Jisung. Yangyang juga tampil, tapi besok katanya. Dia mau main biola, sendiri. Soalnya pensi ini diadain 3 hari berturut-turut.
"Teteh pokoknya kudu dateng awas kalo nggak Jaem ngambek sama teteh."
"Iya, nanti abis dari kampus teteh kesana bareng yang lain okey?"
"Ehehe, sayang teteh," kata Jaemin sambil meluk gue.
"Teteh juga sayang Jaem," kata gue bales pelukannya.
"IIHH CURI START, ECHAN JUGA MAU DIPELUUUK!"
"Ih naonsi pipilueun wae maneh!" (apasi ikut-ikutan aja kamu!)
"Bae weh atuh, ulah?" (Biarin aja sih, gaboleh?)
"Udaaah, heh jangan ribut sini dua-duanya dipeluk sama teteh," kata gue meluk mereka berdua.
Renjun sama Jeno? Mereka lagi prepare barang apa aja yang harus mereka bawa buat tampil. Haechan sama Jaemin udah siap semua katanya. Hari ini gue sengaja ngeskip kuliah, gue titip absen sama Winwin soalnya kita satu fakultas dan satu jurusan. Fakultas sastra, jurusan Sastra Indonesia. Dan Winwin nge-iya-in, soalnya emang dosennya jarang banget absenin mahasiswanya. Tapi gue tetep harus ke kampus buat ngecek proker buat minggu depan karena gue ketua pelaksananya. Jadi gue ke sekolah adik-adik gue kalau sudah selesai dengan urusan gue.
Jadi, 4 curut ini gue anter ke sekolah pake mobil. Ya, emang gue bisa mobil tapi jarang dipake kuliah soalnya macet. Mending gue nebeng kan? Hemat ongkos.
Gue nyetir, yang duduk di depan rebutan. Renjun yang selalu ngalah akhirnya memutuskan buat duduk di belakang. Dia lagi males ribut sama Echan. Sisa Echan, Jeno sama Jaem.
"Pokoknya gue yang di depan!" Kata Echan.
"Enak aja Jaem pokoknya. Jaem jarang di depan ih Echan mulu!"
"Jeno ajasih udah!"
"Echan!"
"Jaem!"
"Jeno!"
"ECHAN!"
"JAEM IH!"
"UDAH SIH JENO AJA!"
"ELAH RIBUT MULU DAH HERAN BENER!" Ini Renjun yang angkat bicara.
"Suit weh atuh lah, lalieur aingmah!" (Suit aja udah, pusing gue!) kata Renjun yang udah pusing.
Gue liat itu cuma ketawa-ketawa aja. Mau marah udah diwakilin sama Renjun. Akhirnya mereka suit Jepang. Yang menang duduk di depan.
"Kertas, gunting, batu!" kata mereka bertiga.
Jeno pake batu sama Jaem, sedangkan Echan gunting. Otomatis Echan kalah dari mereka, mukanya langsung cemberut terus duduk di belakang bareng Renjun. Renjun yang liat itu ketawa ngakak banget, seneng banget dia liat Echan kayak gitu.
Echan cuma misuh-misuh gara-gara dicengcengin sama Renjun. Terus Jeno sama Jaemin masih suit. Mereka belum ada yang menang. Hasil akhirnya Jaem menang gara-gara dia kertas dan Jeno batu. Akhirnya Jaem duduk di depan sama gue.
Gue mengantarkan adik-adik gue dulu ke sekolah. Mereka gak bawa motor, katanya sengaja biar dianter sama gue. Setelah mengantar mereka+berpamitan sama mereka gue ke kampus buat cek bagaimana perkembangan persiapan bazzar minggu depan.
Setelah semuanya beres gue balik lagi ke sekolah adik-adik gue. Pensi ini adalah pensi terakhir mereka di sekolah, soalnya mereka udah kelas 3 SMA dan akan mengikuti Ujian Nasional. Jadi mereka exited banget. Akhirnya pensi dimulai. Mulai dari mereka dance sampe nyanyi dan selang-seling sama band-band sekolah mereka.
Gue menyaksikan adik-adik gue diatas panggung bangga. Mereka menjadi diri mereka sendiri disana. Gue dan yang lain--yang nonton, tampak takjub akan suasana panggungnya, mulai dari lighting, sound system, sampai dekorasi panggungnya pun sangat menakjubkan.
Setelah selesai, semua yang tampil memberikan salam penghormatan dan berterimakasih kepada yang sudah datang. Adik-adik gue+Chenle, Jisung, dan Yangyang langsung menghampiri kami.
"Teteh, ih tadi Echan fals ya? Kedengeran gak?"
"Ih tadi Injun dancenya salah."
"Jaem gak aneh kan tadi?"
"Jeno rapnya kedengeran kan?"
"Iiihh Chenle deg-degan tau tadi teeeh..."
"Teteh Icung tadi ganteng kan?"
"Hehe, Yangyang mah besok teh tampilnya sekarang di belakang panggung ngurusin sound."
Gue melihat mereka cuma gemes. Apalagi sama Jisung, kalo boleh mending Jisung aja yang jadi adik gue daripada 4 curut.
"Kalian hebat kok, Echan gak fals kok, Injun emang salah dimananya coba? Jeno rap nya gokil sih, Jaem gak aneh beneran, Chenlee aduuuh teteh gemes sama kamuuu, iya dek Icung ganteng kok, Insyallah besok teteh dateng ya Yang kalo emang ada waktu, soalnya besok teteh rapat," kata gue bales mereka satu-satu.
"IIIH TEH AL JANGAN MANGGIL ICUNG ADEK!" Dia protes.
"Iya... Iya... Jisung ganteng kok tadi," kata gue terkekeh.
"Kalian hebat kok tadi, gak nyesel mas dateng kesini," kata Mas Taeil.
"Gilasih kalian, top deh, Yangyang besok ya? Nanti Bang Jo dateng sama kokoh kamu oke?"
Yangyang cuma memberikan acungan jempolnya.
"Kalian Bang Atuy traktir ngopi deh janjiw aja tapi ya? Yang kopi susunya? Oke?"
"Yaallah kikir banget," kata Renjun.
"Sbux napa," kata Echan.
"Ah elah janjiw doang," kata Chenle.
"DASAR ANAK-ANAK TIDAK BERSYUKUR YA KELEN!" kata Bang Atuy sok ngambek.
"So imut banget lo!" kata Jae.
"Jijik bang sumpah!" kata Doy.
"Yut, sumpah gak pantes," kata Mas Taeil.
"Lo semua kok jahat sih sama gue?!"
"Gue gak jahat ya gue diem aja," kata Kun sambil ketawa.
"SAMA AJA LO KETAWA!"
"BECANDA ELAH SENSI AMAT LO MAH!" kata Doy.
Dan berakhir dengan ditraktir Bang Atuy sambil misuh-misuh soalnya anak-anak pada so jual mahal.
*****
Hallo? Ehehe sebenernya ini udah ada dari 2 hari yang lalu, tapi aku mabok sama abangnya NCT yang lagi kambek huhu maaf😭
Ada salam dari kakak beradik ini💚
-hznt04✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Teteh x NCT 00L [HIATUS]
FanfictionCerita tentang seorang kakak perempuan dengan 4 adik kembarnya yang ajaib. 🌱 NCT AU OT23 🌱 Bahasa Non Baku 🌱 Lanjutan Thread Twitter TETEH x NCT 00L 🌱 Don't forget to like+comment 🌱 SLOW UPDATE So enjoy the story readers💚✨ 🌼 Start 🌼 17 Novem...