SAD (dongbin)

574 36 15
                                    

Aku tidak bisa melanjutkan ini hanbin-ah"

"Maksudmu apa hyung?"

"Mari kita akhiri.."

"Hyung aku tidak mengerti, kau kenapa?"

"Hubungan ini . Ayo kita akhiri"

"Hyu..."

"Aku mencintainya hanbin,kita tidak bisa bersama aku tidak mencintai mu"

"Hyu.."

"Maaf hanbin-ah, selama ini aku hanya menganggap mu adik ku tidak lebih. Maaf kan aku,aku mencintainya ku mohon mengerti lah"

"aku mengerti hyung"

"Han-"

"Baiklah kita akhiri ini.."

.
.
.
.
.
.
.

Hanbin langsung pergi meninggalkan Donghyuk, bukan karena apa tapi dia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Seperti sekarang hanbin hanya bisa menangis dalam diam di depan sungai han.

Dia tidak terisak, dia juga tidak seperti orang kebanyakan yang menyalahkan takdir atas apa yang menimpanya. Dia hanya duduk diam walaupun airmata itu terus mengalir membasahi pipi halusnya.

Sampai air mata itu mengering hanbin belum juga beranjak dari tempat itu walaupun dia tau hujan akan segera turun. dan benar , tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya seakan mengejek hanbin yang lemah. Kalau orang lain menghindari hujan , hanbin tidak. Dia bahkan masih duduk diam disitu.

Dia tidak takut hujan

Dia bahkan sangat menyukai hujan

Kenapa??

Iya , karena hanya hujan yang bisa menutupi kelemahannya . Hanya hujan yang bisa membuatnya bebas menangis . Dan hanya hujan yang mengetahui keadaannya sekarang.

Dia selalu tersenyum , bahkan teman temannya selalu mengatakan kalau hanbin itu anak yang ceria begitupun orang tuanya.

Tapi tidak

Ingat pepatah??

SENYUM BUKAN BERATI KITA BAHAGIA . TAPI SENYUM ADALAH TOPENG UNTUK MENIPU ORANG ORANG AGAR KITA TERLIHAT BAIK BAIK SAJA

Itulah yang selama ini hanbin lakukan, dia selalu tersenyum walau keadaannya tidak baik baik saja, dia selalu tersenyum walau dia tau kekasih...ralat mantan kekasihnya sudah dari lama menghianatinya.

Dia juga selalu tersenyum saat Donghyuk datang ke apartemennya untuk mengantarkan undangan pernikahan.

.

.

.

Flashback~

Tok tok..

Hanbin berjalan pelan membukakan pintu apartemnnya. Dan setelah dia membukanya dia melihat mantan kekasih yang masih dicintainya itu sedang bergandengan dengan seorang namja manis. Hatinya sakit tapi dia tersenyum .

"Oh ternyata kau hyung"

"Maaf mengganggu mu hanbin ah , aku hanya ingin mengantar ini"

"Apa ini hyung"

"Datang lah , aku akan menikah dengan kekasihku ini"

Hanbin melirik namja manis disamping donghyuk. Lagi dan lagi rasa sakit itu datang. Dan lagi juga hanbin tersenyum manis

"Whoaa selamat hyung, semoga pernikahan kalian berdua kancar dan ya aku pasti akan datang"

Tapi aku tidak berjanji hyung - hanbin.

"Kalau begitu aku pamit dulu hanbin ah , sampai jumpa"

Donghyuk mengusak rambut hanbin sebelum akhirnya dia pergi dengan namja manis itu.

Hanbin memasuki apartemennya sambil menatap undangan pernikahan orang tercintanya. Ia tersenyum miris

"Mungkin emang tuhan tidak mengizinkan ku bahagia"

Tes..

Tes..

Lagi air mata itu tanpa permisi membasaki pipi dan juga undangan yang di pegangnya.

"Hiks..."

Kali ini hanbin tidak bisa menahannya lagi , dia ingin menangis. Sudah cukup , dia tidak mau berpura pura kuat .

"Hiks...hiks...hyung.. hiks...aku..aku mencintaimu..hiks" lirih hanbin sambil terus terisak.

.

.

.

Di sini lah hanbin, sebuah gedung mewah yang sengaja di sewa satu hari untuk melangsungkan acara pernikahan.

"Eoh?Hanbin ah"

Hanbin tersenyum manis melihat namja didepannya yang terlihat tampan dengan jas pernikahannya.

"Hyung...kau sangat tampan menggunakan baju ini" hanbin berkata dengan jujur . Donghyuk emang terlihat sangat tampan sekarang.

"Tentu saja, aku memang selalu tampan" ucap donghyuk percaya diri tanpa tau hanbin sedang menatapnya sendu.

"Haha selamat hyung"

"Eum..terima kasih hanbin ah, kalau begitu aku akan kembali ke altar . Pernikahannya sudah akan di mulai"

Hanbin melihat punggung lebar donghyuk yang perlahan menjauh .

.

.

.

3 jam lamanya pernikahan itu berlangsung , dan selama itu juga hanbin berusaha keras untuk menahan air matanya . Sampai dia sudah tidak tahan lagi dia berlari keluar dari gedung itu tanpa memperdulikan para tamu yang menatapnya bingung.

Hanbin menangis sejadi jadinya sambil memukul dadanya pelan berharap sesak di dadanya hilang. Tapi sudah sejam lamanya dia melakukan itu rasa sesaknya belum juga menghilang.

"Hyung aku mencintai mu..."

.

.

.

.

.

Hanbin tidak pernah menyalahkan takdir , jadi dia akan mengikuti takdir membawanya dan membiarkan takdir yang menetukan bagaimana kehidupannya di kemudian hari .

End..




☆~Hanbinie Is Uke~☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang