“ Dhit.. tega lo ninggalin gw”
“ Lo- nya aja jalan kaya putri solo”
“ Yaudah ah gue mau beli batagor dulu”
“ Gue juga mau dong Ris, traktir ya”
“ Untung aja gue lagi baik sekarang, iya deh gue traktir”Risa pergi meninggalkan Dhita. Ia terhanyut dengan pikirannya melihat sekeliling kantin yang pasti akan ia rindukan ketika sudah lulus nanti. Dhita memang orangnya begitu. Cepet buat merindu.
“ Woy ngelamunin apaan si lo, nih batagornya”
“ Maacii Risa ku sayang” jawab Dhita manjaSetelah batagornya habis, Dhita dan Risa bergegas ke kelas, mereka tersadar bahwa guru pelajaran pertama bisa dibilang adalah guru killer bisa abis deh kalo mereka sampai ketauan malah ke kantin di jam pelajaran Pa Broto, nama guru killer itu.
DUKK…
Lemparan bola basket mendarat sempurna di kepala Dhita, keras sekali. Sampai membuatnya tak sadarkan diri. Risa yang melihat itu terdiam beberapa menit dan baru menyadari bahwa Dhita pingsan. Risa emang gitu, sedikit oon.“ Dhit bangun…Dhitt…. Dhitaa heyy jangan bercanda dong Dhit, gak mungkin kan gue gendong lo sendirian”
Seorang cowo berkeringat yang bisa dibilang pelaku insiden salah sasaran melempar bola basket itu datang dan langsung menggendong Dhita ke UKS.
“ Biar gue aja, lu mending balik ke kelas. Biar dia gue yang ngurus”
“ Tapi kaa”
“ Udahh tenang percaya sama gue”Risa yang dengan segala ke-oon –an nya mengiyakan itu, ia menurut saja apa yang diperintahkan oleh kakak kelas itu. Padahal Dhita sahabatnya jelas-jelas dibawa oleh kaka kelas yang tidak begitu ia kenal dengan dekat.
Risa hanya tau nama kakak kelas itu. Elandro biasa dipanggil El, ia memang bisa dibilang primadona di sekolah Dhita, selain karena wajahnya yang gantengnya kuadrat++, El juga dikenal dengan kepintarannya yang pintar tanpa belajar, beberapa kali ia menjuarai lomba fisika hingga tingkat Nasional bahkan pernah Internasional.
Udah ganteng, pinter, jago basket tapi sayang El adalah tipikal cowo yang cuek dan susah didapetin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elandro
Short StoryPertemuan awal Dhita dan El memang tak menyenangkan, tapi keduanya yakin mereka akan membuat suatu kenangan indah sulit untuk di lupakan.