Chapter 17

1.2K 190 38
                                    

RUNAWAY

Seokjin hanya melewati dua hari,  tapi rasa nya ia telah melewati berpuluh puluh jam yang panjang. Waktunya ia hanya habiskan dengan duduk diam dan melamun, membuat orang sekitarnya hanya bisa pasrah menerima keadaan pemilik penginapan itu. 

"jim, yerim kemana? Aku tidak melihat nya sejak pagi tadi?"
Jimin hanya menghela nafas dengan kasar. Bahkan adiknya pergi seokjin tidak mengetahuinya? Entah apa yang ada di otak pemuda tampan itu? Mungkin saat yerim berpamitan pun ia tak menyadarinya. 

"hyung kau tidak sedang bercanda kan? Yerim pagi tadi pamit akan ke seoul" jawab jimin dengan sedikit kesal.

Mata seokjin menyipit saat mendengar adiknya pergi ke seoul? Mulutnya sedikit menganga seperti mengingat sesuatu, membuat jimin yang masih berdiri di sampingnya menggerutu kesal. 

"kenapa dia tidak pamit padaku?" tanya seokjin lagi dengan bodohnya.
Memang sih, kalau sedang terdeteksi gejala jatuh cinta bisa membuat orang terlihat bodoh. Seperti bos dari jimin saat ini. 

Rasanya jimin tak perlu menjawab pertanyaan dari seokjin kali ini, kalau ia meladeninya bisa jadi akan membuatnya semakin kesal.

"hyung, kau tak berniat menyusul yerim ke seoul? Aku dengar besok hari pertunangan yerim dan jungkook" tanya jimin dengan sedikit penasaran. Tapi tak ada balasan dari kim seokjin. Membuat jimin segera bergegas meninggalkan seokjin sendiri, daripada ia kena marah lagi. 

Lebih baik tidak mendekati macan yang sedang lapar, gerutu jimin pada dirinya sendiri saat melihat kondisi seokjin yang cukup mengenaskan.

"unnieeee..." suara teriakan seorang gadis membuat orang yang sedang berkumpul di ballroom menengok ke arah nya. Wajah yerim berubah menjadi masam saat mendapati pria berkemeja hitam menatapnya tajam. Dengan sedikit malas yerim berjalan melewati jungkook untuk menyalami para tetua yang sudah menanti kehadirannya.

Namun, wajahnya kembali sumringah saat melihat wanita cantik yang berdiri di sebelah ibu dari pria berkemeja hitam yang besok akan menjadi tunangannya. 

"unniee.." sekali lagi dengan senyum polos bak anak kecil yerim memeluk joohyun yang sudah memperhatikannya juga dengan senyuman yang melekat di wajahnya saat melihat sosok yang ia rindukan. 

Ekhem.

Suara deheman dari jungkook menginterupsi kedua wanita yang sedang asik berpelukan.

Joohyun terkekeh geli melihat tingkah adik kecilnya yang terlihat seperti cemburu saat dirinya berpelukan dengan calon tunangannya. 

"bagaimana kabar unnie? Aku rindu unnie" tak lagi menghiraukan jungkook yang sedang menatapnya, yerim memfokuskan dirinya pada joohyun dan menautkan jemarinya pada wanita berparas ayu itu. Para tetua keluarga mereka hanya bisa memperhatikan muda mudi itu dengan tatapan bahagia, terutama orang tua joohyun yang kembali melihat senyuman manis di wajah anak nya. 

"aku baik baik saja yer.. Bagaimana kabarmu? Kau terlihat sangat bahagia"

Mata yerim langsung memutar saat mendengar jika dirinya terlihat bahagia? Maaf, apa mata kakak cantiknya itu terkena butiran debu yang sangat merusak mata indahnya?

Hahaha..
Suara tawa joohyun terdengar oleh yerim dan jungkook membuat yerim ikut tersenyum tipis. Senang rasanya melihat kakak cantiknya tertawa seperti dulu yang ia lihat. 

Yerim melirik jungkook yang ada di sebelahnya, pria itu hanya ikut tersenyum tipis saat melihat joohyun tertawa lepas, walau ia tau di balik tawanya yang itu masih terselip rasa sedih. Hal itu membuat yerim kembali menarik tangan joohyun menjauh dari kerumunan. Ia ingin berbincang berdua dengan kakak cantik yang ia rindukan itu.
~

runaway (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang