Chapter 11

1.3K 189 44
                                    

RUNAWAY


Setelah seharian Seokjin dan Yerim masih berperang dingin, tak ada sapaan atau candaan satu sama lain di penginapan. Membuat orang yang mengenal mereka merasa tak nyaman juga. Begitu pun dengan Joohyun, si tamu cantik. Padahal jadwal hari ini lumayan padat. Tamu yang memesan kamar untuk beberapa hari ke depan sudah datang dan membuat semua orang—termasuk Joohyun—sibuk di penginapan.

Iya, Joohyun sudah mengutarakan niatnya pada si pemilik penginapan untuk memperpanjang masa liburannya dan tinggal lebih lama di penginapan kakak-beradik itu. Tentu Seokjin senang, karena pundi-pundinya akan bertambah, bukan karena alasan lainnya. Lainnya ia anggap sebagai bonus saja.

“Seokjin ssi, Yerim mencari buku catatan tamu” Seokjin yang hari ini memilih bertugas di dapur melihat Yerim dan dua kawannya yang bekerja di depan melayani pelanggan dan tamu penginapannya sedikit kerepotan. Termasuk Joohyun yang daritadi bolak balik menyampaikan pesan dari Yerim untuk Seokjin atau sebaliknya.

Beruntung Joohyun melakukannya dengan sukarela. Hal itu membuat Seokjin sedikit bersyukur juga, karena sangat terbantu dengan adanya Joohyun. Suasana tidak menjadi sangat canggung.
~

Haisshh.. Kalian ini, sudah dewasa tapi bertengkarnya seperti anak kecil” dengan sedikit berdecak, Joohyun menatap bergantian adik-kakak yang kebetulan sedang ada di satu ruangan itu.

Yerim dan Seokjin yang terkejut dengan apa yang ia lihat. Iya, seorang Bae Joohyun—tamu cantik mereka—pertama kalinya menunjukan wajah kesalnya pada pemilik tempat ini. Sebelumnya mereka sudah melihat ekspresi Joohyun tempo hari saat ia kesal pada Jungkook. Ternyata benar-benar menyeramkan ditatap seperti itu oleh Joohyun.

“Cepat baikan! Kakiku sakit daritadi bolak-balik menyampaikan pesan kalian. Memangnya aku tukang pos?” percayalah, ini sifat asli seorang Bae Joohyun.

Joohyun akan berubah menjadi sangat cerewet pada orang-orang yang dekat dengannya atau orang yang membuatnya nyaman.

Malam itu Joohyun curhat pada Jungkook tentang orang-orang di penginapan yang membuatnya benar-benar merasa nyaman. Buktinya dia sudah berani memarahi kakak-beradik ini.

Jangan tanya Jimin dan Hoseok. Mereka memilih berpura-pura sibuk tapi tetap memantau daripada kena semprot Joohyun juga.

Dalam hati, Jimin sangat ingin sekali tertawa, baru sekarang ada orang yang berani memarahi kakak-beradik itu di saat-saat genting seperti ini. Mereka saja—Jimin dan Hoseok—yang sudah lebih lama kenal masih tidak berani mendekati keduanya jika sedang tak akur. Hal itu membuat Jimin dan Hoseok saling tatap dan mengangguk bahagia.

“Jimin ssi, Hoseok ssi....”

Heol... Kena juga.

“Nee”

“Kalian betah sekali dengan kedua orang ini yang kalau bertengkar seperti anak kecil”

Keduanya bingung harus berkata apa. Ingin sekali membenarkan ucapan Joohyun tapi sudah ada mata yang menatap mereka tajam, siapa lagi jika bukan si tuan pemilik penginapan.
Alhasil mereka hanya tersenyum canggung.

Yerim yang diam saja mulai mendekati Joohyun.

“Sana ke oppa-mu, bukan ke aku” di seretnya Yerim mendekat ke kakaknya yang berjarak tak jauh dari Joohyun.

runaway (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang