Kalo lupa lagi sama ceritanya, baca lagi part sebelumnya ya♡
Happy reading,,,_____________
"Oh Keisha cantik juga, tapi maaf hari ini aku belum bisa suka sama kamu, ngga tahu kalo besok "bisik Rendy dengan gombalan recehnya.
Keisha hanya bisa diam tak bergeming.
Detik berikutnya Rendy melangkah keluar kelas, dan memilih untuk membolos lagi. Karena ia belum siap untuk mengikuti jam pelajaran yang akan membuatnya bosan.
Ketiga temannya hanya menatap bingung pada Rendy.
"Gue ngga ngerti sama tuh anak, katanya tadi mau belajar serius, eh sekarang malah bolos lagi" ucap Alex tak mengerti dengan sikap labil Rendy.
"Mungkin waktu mamanya ngidam mintanya yang aneh-aneh kali, dan jadinya ngelahirin anak yang aneh" balas Fian tanpa pikir panjang.
"Lo kali yang aneh, dimana-mana kalo ada ibu hamil yang pasti ngidamnya yang aneh, zheyeng" Alex pun menjitak pelan kepala Fian.
"Arghh,,, abang Rendy kok bolos lagi sih, abang Tyo kan jadi kangen,,," rengek Tyo pada Rendy yang telah menghilang dari hadapannya.
"Najis banget gue dengernya, sat!" rutuk Fian seraya menoyor kepala Tyo untuk melampiaskan kekesalannya.
"Ishh abang Tyo ngga suka diginiin, ngga suka"
Bel masuk pun berbunyi, serempak para guru memasuki kelas untuk memberikan materi pembelajaran yang akan mereka sampaikan.
*****
Jam demi jam berlalu, hingga datanglah bel yang di tunggu-tunggu tidak lain ialah jam istirahat, semua siswa-siswi menuju kantin dan mengisi perut kosong mereka dengan jajanan yang serba ada.
Namun, tidak dengan ketiga trouble itu, mereka memutuskan pergi ke rooftop sekolah untuk menemani ketua mereka, yaitu Rendy.
"Woy Ren, lagi ngapain lo disini sendirian ?"
Rendy tak menggubrisnya, lebih baik ia menghisap kembali rokok yang diapit di sela jarinya.
"Whaha,,, kasian abang Fian di kacangin" ucap Tyo dengan mulut yang penuh dengan cemilan.
"Diem lo !"balas Fian bersungut.
"Ngapain kalian disini ?"tanya Rendy yang sedari tadi diam.
Alex pun menyalakan rokok yang diapit di bibirnya "Ya kita mau nemenin lo lah Ren"
"Hmm iya sih, tapi abang Tyo kesini mah cuman mau nawarin abang Rendy mau pesen makanan ngga di kantin? biar abang Tyo yang beliin" tawar Tyo dengan nada gemasnya, bukan gemas tapi lebih tepatnya jijik.
"Ngga, gue ngga mau pesen apapun" ketus Rendy.
"Lho kok abang Rendy gitu sih, Tyo kan pengen jajan"
"Kalo lo mau jajan, ya tinggal jajan aja Tayo ribet amat sih"
"Maksud Tyo itu, Tyo pengen di jajanin sama abang Rendy,,,"rengek Tyo dengan tangan yang menggandeng lengan Rendy.
Detik berikutnya Rendy menghempaskan tangan Tyo di lengannya "Berisik amat lo, nih gue mau minuman dingin doang" ucap Rendy seraya memberikan Tyo uang pecahan senilai lima puluh ribuan.
"Yeayy makasih abang Rendy, ayo Yan kita ke kantin" ajak Tyo seraya menggandeng Fian.
"Bisa nggak sikap lo ngga kayak gini" geram Fian dengan melepas paksa gandengan Tyo.
"Kenapa?"tanya Tyo polos.
"Gue jijik dengan sikap lo Tayo, gue jijik" balas Fian sok dramatis lalu melangkah keluar meninggalkan rooftop, dan disusul Tyo dibelakangnya.
"Lama-lama gue jijik sama tuh anak" kesal Rendy dengan kelakuan Tyo yang seperti anak kecil.
"Hooh sama Ren, kenapa kita punya temen kok gitu amat ya?" tanya Alex dengan mata yang terfokus pada game onlinenya.
"Kita? Lo aja kali" balas Rendy sarkas.
Balasan sarkas Rendy membuat fokus Alex buyar, hingga hero di game onlinenya mati mengenaskan "Argh, dasar bangke!"
Beberapa menit kemudian Tyo datang dengan membawa aneka minuman dingin dalam kantong kreseknya.
"Mana Fian?"
"Biasa lah dia lagi ngegombalin cewek di kantin" balas Tyo dengan mulut yang asik menyeruput minuman yang tadi ia beli.
"Kenapa lo ngga ikut-ikutan?"
"Ngga ah males mending Tyo disini"
"Ahh pengecut lo" balas Alex sarkas sambil memasukkan kembali handphone ke saku celananya.
"Biarin, hmm abang Rendy? Boleh ngga kembalian uang tadi buat abang Tyo aja?" tanya Tyo dengan penuh harap.
"Hmm"
"Beneran?"
Rendy hanya mengangguk, agar ia tak memperpanjang masalah dengan teman konyolnya itu.
"Sebenarnya gue aneh sama lo Yo, padahal lo kan anak konglomerat, tapi kenapa sih hobi lo sukanya minta mulu" sahut Alex.
"Ya meskipun Tyo anak holang kaya nomor satu di Indonesia kayak para cogan yang ada di aplikasi orange itu, tapi Tyo lebih suka yang gratisan abang Alex" balasnya jujur tanpa pikir panjang.
Mendengar jawaban Tyo, Alex dan Rendy hanya mendelik pada teman anehnya itu "Dasar bangke!"
*****
Setelah jam pelajaran berakhir Keisha memutuskan untuk pulang dengan memesan ojek online saja.
"Maaf Kei, hari ini gue belum bisa nganter lo pulang, ngga tahu kalo besok "ucap Rendy dalam hati sambil menatap keberadaan Keisha dari kejauhan.
Detik berikutnya bukan driver ojol yang menghampiri Keisha, melainkan seorang lelaki seumurannya yang keluar dari mobil sport.
Rendy tak bisa mendengar percakapan mereka, yang ia hanya bisa lihat Keisha menanggapi lelaki itu dengan bersikap acuh.
"Ayolah Kei, aku jauh-jauh dari Jakarta ke Bandung hanya untuk ketemu kamu Kei "pinta cowok itu.
"Lagipula tadi aku udah minta izin kok sama Mama kamu, katanya sekalian aku jemput kamu di sekolah "seraya menggenggam tangan Keisha.
Setelah Keisha berpikir panjang kali lebar, akhirnya ia menyetujui ajakan cowok itu dengan sedikit terpaksa.
Sebelum cowok itu menyusul Keisha masuk ke mobil, ia terlebih dahulu memberikan uang lima puluh ribu kepada driver ojol yang baru datang tepatnya ojol yang di pesan Keisha tadi.
Detik berikutnya mereka pun menjauh dari pandangan Rendy.
"Siapa dia? beraninya dia ngambil Keisha dari gue" geram Rendy dalam hati, seraya melajukan motor sportnya untuk mengikuti arah tujuan Keisha dengan cowok itu.
~~TBC~~
Jangan lupa Voment ! Karena dukungan dari kalian sangat berarti bagi saya ♡
Kasih kritik sama sarannya, hooh.Sekian❤,
Makasih.
Tasikmalaya, 16-01-2020
21.00
KAMU SEDANG MEMBACA
KEISHA
Teen Fiction-Keisha Rafandita Khanza Seorang cewek yang dianugerahkan memiliki paras cantik dan imut, hanya saja ia memiliki sifat acuh yang melebihi rata-rata, dan cuek dengan hal-hal yang ada disekitarnya, prinsipnya tidak mau berpacaran karena trauma akan ma...