Prolog

19 4 0
                                    

Hola, it's my first post. I hope you enjoy this story. Don't expect too much, I'm not a professional.
______________________________________________

But don't you remember?
The reason you loved me before
Baby, please remember me once more
When was the last time you thought of me?
Adele - Don't You Remember

Apa kabar? Aku harap kamu baikbaik saja. Sebelumnya aku ingin berterimakasih padamu yang sudah menghabiskan banyak sekali waktumu bersamaku. Aku juga berterima kasih karena kamu telah berhasil membuat laki-laki yang kaku ini bisa menjadi sedikit lebih hangat. Terima kasih telah mewarnai kisah SMAku yang bahkan aku masih berpikir SMA adalah masa yang akan kulaui dengan biasa saja. Walaupun singkat, tetapi aku selalu menikmati waktuwaktu yang telah kita habiskan bersama.

Aku suka pada saat melihatmu tersenyum, tertawa, menangis, marah, dan bahkan kesal di berbagai kesempatan. Aku suka semua hal tentangmu dan kadang juga sedikit kesal akan hal itu. Bagaimana bisa aku bisa menyukai kamu lebih daripada kamu menyukaiku? Dan ya jangan lupakan pada yang paling tidak bisa aku lupakan darimu adalah, matamu. Aku suka bagaimana caramu menatap aku, matamu yang selalu berbinar setiap harinya, matamu yang selalu meneduhkan seperti namamu.

Maafkan aku yang meninggalkanmu begitu saja, tanpa ucapan selamat tinggal. Kalo boleh jujur, sebetulnya aku harus melanjutkan studiku di luar negeri. Dikarenakan tidak tahu kapan aku akan kembali, aku tidak ingin kamu menungguku terlalu lama, dan akan lebih baik kamu menemukan pria yang dapat membuatmu tersenyum dan tertawa lagi tanpa harus terpisahkan oleh jarak. Bukan aku tidak menyayangimu, ini semua kulakukan untuk kebaikanmu.

Maafkan aku yang telah memutuskan hal ini secara sepihak, maaf juga aku tidak bisa menjagamu dan selalu berada disampingmu seperti janjiku dulu. Dan ya bukankah aku terlalu pengecut untuk meminta maaf lewat surat, Teduh?

Nara.

p.s. Aku harap kamu selalu bahagia, Teduh. Aku menyayangimu.


Aku membaca lagi surat yang dikirimkan oleh seseorang bernama Nara 7 tahun yang lalu. Surat yang sudah selama itu masih tersimpan rapi di dalam amplop berwarna biru, surat yang membuatku menangis sepanjang malam selama beberapa bulan setelahnya. Aku selalu mengingat hal-hal yang bersangkutan dengannya, bahkan hal sekecil seperti mengucapkan selamat pagi saat kami bertemu di lorong sekolah. Aku juga ingat cara berbicaranya yang terkesan kaku dan dingin, tatapan matanya yang tajam, dan ohh jangan lupakan harum parfumnya yang khas. Aku tidak bisa melupakan semuanya, semua hal tentangnya sampai hari ini.

Aku melipat dan memasukkan kembali surat itu kedalam amplop dan menyimpannya. Sudah lama sekali aku tidak bertemu Nara, terakhir kali aku bertemu dalam acara perpisahan kelas XII dan saat itu aku masih kelas XI. Aku sudah tidak pernah berhubungan lagi dengannya, bahkan sudah hampir lupa. Namun, surat itu membuatku teringat lagi padanya. Aku menghela nafas, apa kabarnya kamu sekarang Nara?

Aku yakin, setiap orang pasti pernah merasakan jatuh cinta. Entah kepada kenalan temanmu, kakak kelasmu saat SMP dahulu, sahabat masa kecilmu, atau bahkan musuhmu. Entah kamu berani menyampaikannya atau tidak, entah perasaanmu dibalas atau tidak. Kamu bahkan kadang tidak peduli akan hal itu, dan yang kamu lakukan adalah berharap bahwa suatu saat perasaanmu akan terbalas pada waktu yang tepat. Lalu kamu bahkan pernah merasakan patah hati bukan? Saat tahu bahwa seseorang yang kamu cintai mulai mencintai orang lain dan bukannya dirimu. Atau bahkan saat kamu sudah berhasil merebut hatinya kamu akan kembali dihadapkan dengan banyak sekali perdebatan karena kamu baru menyadari bahwa kedua sifat yang berbeda, pertengkaran-pertengkaran yang membuatmu menangis, atau bahkan saat salah satu dari kalian merasa bahwa hubungan ini sudah tidak bisa lagi diselamatkan dan akhirnya hubungan pun berakhir.

Dari sana kamu selalu berkata bahwa kamu tidak akan siap jika memulai hubungan yang baru. Kamu selalu berkata bahwa hatimu masih miliknya, hatimu telah terbawa olehnya, dan kamu mengaku bahwa kamu tidak bisa menemukan orang lain seperti dirinya. Namun kamu akan lupa pada saat ada orang baru tiba dan berhasil merebut hatimu kembali, kamu memulai membuka hati dan melupakan perkataanmu dahulu. Kamu terlarut kembali pada rasa yang telah lama hilang, kamu juga akan lupa dengan segala sakit yang kamu rasakan kemarin, kamu mulai move on dan berusaha menerima dia yang baru. Dan dari situ kamu belajar bahwa akan ada kesempatan baru untuk mencintai, untuk dicintai, dan untuk saling mencintai kembali.

Tapi kadang semesta selalu lucu, saat kamu mulai dengan kisahmu yang baru, dia datang kembali. Dia datang saat kamu sedang berusaha untuk melupakan, saat kamu membuka hatimu kepada dia yang lain. Dia datang, dengan segala kenangan yang ia miliki. Dan dari kedatangannya tersebut kamu menjadi bimbang, antara memilih seseorang yang berhasil mengambil hatimu saat ini dan membiarkan dia yang telah kembali tanpa mendapatkan hatimu kembali atau kamu akan melanjutkan kisahmu yang sempat tertunda dengannya dan menyakiti hati yang lain?

Sungguh miris bukan?

Teduh. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang