*2. New Student*

45 4 9
                                    

Vella melepas helm nya ketika sampai di depan gerbang sekolah, Lia turun dari motor Vella sambil merapikan rambut dam roknya yang sempat berantakan.

"Eh Li, Kak Yoga udah mau balik kuliah ya?" tanya Vella penuh selidik.

"Apaan lo nanya-nanya, naksir lu sama kakak gue?" Lia bertanya balik kearah Vella sambil menyipitkan matanya.

"Engga, gue cuma nanya kok, ih!" Jawab Vella membuang muka ke arah lain, pokok tidak kearah Lia.

"Yodah masuk yuk!" Ajak Lia meninggalkan Vella yang masih diam tak bergerak.

Di kelas

Lia dan Vella duduk sebangku di kelas, tepatnya merek duduk depan sendiri. Mereka berdua memang terkenal anak yang pintar di kelasnya. Bahkan bisa dibilang kalau mereka berdua itu saingan. Tapi tidak bagi Lia, Vella itu sahabatnya bukan saingan nya.

Jam pertama hari ini adalah pelajaran Sejarah. Yeyy!!! Pelajaran yang sangat Lia suka. Namun, hari ini sangat mengejutkan bagi sekelas Lia. Bu Rita, guru sejarah kelas XI IPA 1 membawa murid baru pindahan dari Bandung. Laki-laki. Seisi kelas heboh saat pria itu berdiri di depan, kecuali Lia dam Vella.

"Baik nak, kamu perkenalan dulu ya!" Suruh Bu Rita menepuk pundak murid baru itu.

"Kevin Andara." Singkat, jelas, padat. 2 kata yang terlontar dari mulut pria itu.  Dingin.

Setelah itu Bu Rita mendudukkan Kevin dengan Lia, alasannya jika Kevin duduk sendiri tidak mungkin. Orang dia juga belum punya buku materi. Sedangkan Vella hanya cemberut harus pisah bangku dengan Lia, namun apalah daya jika menolak. Yang ada malah kena hukuman membantah guru.

Selama pelajaran berlangsung hanya ada keheningan antara Lia dan Kevin. Sama-sama canggung memulai pembicaraan.

Bel istirahat berbunyi ketika jam dinding menunjukkan pukul 10.00. Vella pergi ke kantin bersama Lia, mereka menuju tempat yang biasanya dia tempati kerena merasa nyaman duduk disitu. Alasannya dekat taman belakang jadi sejuk gitu.

Vella memesan makanan yang biasanya dia beli saat di kantin. Lia memperhatikan gerak gerik Vella saat memesan. Tanpa disadari Lia tersenyum kecil melihatnya. Sahabatnya memang tidak berubah.

Disaat yang sama, Deva menepuk pundak Lia, dan membuatnya terpelonjak kaget. Deva tertawa keras melihat ekspresi Lia yang terkejut itu. Deva juga sahabat Lia dan Vella, tapi beda kelas. Dalam hati, Lia mengumpat sekeras-kerasnya. Ingin saja tangan mulusnya ini menampol Deva. Tapi tidak mungkin, iya kah seorang Nathalia melakukan hal yang tidak wajar.

 Tapi tidak mungkin, iya kah seorang Nathalia melakukan hal yang tidak wajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permisi, Vella cantik mau lewat😊

Permisi, Vella cantik mau lewat😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoga Dirgantara😁

___________________________________________

Maaf ya kalau ga nyambung😅 jangan lupa buat vote and coment

TROUBLE IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang