Chapter 1

1.5K 167 30
                                    

.
..
...

~ Why Me? ~

...
..
.

Sudah hampir satu bulan lamanya Hinata Putri dari kerajaan Hyuga terdampar -tidak- lebih tepatnya terpaksa menempati istana Garnet yang berada di bagian Selatan istana Solley. Karena suatu hal, Putri yang baru menginjak usia 21 tahun itu harus rela terkurung di istana ini, lebih tepatnya terkurung di dalam kerajaan Agrigent.

Hinata tidak bodoh. Putri berparas manis itu tahu jika kerajaan Agrigent merupakan kerajaan yang dipimpin oleh seorang tiran yang gemar sekali membunuh orang. Kabar yang masuk ke telinganya adalah Raja yang memimpin kerajaan Agrigent saat ini adalah orang yang keji, tanpa belas kasih, dan gampang menghunuskan pedang. Memikirkannya saja membuat Hinata merinding. Pasti belum mencapai satu tahun -tidak- dua bulan pasti dirinya tinggal nama saja.

Hinata mendesah frustasi, tak habis pikir dengan jalan pikiran ayahnya yang mengirimnya kesini untuk menjadi permaisuri.

Mustahil!

Sekali lagi ini MUSTAHIL!

biar pun kerajaan Agrigent ini Makmur, kaya, dan rajanya ganteng sekali pun Hinata akan kekeuh menolak. Mana mau dia dijadikan wanita penghangat ranjang lalu dibunuh saat hamil? Atau saat melahirkan?

TIDAAAK!

Hinata tidak mau bernasib tragis seperti itu. Impiannya sejak mengenal buku romansa adalah bertemu dengan orang yang dia cintai dan mencintainya. Lalu mereka menikah, memiliki lima anak yang manis dan unyu-unyu, hidup bahagia dan berkecukupan. Cuma itu yang Hinata inginkan.

Tapi, sekarang keinginannya hanya tinggal keinginan belaka. Seolah baru saja terkena puting beliung, keinginan Hinata sirna tanpa sisa saat ayahnya memberi titah untuk pergi ke kerajaan ini menyerahkan diri sebagai calon permaisuri.

Yang benar saja!

Meski begitu Hinata menurut juga. Dia sadar, menolak sama saja membantah dan selama ini dia tidak pernah mendapat didikan untuk membantah perintah sang Raja. Meski hati dan pikirannya ngedumel tanpa lelah tetap saja tidak ada yang berubah. Beda ceritanya jika Hinata kabur dan menghilang dari kerajaan Hyuga. Meski hal itu mungkin terjadi mengingat kerajaan Hyuga yang Makmur ini adalah kerajaan kecil tapi, Hinata mana sampai hati membuat ayahnya bersedih hingga ajal datang. Dia bukan anak durhaka!

Selain itu, kerajaannya tengah berhadapan dengan kerajaan bengis macam Agrigent. Bisa dipastikan jika Hinata kabur yang ada seluruh kerajaan Hyuga akan tamat, begitu pula dengan dirinya.

Lagi-lagi Hinata menghela napas frustasi. Cuaca yang dingin penuh salju membuat uap panas yang berhembus dari mulutnya terlihat jelas. Memandang langit yang biru pun tak membuat gadis itu tenang. Dia masih saja memikirkan alasan ayahnya mengirim dirinya kemari.

"Aku yakin ini bukan keinginan ayah sendiri. Pasti ada yang tidak aku ketahui." Gumamnya.

Tok... Tok... Tok...

Hinata tersentak saat mendengar pintu kamarnya terketuk. Gadis itu segera bangkit dari duduknya.

"Yang mulia Keitel Lereg Illestri Pre Agrigent telah tiba."

'H-haaa!!!' Batin Hinata kaget.

Krieeet...

Hinata segera berojigi hormat saat yang mulia Keitel memasuki kamarnya. Gadis itu sangat terkejut dan takut. Tidak biasanya pemimpin Agrigent datang ke istana ini mengingat istana ini jauh dari istana Solley, lagi pula bukankah ini istana untuk para pelayan ya? Ada urusan apa yang mulia repot-repot datang kesini? Apa untuk menginterogasiku? Lalu membunuhku?

Why Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang