***
Setelah sampai di depan gerbang, Jani harus berlari karena sebentar lagi gerbang akan ditutup. Jani akhirnya sampai di depan gerbang yang nyaris tertutup, apabila ia tidak berlari dengan cepat.
Setelah itu Jani bingung karena ia belum tahu ia akan masuk ke kelas mana. Tidak jauh dari tempat Jani berdiri, ada seseorang perempuan yang melihat Jani kebingungan. Lalu perempuan itu bertanya kepada Jani.
"Lo anak baru ya ? Kok gue gapernah liat muka lo sih disekolah ini." tanya seorang perempuan yang Jani belum ketahui namanya itu.
"Iya gue anak baru, bisa tunjukkin ke gue ga dimana ruang guru ?" tanya Jani kepada seorang perempuan itu.
"Ayo sini gue tunjukkin dimana ruang guru. Btw, nama gue Karina Dea Amalia. Lo bisa panggil gua Karin. Lo pindahan dari mana ya kalo gue boleh tau ?" tanya Karin kepada Jani.
"Gue pindahan dari Lombok, tapi gue lahir di Bandung Rin." ucap Jani ke Karin
"Oh gitu, yaudah kalo gitu gue anter lo ke ruang guru. Yok Jan." ucap Karin.
Setelah sampai di ruang guru Jani bertanya kepada salah seorang guru yang ada disana.
"Permisi bu, saya anak baru pindahan dari Lombok, saya belum tau kelas saya dimana. Boleh ibu tunjukkin dimana kelas saya ?" tanya Jani kepada guru tersebut.
"Oh mari ibu antar ke ruang tata usaha untuk mengetahui kamu dikelas berapa. Saya Bu Aminah guru Biologi." ucap Bu Aminah kepada Jani.
***
Setelah Jani mengetahui dia mendapat kelas berapa, akhirnya Jani mencari kelasnya. Setelah menemukan kelasnya, Jani mengetuk pintu untuk bisa masuk kedalam kelasnya.
"Permisi pak, saya izin masuk. Saya murid baru pindahan dari Lombok." ucap Jani kepada guru laki-laki tersebut.
"Oh iya silahkan masuk. Sekalian kamu perkenalkan diri kamu kepada teman-teman baru kamu." ucap guru laki-laki tersebut kepada Jani.
"Perkenalkan nama gue Anjani Kinan Prananda. Kalian bisa panggil gue Jani. Gue pindahan dari Lombok. Salam kenal semua." ucap Jani sambil memperkenalkan dirinya kepada teman-teman barunya.
Setelah memperkenalkan diri, Jani mencari bangku untuk ia duduki. Saat itu bangku yang kosong hanya satu. Lalu Jani menuju bangku kosong tersebut dan melihat orang itu ternyata Karin. Gadis yang ia temui pagi tadi saat sedang mencari ruang guru.
Lalu Jani bertanya kepada Karin. "Rin, gue boleh kan duduk disamping lo ?"
"Sini-sini boleh kok Jan, malah dengan senang hati gue duduk sama lo." ucap Karin kepada Jani.
"Btw, lo udah tau mata pelajaran hari ini belum Jan ?" tanya Karin kepada Jani.
"Gue belum tau sih pelajaran hari ini apa aja. Tapi gue udah bawa buku tulis kosong yang lumayan banyak kok." jawab Jani kepada Karin.
"Oh yaudah kalo gitu bagus." jawab Karin.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan
Teen Fiction"Jipal, kayaknya kita sampai disini aja ya. Gue udah gabisa lagi sama lo. Gue harap setelah ini lo lebih bahagia." ucap Jani kepada Jipal untuk yang terakhir kalinya.