5

26 4 0
                                    

***

Beberapa bulan kemudian......

Hubungan Jani dan Jipal sampat saat ini masih berjalan dengan baik. Namun, saat menjelang Ujian Nasional hubungan Jani dan Jipal menjadi sedikit renggang. Entah apa yang menjadi penyebab renggangnya hubungan Jani dan Jipal. Suatu ketika, Jipal merasa ada yang aneh dengan sikap Jani belakangan ini. Akhirnya, Jipal pun memberanikan diri untuk menanyakan langsung kepada Jani agar ia tidak penasaran karena hubungannya dengan Jani semakin menjauh.

Namun, berkali-kali Jipal ingin mendekati Jani, ia seolah-olah menghindar dan pergi dari hadapan Jipal. Hal tersebut semakin membuat Jipal yakin bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Jani.

Hingga suatu ketika, Jipal diam-diam mengikuti perginya Jani, ternyata Jani masuk ke perpustakaan. Akhirnya Jipal ikut masuk dan bersembunyi di dalam perpustakaan. Saat waktu dirasa pas, Jipal menghampiri Jani secara diam-diam dan dari belakang agar Jani tidak melihatnya.

Akhirnya Jipal berhasil duduk di sebelah Jani, Janipun segera bangkit, belum sempat pergi tangannya sudah dicekal oleh Jipal. Akhirnya secara terpaksa mereka berdua memulai obrolan.

"Jan, lo kenapa sih, akhir-akhir ini lo menjauh dari gue, tiap ketemu gue jangankan ketemu, liat gue aja lo langsung pergi. Sebenernya ada apa sih, cerita dong sama gue." Jipal yang memulai obrolan

"Gk, itu cuma perasaan lo aja kali, gue biasa aja tuh" Jani berusaha mengelak

"Apa iya cuma perasaan gue aja, ahh tapi enggak deh, gue ngerasa dia emg ngejauhin gue" Jipal berperang dalam batinnya.

"Udah gk ada lagi kan? Udah ya gue mau pergi dulu mau belajar, bayy." Jani tergesa-gesa keluar dari perpus.

"Eh tunggu dulu, yah udah pergi duluan, kenapa si sebenernya ?" Jipal frustasi karena tidak mendapat jawaban yang jelas dari Jani.

Hingga tidak terasa, UNpun selesai. Setelah insiden obrolan di perpus, Jipal dan Jani sudah tidak terlibat obrolan dan tidak pernah saling bertemu, walaupun mereka satu sekolah. Hubungan mereka pun dirasa sudah sangat renggang. Karena tidak sabar dan merasa penasaran bagaimana kelanjutan hubungan mereka, Jipal pun mulai mencari kembali keberadaan Jani. Ia menemukan Jani di taman belakang sekolah yang sepi sehingga ia bisa dengan leluasa mengobrol dengan Jani.

"Hai Jan, lama yaa kita gak kaya gini lagi, ngobrol bareng, nongki bareng, main bareng, padahal kita satu sekolah, kangenn deh masa-masa itu lagi." Jipal bercerita sambil matanya menerawang ke depan memutar kembali kenangan dulu

Jani pun terdiam cukup lama, sambil memikirkan jawaban apa yang akan diberikan untuk Jipal. Akhirnya, tidak lama setelah itu Jani pun angkat bicara. Berusaha memberikan penjelasan yang selama ini ingin ia jelaskan kepada Jipal.

"Pal, sebelumnya gue minta maaf yaa atas sikap gue kemarin pas di perpus, gue cuek banget sama lo, bahkan langsung tiba-tiba pergi. Terus juga, sebenernya, ada yang mau gue omongin ama lo Pal." ucap Jani kepada Jipal.

"Lo mau ngomong apa Jan ? Kalo lo mau ngomong, ngomong aja kali gausa canggung kek gini. Kek ama siapa ae anjir lu." balas Jipal.

"Jipal, kayaknya kita sampe disini aja ya. Soalnya, gue udah gabisa sama lo lagi. Gue harap, setelah ini lo bakal bahagia ya Pal." ucap Jani kepada Jipal.

"Mmaksud lo apa Jan ngomong kayak begitu ? Gue ga ngerti lo ngomong apa Jan." Tanya Jipal kepada Jani karena ia tidak mengerti apa yang dibicarakan Jani.

"Gue maunya kita cukup jadi teman aja. Karena, untuk saat ini gue mau lanjutin pendidikan gue dulu. Maaf ya pal, dan terimakasih untuk semua kenangannya, gue seneng bisa punya kenangan indah sama lo." Ucap Jani kepada Jipal.

Jipal sempat merasa kaget, namun dia mencoba bersikap biasa saja, walaupun dalam hatinya sangat merasa sedih.

"Oh oke, klo emang ini yang lo mau, gue turutin kok, semangatt menempuh pendidikan yang lebih tinggi yaa, janji sama gue lo harus sukses. Kalo lo ga sukses gue akan marah sama lo." Ucap Jipal dengan lapang dada menerima kenyataan ini.

"Lo juga pal, harus sukses. Awas aja sampe lo ga sukses, gue gamao jadi temen lo lagi haha." balas Jani.

Akhirnya, mereka berdua menautkan jari mereka sebagai tanda janji. Untuk saling memperbaiki diri untuk sebuah pembuktian bahwa janji harus ditepati.

                                                                             -TAMAT-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang