***
Akhirnya, tibalah dihari yang paling ditunggu-tunggu dan juga membuat penasaran banyak siswa. Yap, hari itu adalah Hari pengumuman lomba.
Setelah perlombaan selesai, juri menilai lukisan dari setiap siswa-siswi yang mewakili sekolah mereka. Saat diumumkan ternyata Jipal mendapat Juara 2 dan Jani tidak mendapatkan Juara. Akhirnya Jani kesal kepada Jipal karena akibat ulahnya mematahkan kuasnya sehingga ia jadi tidak mendapatkan Juara. Karena kejadian tersebut Jani menjadi benci terhadap Jipal.
'Kalo aja si Jipal ga bikin ulah pasti gua bisa dapet juara.' pikir Jani di dalam hatinya.
Sejak pengumuman lomba kemarin, Jani menjadi benci terhadap Jipal. Dan disekolahpun apabila ia tidak sengaja melihat Jipal atau berpapasan dengan Jipal ia akan berusaha menghindar, karena dengan melihat muka Jipal akan membuat emosi Jani menjadi meningkat.
***
Jipal mulai menyadari bahwa Jani sikapnya menjadi aneh. Namun, Jipal sendiri belum mengetahui penyebab pasti mengapa Jani menjadi seperti itu. Karena perubahan sikap Jani yang drastis, Jipal mulai menyadari bahwa ada perasaan di dalam dirinya yang merasakan kehilangan sesuatu. Tetapi, Jipal masih belum memberitahu perasaan itu kepada siapa-siapa. Jadi, ia hanya menyimpan perasaan itu di dalam dirinya saja.
Tetapi, Jipal merasa perasaan itu hanyalah sementara. Ia berfikir perasaan itu akan hilang dalam sesaat.
Beberapa bulan kemudian....
Setelah waktu beberapa bulan kemarin, Jipal masih kepikiran atas perubahan sikap Jani kepadanya. Apakah ia harus menanyai kepada Jani atau tidak. Akhirnya, setelah Jipal memikirkan untuk menanyai tentang ada yang mengganjal dihatinya, ia pun memberanikan diri untuk menanyakan ke Jani atas perubahan sikapnya selama beberapa bulan belakangan ini.
'Apa gue harus nanyain ke Jani yaa, sebenernya dia ada masalah apa sama gue ya ?' pikir Jipal dalam hati.
'Tapi, kalo nanti pas gue tanya ke dia dia malah mikir yang aneh-aneh gimana'
'Huaaaaaaa, Tuhan gue harus gimana sekarang ?' tanya Jipal kepada dirinya sendiri.
'Tapi kalo gue ga nanya yang ada gue malah kepikiran terus.'
'Daripada gue kepikiran terus, mending gue tanyain aja deh ke dia besok.'
Keesokan harinya, saat sudah berada disekolah, Jipal segera mencari Jani untuk menanyakan atas perubahan sikap Jani beberapa bulan kebelakang ini. Namun, saat Jipal mencari-cari Jani ke penjuru sekolah, ia tidak menemukannya. Akhirnya, Jipal memberanikan diri untuk menanyakan keberadaan Jani kepada Karin.
"Rin, lo tau ga Jani dimana, soalnya gua udah nyariin dia kemana-mana tapi ga ketemu." tanya Jipal kepada Karin.
"Emang ada perlu apa lo nyari si Jani ?" tanya Karin kepada Jipal.
"Ada hal penting yang mau gue tanyain sama dia. Jadi, lo tau ga dimana dia ?" tanya Jipal sekali lagi.
"Biasanya sih kalo jam segini dia suka ke perpus." jawab Karin.
"Oke oke, kalo gitu makasih ya Rin." ucap Jipal.
***
Setelah mengetahui keberadaan Jani, Jipal tanpa pikir panjang langsung menghampiri Jani di perpustakaan. Dan betul saja, saat Jipal sudah sampai di perpustakaan, ia dengan mudah menemukan seseorang yang sedang ia cari. Dan orang itu adalah Jani.
Saat itu juga Jipal langsung menghampiri Jani untuk menanyakan perihal atas perubahan sikap Jani.
"Jani, gue mau tanya sesuatu ke lo. Gue mohon lu jangan menghindar dari gue." ucap Jipal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan
Teen Fiction"Jipal, kayaknya kita sampai disini aja ya. Gue udah gabisa lagi sama lo. Gue harap setelah ini lo lebih bahagia." ucap Jani kepada Jipal untuk yang terakhir kalinya.