"Tunggu sebentar ya sayang,.."dikecupnya keningku dengan mesra sambil berjalan ke arah balkon hotel.
Aku pandangi punggungnya yang bidang itu dari balik pintu kaca balkon. Aku tersenyum puas dan bahagia telah menjadi nyonya Heru.
Dia berbalik dan tersenyum padaku."Sudah telfonenya?.."
"Iya..Hanya masalah kerjaan..Kamu gak laper ya sayang.?" dia selalu terbuka padaku soal kerjaan dan kegiatannya di luar, sampai aku tidak memiliki kecurigaan padanya sama sekali.
"Sedikit sih, tapi aku belum mau makan. Kamu udh laper?" tanyaku sambil mencubit pinggangnya.
"Kamu mulai nakal ya sekarang sayang... Aku mau makan kamu saja sayang.." aku tidak tahu akibat dari cubitanku, hasrat Heru sedikit terbangkitkan. Aku sedikit terkejud saat Heru mencium dengan agresif di bagian leher dan turun ke dadaku.
"Mmmm...aah.." suara desah darit mulutku keluar saat Heru memasukan tangannya menyentuh keintimanku. Aku mengeliat karena merasa geli di area keintimanku saat Heru mengelusnya.
"Aku cinta kamu sayang..."ucap Heru di telingaku sambil ditiupnya. Aku merasa sekujur tubuhku terasa tersengat listrik dengan sentuhan sentuhan yang Heru berikan.Jam 1 siang.
Aku terbangun karena perutku sudah kelaparan, aku sudah menyerahkan mahkota yang paling aku jaga untuk suamiku tercinta. Masih sedikit perih yang aku rasakan saat aku melangkah. Aku melihat dari balik pantulan cermin di depan, Heru meninggalkan banyak bekas cupang di area leher dan dadaku. Aku sentuh bekas merah yang ada di bawah kupingku dan teringat kejadian itu. Muka aku langsung memerah, aku masih bisa merasakan setiap sentuhan tangannya saat itu.
Heru masih tertidur dengan pulas dan aku juga tidak tega membangunkan dia.Kruyuk....
Suara lapar dari perutku terdengar sangat nyaring, aku sudah kelaparan dan tidak bisa menunggu Heru bangun, lebih baik aku pesan makan dulu.tut..tut..tut..
"halo..ada yang bisa saya bantu..?"tanya pelayan hotel itu.
"Ini dari kamar 104, aku mau pesan 2 piring nasi goreng spesial dan 2 jus jeruk..!"
"ok bu...Apa ada tambahan?" tanya pelayan itu dari balik telefone.
"Tidak ada, tolong bawa secepatnya ya..!"pintaku karena aku sudah sangat kelaparan."hm.mm..hooaammm...."Heru bangun dari tidurnya.
"Apa aku membangunkanmu sayang?" tanyaku sambil duduk di tepi ranjang. Heru tersenyum padaku, sampai saat ini aku masih terpesona dengan senyum menawannya.
"Aku bahagia dan merasa sangat beruntung telah menikahimu Ania.." ucapan Heru sangat menyentuh hatiku.
"Aku juga sangat beruntung sayang..."aku ciumi mulutnya, anehnya kali ini aku tidak merasa gugup ataupun malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua Ania
RomanceAku harus merasakan pahitnya dan sakitnya perceraian dengan mantan suamiku yang lebih memilih bersama dengan plakor! Belum juga luka di hatiku sembuh dari sakitnya pengkhianatan mantan suamiku, aku di perkosa oleh rekan kerjaku yang pantas menjadi a...