Sebelum kami menikah, aku dan suamiku sudah merencanakan bulan madu di Bali bahkan kami sudah memesan kamar hotel jauh-jauh hari.
"Sayang...jangan terlalu bawa banyak baju.."pinta Heru yang tengah memelukku dari belakang.
"Kok gitu...Emang kenapa sayang..??" tanyaku dengan polosnya.
Dikecupnya tengkuk leherku.
"Kita beli saja kalau udah sampe sana..."Heru semakin memelukku dengan erat.
"Kalau gitu..ya udah, aku nurut aja deh..." aku membalikkan tubuhku dan membalas memeluknya.Heru mendekatkan wajahnya ke wajahku, aku tahu dia mau menciumku dan aku memejamkan mata.
Tapi tiba-tiba suara dering hp nya membuyarkan kami saat itu, dia melepaskan pelukakannya dan meraih hp yang ada di atas meja."Halo..ada apa..?"Aku lihat Heru sedikit kesal dengan panggilan itu sambil berlalu ke luar kamar. Aku bisa mengerti kalau Heru tidak ingin aku mendengar ucapannya dan aku juga tidak terlalu memperdulikan urusan pekerjaannya.
Sambil menunggu Heru, aku merapikan semua barang yang akan kami bawa ke bulan madu kami di Bali.
Aku sangat bahagia, aku pandangi sekali lagi foto pernikahan kami yang sudah di pajang di kamar kami saat ini.
Kali ini panggilan telfone itu cukup lama, Heru biasanya tidak akan mengangkat panggilan lebih dari 5 menit, tapi ini sudah hampir 30 menit.
Pikirku mungkin itu urusan kantornya yang cukup penting. Saat itu aku tidak pernah mencurigai suamiku sedikit pun!"Maaf...aku lama sekali ya..?"ucapnya sambil memberikan kecupan mesra di keningku, secara kami masih pengantin baru yang baru menikah.
"Tidak apa-apa...Apa ada masalah di kantor.?"tanyaku sambil memandangi dirinya yang tengah berdiri di hadapanku.
"Hanya urusan tidak penting..!"aku tahu saat Heru menjawab pertanyaanku saat itu, matanya terlihat ada sedikit keraguan. Tapi aku tidak mempermasalahkannya! Pikirku mungkin ada masalah yang tidak bisa dia katakan padaku.Besoknya, kami sampai di Hotel yang sudah kami sewa. Heru sengaja memesan hotel yang sudah berbintang, katanya pelayanannya lebih memuaskan dari pada di hotel yang biasa. Yang bikin aku malu, staf hotel sudah mempercantik kamar kami dengan taburan bunga mawar yang terlihat sangat romantis, karena Heru sengaja memesan pelayanan khusus honeymoon.
Tidak terjadi apa-apa pada kami malam itu, setelah sampai di kamar hotel Heru langsung tidur dengan lelapnya. Aku sampai tidak tega untuk membangunkannya.Aku pandangi wajah suamiku yang tengah terlelap itu, sangat tampan ucapku dalam batin. Ku usap rambutnya dengan tangaku, aku sangat mencintainya.
Mungkin Heru merasakan ada yang menyentuhnya, dia membuka matanya perlahan dan tersenyum sangat manis padaku."Aku ketiduran lagi..."ucapnya sedih.
"Hehe...aku suka liat mukamu yang tengah tidur..!"ucapku sambil tersenyum.
Heru meraih tanganku dan mencium kedua punggung telapak tanganku, sungguh aku merasakan perasaan yang sangat tulus darinya."Ayo tidur...Besok kita harus menikmati honeymoon kita.."ditariknya aku di pelukkannya. Kini aku berbaring di dalam pelukkannya yang hangat itu, sesekali Heru mengecup keningku dengan mesra.
Malam itu kami tidak melakukan apa pun, kami tertidur sangat lelap dan bangun di esok paginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pernikahan Kedua Ania
RomanceAku harus merasakan pahitnya dan sakitnya perceraian dengan mantan suamiku yang lebih memilih bersama dengan plakor! Belum juga luka di hatiku sembuh dari sakitnya pengkhianatan mantan suamiku, aku di perkosa oleh rekan kerjaku yang pantas menjadi a...