Chapter 1 - We Baby - Bagian ke satu

1.2K 75 32
                                    

Cast :


WE BABY

Bagian ke satu

☀️☀️☀️

Pernikahan.........

Sesuatu yang kuanggap begitu jauh dari pikiranku. Tidak pernah terbesit sedikitpun ada impian akan menikah dengan siapa dan bentuk seperti apa pernikahanku nanti. Mewah atau sederhana, tidak kupedulikan. Bahkan aku tidak punya impian menikah dengan idolaku dimasa labil.

Namun, tanpa kusadari waktu terus berjalan, usiaku bertambah saja setiap hari jadiku muncul. Tidak heran, merayakan hari kelahiranku menjadi momok menakutkan untukku. Hampir 2 tahun belakangan ini banyak pertanyaan namun satu tujuan.

Kapan menikah?

Usiaku telah 25 tahun tapi status belum berubah sedikitpun, sementara teman-temanku sudah mulai melangkah ke dunia baru dengan pernikahan dan keluarga baru. Aku tahu semua orang disekitarku mulai mengunjingku mengenai status single yang kusandang sejak lahir. Yah, sejak lahir. Karena banyak orang termasuk aku, mungkin, berpikir harusnya manusia itu punya kekasih sejak lahir?

Teman-temanku juga mulai rusuh dan bertanya dengan pria manakah aku berkomunikasi saat ini. Tidak jarang dari mereka menyindirku melalui sosial media. Melalui kata-kata bijak mereka bahwa seorang wanita itu dipilih, bukan memilih. Mungkin, mereka senang menunggu untuk dipilih. Tapi aku jelas bukan mereka. Aku tidak harus sama dengan mereka.

Tidak harus mengikuti apa yang mereka pilih.

Aku adalah Kim Soeun. Yang tidak perlu menunggu dipilih lalu dibuang jika rasa cinta itu tidak ada lagi. Aku tidak mau berada diujung tanduk kecemasan setiap saat, dia yang kucintai, harus mencampakanku hanya karena satu alasan. Tidak ada cinta!!

Aku berterima kasih pada mereka yang mau repot-repot memikirkan nasib lajangku ini. Bukankah terkadang kita butuh diperhatikan orang sekitar kita, dan kuanggap aku memberi mereka pekerjaan untuk memikirkanku hahaha *tertawa pedih.

Disisi lain yang kusebut lubuk hati terdalam, aku sadar tidak bisa bersantai atau berpura-pura tidak peduli lagi dengan teror kapan menikah. Aku harus benar-benar memikirkan kapan aku BENAR-BENAR menikah. Entah aku yang kelamaan single atau mereka yang terlalu cepat menikah. Aku menolak pacaran karena melihat kondisi teman yang menikah bukan dengan pacarnya sendiri. Bayangkan saja 10 tahun pacaran dan berkata sudah saling mengerti satu sama lain akhirnya memutuskan menikah dengan orang lain. Mana yang sebenarnya lebih menggenaskan antara hidup single dan mereka yang putus ditengah jalan. Kredit mobilku saja tidak selama itu.

Kalau mau jujur, aku tidak merasa jelek, atau aku sendiri tidak tahu standar cantik dan jelek. Tapi sebagai sekretaris sebuah kantor perusahaan fashion, aku masuk dalam daftar gadis idaman pria-pria di kantorku. Hanya saja rumornya banyak yang mengaku tidak berani mendekatiku. Takut aku merasa tidak nyaman jika mereka menyatakan cinta padaku.

Short Story TAESSO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang