Chapter 5 - Bread, Love and Ex Friend

357 47 24
                                    

Hai chingu...

BREAD, LOVE & EX FRIEND

BREAD, LOVE & EX FRIEND

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Pagi yang cerah.....

Kutatap jendela dengan mata terbuka separuh. Kuhirup aromaterapi lavender yang membuat pikiranku begitu tenang. Kugeliatkan tubuhku yang pegal setelah seharian kemarin aku melakukan pekerjaan yang tak kusukai.

Membuat roti.

Segala jenis roti aku tidak suka. Jika ditawari, aku tetap akan menerimanya tapi kemudian kubuang begitu saja ke tong sampah.

Apa barusan aku berkata kubuang ke tong sampah?

Ooooh, sayangnya kalian tidak salah dengar. Aku memang membuangnya ke tong sampah setiap aku pulang kerja. Teman yang memberi tak tahu soal itu.

Kalian mungkin bertanya kenapa aku tidak beri saja pada orang lain, ya kan?. Setidaknya, orang lain akan memakannya dan tidak mubazir.

Tapi, aku benci harus berbagi. Kenapa aku harus membaginya jika membuangnya lebih mudah? Apa kalian pikir mudah menawari makanan pada orang lain? Aku benci jika orang lain menatapku curiga. Kalian mungkin tidak pernah mengalaminya.

Tapi aku pernah memiliki pengalaman pahit.

Dicurigai seolah aku memberinya racun pada makanan yang pernah kutawari.

Ah, sudahlah, itu masa lalu kelamku di masa sekolah SMA. Saat aku jatuh cinta pada seorang teman sekelas dan aku membuatkan ttaeboki untuk dia makan.

Masakan pertamaku yang membuat mamaku bangga, aku bisa melakukannya.

Cinta yang membuatku berhasil menciptakan cemilan korea dari tepung beras.

Tapi kalian tahu apa yang terjadi setelah aku menyodorkan hasil karyaku padanya?

Dia menatapku jengah. Melihatku seperti badut yang sedang menghibur. Sebab dia tertawa saat aku berkata ;

"Aku membuat ini untukmu," ujarku saat itu sambil menunggu, dia akan mengambil garpu plastik dan mengambil satu ttaekboki. Lalu berkata ;

"Wah, Kim Soeun, ini enak sekali. Makasih ya kamu buat ini pakai perasaan cinta."

Dan itu hanya halusinasiku dia akan berkata seperti itu. Kenyataannya dia menyingkirkan kotak makanku berisi ttaekboki lalu dia berkata ;

"Dasar gadis jelek. Mendadak saja beri makanan. Kau mau meracuniku?"

Jangan kalian tanya seberapa dalam sakitnya aku mendengar pertanyaan bajingan sialan itu. Aku seperti bidadari yang dihempas jatuh ke bumi dan berubah menjadi gadis gembel.

Ah, sudahlah, perumpamaan itu terlalu kontras dari kenyataan.

Faktanya. Aku tidak secantik bidadari.

Short Story TAESSO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang