Lelaki manis itu keluar dari perpustakaan milik Suho dan melihat Minkyu yang sudah siap untuk berangkat, “kau sudah mau berangkat, Kyu?” tanya nya.
“Aku ada penelitian.” jawab Minkyu, ia merasa ada sesuatu yang salah dengan semua ini.
“Aku akan cepat dan membuatkanmu sarapan.” ucap Wonjin.
“Tidak perlu.”
“Tapi kau terlihat tidak sehat.” Wonjin kembali kecewa dan bersedih karena belum bisa berbaikan dengan suaminya.
Irene yang melihat mereka berdua menjadi sangat khawatir dan merencanakan untuk melakukan sesuatu.
〰〰〰〰〰
Perkuliahan pun dimulai kembali setelah libur pekan sunyi. Wonjin bertemu dengan teman-temannya, termasuk Jungmo. Ia merasa sedikit canggung semenjak kejadian itu.
“Wonjin, apa kau meringkas bagian pathophysiology?” tanya lelaki Goo itu sambil membolak-balikan kertas laporan yang dipegang nya.
“Apa?” jawab Wonjin bingung.
“Jangan bilang kau lupa, itu bagianmu.” teriak Jungmo memarahinya.
“Dia masih seperti Jungmo yang lama, dia memang bercanda waktu itu.” pikir Wonjin dalam hati.
Sebelum ujian dimulai. Gichan datang menghampiri ruang kelas mereka dan berkata dengan yakin, bahwa dia akan dapat mengalahkan Minkyu dalam ujian kali ini.
Hyunbin yang panik datang menghampiri Minkyu untuk memastikannya, setelah kelas mereka selesai ujian. Tentunya bersama dengan Wonjin. Setibanya mereka di ruang kelas Minkyu, lelaki Moon itu langsung menanyakan bagaimana hasil ujian hari ini.
“Ujian? Sepertinya tidak bagus.” balas Minkyu.
Tidak mungkin.
“Ini terburuk yang pernah aku lakukan.” lanjut Minkyu selagi mengusap wajahnya dengan kasar. Wonjin khawatir dan berdiri dihadapan Minkyu yang sedang duduk dikursinya.
“Apa kau baik-baik saja? Atau kau demam?” tanya Wonjin sambil memeriksa dahi Minkyu.
Jungmo melihat Minkyu dengan pandangan tidak suka dan dibalas pula dengan tatapan sinis oleh lelaki Kim itu, “aku baik-baik saja, sampai jumpa.” ucap Minkyu sambil melepaskan tangan istrinya lalu pergi keluar kelas.
“Apa yang terjadi? Aku merasa ada sesuatu, apa kalian bertengkar?” tanya Hyeongjun.
Wonjin menggeleng, “tidak.” membuat Eunsang dan Hyeongjun bergumam curiga.
“Dia bertindak seperti tidak menyukaimu.” ujar Hyunbin.
“Tidak mungkin, dia hanya sedikit lelah.”
“Sekarang Hyunbin dengan Gichan, berarti musuhku berkurang satu.” Eunsang berusaha menggoda agar Wonjin kembali ceria.
“Hei! Dia hanya kelelahan.” teriak Wonjin tidak terima.
“Apa ini sudah lama terjadi?“ tanya Jungmo, “apa karena aku?”
“Hm,” ia menunduk lemas, “ini sudah sangat lama sejak malam itu, d-dan ini tidak ada hubungannya dengan mu.”
“Aku bilang padamu untuk tidak mengatakan itu, ini membuatku khawatir.” balas Jungmo.
“Tapi soal malam itu kau bercanda, kan?” tanya Wonjin was-was.
“Aku tidak bercanda, aku serius dengan apa yang ku katakan.”
“Jungmo.” panggil Wonjin.
“Itu yang kurasakan, kau tidak akan pernah bahagia dengan seorang seperti dia. Bercerailah.”
Disisi lain, Irene yang sebelumnya merencanakan sesuatu mulai beraksi. Ia mencari tau, apa yang membuat kedua anaknya menjadi seperti orang asing yang tidak saling mengenal dan langsung pergi menuju gedung Fakultas.
Tidak sengaja, ia bertemu Dongyun dan Minhee yang lewat dan mengenalinya. Irene pun bertanya mengenai Minkyu dan Wonjin, “waktu lalu Wonjin bercerita tentang seseorangㅡ siapa nama laki-laki itu?” Dongyun bertanya pada Minhee.
“Goo Jungmo.”
“Ya, itu Goo Jungmo. Aku rasa Jungmo menyukai Wonjin.” ucap Dongyun. Irene mengangguk paham dan menanyakan kembali pada mahasiswa lain yang lewat.
“Dia tampan, pemberani, baik, jujur, serius dan peduli dengan orang lain.” ucap salah seorang mahasiswa.
“Terima kasih.” ucap sang Ibu yang merasa lemas setelah mendengar hal itu. “Minkyu yang dingin tidak akan dapat kesempatan jika dibandingkan dengan pria baik seperti Jungmo dan Wonjin akan memilihnya daripada Minkyu.”
〰〰〰〰〰
Sore harinya, Minkyu datang ke kafe Heejin namun Guanlin malah menyediakan masakan spesial untuknya. Hubungan mereka sekarang cukup membaik.
Sang kakak ikut bergabung, “kau dan Wonjin baik-baik kan?”
“Ku pikir, tidak untuk belakangan ini.” jawab Minkyu.
“Apa maksudmu? Apa kau membuatnya menangis?“ tanya Guanlin tak sabaran.
“Bukan, kurasa itu aku.” lanjut Minkyu.
Lelaki Taipei itu langsung menyela, “kenapa? apa kau sakit? kau kan dokter!”
“Tidak, aku tidak bisa tidur dengan tenang.” Minkyu menjelaskan dengan pelan kepada Guanlin.
“Lalu apa? Ada masalah apa?“ tanya Heejin.
“Aku bahkan tidak tau diriku sendiri, kenapa aku bersikap seperti itu kepada Wonjin.” Minkyu meneguk air minum lebih dulu, “sejak Goo Jungmo berada di dekat Wonjin, aku seperti merasa sangat kesal setiap kali melihatnya.”
Heejin dan Guanlin refleks saling bertatapan lalu tertawa keras mendengar cerita Minkyu.
“Kau benar-benar tidak mengerti?” tanya Guanlin.
“Apa?” tanya Minkyu bingung.
“Kau mengaku jenius tapi nyatanya kau lebih idiot dari yang ku pikir.”
Minkyu bertanya, “kau mengerti sesuatu yang tidak aku mengerti?”
“Kau cemburu, itu murni sebuah kecemburuan.“ jelas Heejin.
“Aku? Cemburu? Tidak mungkin. Aku bukan kau.” tunjuk Minkyu pada Guanlin.
“Bodoh, aku beri tau.” Guanlin merangkul bahunya, “dengarkan! berkat kau, aku sangat berpengalaman menjadi pencemburu selama 6 tahun bahkan hingga kini.”
“Dan sekarang, aku bisa memahaminya. Kau cemburu pada Wonjin dan si Goo.” jelas Guanlin, “bahkan orang jenius juga merasa cemburu, jadi katakan padaku siapa yang bermain-main dengan Wonjin. Dia perlu diberi pelajaran.”
〰〰〰〰〰
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] que sera ; wonkyu
Fanfic𝙬𝙤𝙧𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙝𝙖𝙧𝙙 𝙖𝙣𝙙 𝙬𝙤𝙧𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙢𝙖𝙧𝙩 𝙨𝙤𝙢𝙚𝙩𝙞𝙢𝙚𝙨 𝙘𝙖𝙣 𝙗𝙚 𝙩𝙬𝙤 𝙙𝙞𝙛𝙛𝙚𝙧𝙚𝙣𝙩 𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜𝙨. •remake ; Mischievous Kiss 2 • important to read this; ignore time stamp, baku marriage life, boyslove, mpreg! [COMPLETED...