3

17 2 0
                                    

Tidak fokus. Itu yang Mentari rasakan saat ini. Pikirannya mengarah pada Arga yang katanya berjalan bersama seorang perempuan. Mentari pikir itu adalah Senja, karena ia tau bahwa senja menyukai kekasihnya.

Mata Mentari selalu melirik jam dinding yang ada di atas papan tulis, kakinya bergerak-gerak gelisah. Bolpoin di ketuk-ketukan diatas meja membuat Mutiara terganggu.

"Kenapa sih?" Tanya Mutiara.

"Kapan belnya sih" jawab Mentari tak nyambung.

"Auah!"

Tringgg Tringgg

Setelah bel berbunyi dan guru telah pergi dari ruang kelas Mentari segera menarik Mutiara untuk pergi ke kelas Arga.

"Selo aja sih" ucap Mutiara di sela larinya.

"Ga bisa".

Sesampainya didepan kelas Arga, Mutiara mematung, jantungnya berdegub kencang. Tidak, Tidak mungkin!, Arga bersama Dara. Adara felix mantan Arga dan ia seorang model terkenal saat ini.

"Makan!" Ucap Mutiara, pasalnya sesaat setelah melihat Arga dan Dara Mentari langsung pergi tak berniat mengganggu.

"Ga nafsu"

"Ck. Bego, jangan gila gara-gara cinta. Mungkin Arga punya alasan kenapa dia bareng sama Dara"

"Iya, alasannya karena Dara mantan kesayangannya!"

"Bego! Mana ada mantan kesayangan"

"Ada, itu si Arga"

"Bodo amat."

"Mentari" panggil Seorang cowok, Mentari menoleh dan mendapati Arga. Senyum yang tadinya mengembang karena Arga datang seketika menghilang saat melihat Arga menggandeng tangan Dara.

"Kamu belum makan yah?" Tanya Arga sambil mengelus rambut Mentari. Satu tangan menggenggam tangan mantan, satu tangan lagi mengelus rambut kekasih. Bagus Arga! Menggenggam tangan mantan didepan pacar. Luar biasa.

"Kamu harus makan sayang, nanti sakit."

"Iya"

"Mau aku suap-" ucapan Arga terpotong oleh suara Dara.

"Arga, aku mau makan seblak keliatan enak" ucap Dara dengan sedikit merengek, Langsung saja tangan yang tadinya mengelus rambut Mentari sekarang beralih mengacak rambut Dara. Tingkatkan wahai anak muda.

"Iya ayo, apapun yang kamu mau"

"Yaudah yukk" tanpa permisi Arga meninggalkan Mentari.

"Jangan nang-" ucapan Mutiara tak lagi ia lanjutkan saat Mutiara bangkit dari duduknya dan meninggalkan kantin.

"Pasti mau nangis. Gue lagi kan yang bayar makanan si Tari aelah."

"Jangan nangis Tari, jangan nangis, jangan lebay! Masa digituin aja nangis." Kata itu terus saja terucap di bibir Mentari, bersamaan dengan tangannya mengusap Air matanya. Bego!.

Mentari sedang berada di kamar mandi menumpahkan tangisnya disini, selain senja orang yang paling ia tidak sukai adalah Dara. Mantan Arga. Yahh semua orang tau sebelum Mentari dan Arga berpacaran mereka berpacaran terlebih dahulu bahkan hampir 3 tahun. Dikabarkan mereka berpacaran dari SMP. Mustahil mereka sudah saling melupakan dan tak memiliki perasaan. Lalu? Jika mereka masih sama sama sayang bagaimana dengan Mentari?. Apa dia yang harus pergi?.

WhatsApp

Argaaaa
Kamu pulang naik taksi ya sayang

MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang