Chapter 4 : The New Normal

256 16 18
                                    

* Jam 08.45, Dormitory Laki-laki, W Academy *

* Kamar M249 (Arthur Kirkland) *

Ting tong ...

Dylan: "Aaarrrthuuurrr, brantem yuuukkk ..." * dari luar kamar

Arthur: * keluar dari kamar * "Kok lo ngomongnya rada-rada kayak anak TK ya?"

Dylan: "Plis dah, ini bukan yang ke pertama kali, ini kan udah yang ke-1280 kali." -_- 

Arthur: "Oh iya, lupa. Yawdah, gece kuy." * ngibrit duluan

Dylan: "WOY TUNGGUIN JER !!" * ngikut Arthur

Ya ... jadi ini menjadi kesehariannya Arthur. Sekitar jam 08.45 pagi, Dylan akan tiba di kamarnya dan neken bel, trus, abis itu, dia akan mengatakan kata-kata yang tadi dengan nada anak tk. Yang selalu aja bikin Arthur hampir emosi. Dan hal ini telah dilakukan Dylan dari si Arthur TK sampe sekarang. Tapi rasa ngeselinnya masih ada. Akhirnya mereka berdua bergegas ke gedung sekolah. Setelah sekitaran 15 menit, mereka akhirnya sampe di gedung sekolah.

* Kelas 11-A *

Pas si Arthur mau buka pintu kelas, tiba-tiba pintu kelas telah dibuka dari dalam ... oleh Berwald.

Berwald: "Kaget jir, gue kira guru BK yawloh."

Arthur: "Knapa emang?"

Berwald: "Tampang lo kalo pagi2, mirip guru BK pas ada murid yang berkata kasar di dpn mukanya."

Arthur: "Rij, emang muka gue kayak gitu?"

Dylan: "Gak salah juga sih ... Ngomong-ngomong, lo ngapain keluar kelas segala? Bukannya lo biasanya ngedekem di kelas?"

Berwald: "Harusnya sih gue ngedekem di kls sperti biasanya, tapi gue ada urusan ama dekel. Dekel yg ngeselin malahan."

Arthur: "Biar gue tebak ... adiknya si Lukas?"

Berwald: "Y."

Dylan: "Emang dia ngeselin?"

Berwald: "Ngeselinnya kalo ama org yg dia kenal lama aja. Yawdah, bye, gw gk ditampol ama tas pas gw dtg." * ngibrit 

Jadi, mereka pun masuk kelas dan pergi ke tempat duduk masing-masing, mereka pu duduk di baris ke 4 dari belakang bagian kiri. Jadi, ceritanya, Bangku-bangku di baris 4 mempunyai 4 murid di satu meja. Jadi, Dylan ama Arthur duduk sebelahan.

Jadi ... jika gue ceritain tentang kegiatan pembelajaran gak ada serunya, jadi gue fast forward aja ke pas Lunch Time. Knapa? Karena author bisa melakukan apa saja dengan cerita author. Ok? Ok. Ok? Ok!

* Lunch Time! *

Arthur: * Beresin buku * 

Dylan: * Buka HP * "Eh, cek grup OSIS deh."

Arthur: "Hmm? Ngapain, jir? Knapa gak lo aja yang bilang ke gue."

Dylan: "Kak Yao ngajak atao karena Yao itu Mak Yao, sepertinya kita disuruh untuk duduk semeja di Cafeteria."

Arthur: "Oh ... ikutin aja lah. Hal terakhir yang ingin gue denger pas makan siang adalah omelan nya Mak Yao."

Dylan: "Iya juga ... Mak Yao kalo ngomel langsung satu kebun binatang keluar."

Meanwhile ... di mejanya Berwald ...

Tino: "Ber, lo mau semeja ama gue, Lukas, ama Matthias gak pas di cafeteria?"

Berwald : *tarik napas* "Maaaaaf, tapi w gk bisa. Mak Yao "ngajak" satu OSIS duduk semeja hari ini."

Tino : "Knapa ngajak nya pake tanda petik segala?"

OSIS W ACADEMY (APHetalia) - REWRITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang